JAKARTA, ITN- PESATNYA pemakaian perkembangan internet di Indoenesia dan bagaimana menggunakan teknologi serta sosial media dengan positif pada setiap kesempatan, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) kembali menyelenggarakan Pemilihan Miss Internet 2018.
Miss Internet adalah sebuah kontes kecantikan yang unik dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Pemilihan Miss Internet diharapkan bisa menginspirasikan wanita millenial di Indonesia untuk bisa memainkan peranan penting dalam pertumbuhan industri internet di tengah-tengah masyarakat dan budaya Indonesia.
“Ajang ini telah menjadikan loncatan penting di karier dan kehidupan saya. Merupakan suatu kehormatan untuk saya dapat mengemban amanat sebagai Miss Internet Indonesia 2017,” ujar Miss Internet 2017, Marsya Gusman saat ditemui Indonesiatripnews.com disela acara Konferensi Pers Kick Off Miss Internet Indonesia 2018 di Hotel Lemo Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (10/11/17).
Sebagai Miss Internet Marsya turut mengampanyekan tentang slogan APJII “internet bersama” atau bersih, selektif, dan aman di Indonesia. “Untuk saya pribadi saya mendapatkan kesempatan bertemu dengan pelaku teknologi dan industri penting yang sangat memperkaya pengetahuan tentang informasi dan teknologi, juga tentunya memperluas jaringan,” ungkapnya.
Marsya merasa bersyukur bisa berkontribusi mencerdaskan netizen dalam meningkatkan kemampuan berinternet yang positif.
“Saya mengajak ibu-ibu untuk berbisnis lewat internet. Banyak ilmu yang di dapat saat saya menjadi Miss Internet tepatnya di bulan April 2017. Tak hanya itu pengalaman travelling di seluruh Indonesia juga saya dapatkan saat saya bertugas menetralisir tentang digital,” ujar Marsya yang mengaku dirinya memiliki basic dari Digital Marketing.
Menurutnya Miss Internet tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, pertama isunya mengenai isu internet, yang kedua pada pemilihan Miss Internet ini bukan hanya cantik tetapi harus mengerti seluk beluk internet, dan yang ketiga tugas Miss Internet juga sebagai jembatan antara APJII dan pemerintah untuk sampai ke masyarakat dengan kata-kata yang lebih mudah dimengerti agar masyarakat dapat bijak menggunakan internet.
“Saat acara Grand Final pemilihan Miss, biasaya ada tanya jawab tetapi di ajang ini selain tanya jawab pemenang tiga besar Miss Internet diminta membuat presentasi dari obyek yang diberikan APJII, diantaranya presentasi mengenai Internet Goverment, Public Security, dan lain-lain. Kita diminta untuk memilih lalu membuat dalam waktu tujuh menit di depan penonton,” jelas Marsya.
Selama menjadi Miss Internet, pengalaman berharga yang di dapat Marsya di luar negeri diantaranya mengikuti acara Social Media Week yang asalnya dari Chicago. Pada acara tersebut Marsya merasa bersyukur karena ia dapat berbicara dengan Public Policy Manager Facebook dan Kominfo.
“Senang rasanya bisa menyampaikan aspirasi dan juga tata keloa internet Indonesia ke khalayak internasional. Tak hanya itu saya juga mendapat kesempatan belajar di Kantor Google South East Asian yang berada di Singapura. Ketika saya mengungkapkan tata kelola internet di Indonesia, mereka juga memberikan masukan-masukan untuk tata kelola internet di Indonesia,” ungkapnya.
Marsya mengatakan, “Kalau di Indonesia belum lama ini saya menyosialisasikan penggunaan internet dan pemakaian digital marketing ke pelosok-pelosok hingga ke Lubuk Linggau. Ibu Rumah Tangga di daerah tersebut kini tidak hanya di rumah saja mengurus anak tetapi kini mereka bisa mempromosikan kearifan lokalnya di daerahnya masing-masing hingga ke internasioanal jika mereka melek teknologi”.
Tak hanya itu di dunia parenting sebagai Miss Internet menyosialisasikan bagaimana menggunakan sosial media yang baik. “Untuk semua hal tersebut saya dibekali oleh APJII tentang digital marketing, sosial marketing, dan hal-hal teknik lainnya agar saya bisa menyampaikannya ke masyarakat,” tutupnya. (evi)