JAKARTA, ITN– Desa Wisata Cibuntu yang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat menjadi salah satu desa wisata terbaik di Indonesia, tidak hanya menyuguhkan keindahan saja namun juga mengedepankan “Sapta Pesona” untuk memikat wisatawan.
Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah Indonesia melalui tujuh unsur, yakni aman, tertib, bersih, indah, sejuk, ramah tamah, dan kenangan.
Desa Wisata Cibuntu. Sesuai dengan namanya Cibuntu, desa ini merupakan wilayah pemukiman penduduk terakhir di lereng Gunung Ciremai. Untuk menuju lokasi ini, jika pergi dari Cirebon, maka rute yang dilalui adalah melalui Cirebon – Sumber (Plangon) – Mandirancan – Paniis – Cibuntu yang berjarak sekitar 30 km.
Suasana desa yang mengedepankan unsur tujuh sapta pesona tersebut membuat pengunjung betah berwisata ke Desa Wisata Cibuntu. Saat melihat keindahan Desa Wisata Cibuntu, tampak terlihat camping ground eksklusif (Pager Gunung Camp Site) yang menawarkan sensasi bermalam di alam bebas. Uniknya, di area camping ground tersebut ada kolam renang yang airnya berasal dari Gunung Ciremai.
Untuk bermalam di Pager Gunung Camp Site Desa Wisata Cibuntu, tersedia dua paket penawaran, yakni paket pertama dengan harga Rp250 ribu per orang per malam, pengunjung mendapatkan tenda lengkap dengan bantal, selimut, api unggun + bakar jagung), teh dan kopi, tiket masuk, dan sarapan pagi.
Sementara untuk paket kedua seharga Rp350 ribu per orang per malam, pengunjung akan mendapatkan fasilitas tenda (bantal, selimut, api unggun + bakar jagung), teh dan kopi, tiket masuk, dan tiga kali makan (pagi, siang, dan malam). Selain menawarkan paket kemping, wisatawan yang hanya ingin sewa tenda juga tersedia, yakni dengan harga Rp100 ribu per malam,
“Untuk harga paket bagi para wisatawan domestik dengan mancanegara masih sama harganya. Dalam masa pemulihan ini Desa Wisata Cibuntu telah membuka camping ground dan selalu membersihkan tenda dengan disemprot disinfektan dan semua peralatan seperti sleeping bag dan matras selalu dicuci bersih dan disemprot disinfektan setelah selesai dipakai oleh pengunjung,” ujar Humas Pemasaran Desa Wisata Cibuntu, Syukur Mulyana kepada Indonesiatripnews.com disela acara kegiatan ‘Press Tour & Seminar Series: Bandung, Kuningan, dan Cirebon’ bersama 39 perserta Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf), di Kuningan, Jumat (28/8/20).
Menurutnya di saat pandemi Covid-19, Desa Wisata Cibuntu ditutup dan baru dibuka kembali pada April, dengan tentunya menerapkan protokol kesehatan seperti wajib menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
“Wisatawan dapat berkemah atau kemping, baik perorangan maupun bersama keluarga,” ungkapnya. Tentunya sambil menikmati suasana alam yang sejuk, masih asri dan hijau serta diiringi gemericik air pegunungan yang dingin.
Buat yang ingin bermalam namun tidak ingin menginap di tenda tak perlu khawatir. Di Cibuntu ada 60 homestay yang merupakan rumah warga. Bahkan ada homestay di Cibuntu yang mendapat penghargaan homestay terbaik tingkat ASEAN.
Biayanya Rp100 ribu per orang per malam. Harga tersebut belum termasuk biaya makan. Ada juga paket wisata sebesar Rp350 ribu per orang untuk menginap tiga hari, dua malam.
Wah’ sepertinya, Indonesiatripnews.com harus kembali merasakan sensasi menginap di Desa Wisata Cibuntu ini bersama Komunitas Indonesia Trip (KIT). Yuk KITers…kita kemping di sini!. (sishi)