- iklan -

KUNINGAN, ITN- Ke Desa Wisata Cibuntu, Kuningan Jawa Barat tak hanya menikmati keindahan alamnya yang asri dan wisata sejarah, wisatawan juga dapat mempelajari wisata budaya.

Kepala Desa Wisata, H Awam menjelaskan, kelestarian kawasan Desa Wisata Cibuntu sangat dijaga dengan baik. Tempat wisata ini dikelola oleh pihak lokal secara tradisional.https://indonesiatripnews.com/perjalanan-wisata/desa-wisata-cibuntu-kuningan-miliki-wisata-alam-sejarah-dan-budaya/

“Kami cukup bangga menjadi bagian dari Desa Wisata Cibuntu yang memiliki daya tarik bukan karena hiasan saja yang mempercantiknya, akan tetapi pembinaan berkesinambungan dan komitmen komunitas masyarakatnya dalam menjaga keberadaan Desa Wisata Cibuntu yang jadi kekuatan utama,” ungkapnya.

Ke Desa Wisata Cibuntu, Mampir Melihat Pembuatan Suling BambuDesa Wisata Cibuntu lokasinya dekat dengan hutan pinus yang merupakan kawasan hutan dari Gunung Ciremai. Lokasinya sekitar 30 km dari Cirebon.

Di Desa Wisata Cibuntu wisatawan dapat menyaksikan kesenian dari bambu dengan melihat langsung pembuatan alat musik tradisional seperti suling dan angklung di Pojok Awi Dangiang C Kahuripan. “Bambu yang sudah ditebang selanjutnya dijemur beberapa hari,” ujar Pimpinan Pojok Awi Dangiang C Kahuripan, Nandang Kusnandar di Desa Wisata Cibuntu, Jumat (28/8/2020).

Pada proses pembuatan suling ukuran bambu menurutnya disesuaikan dengan standar permintaan dari pemesan yang rata- rata dari sekolah- sekolah. “Setelah dijemur dan kering, bambu diluruskan menggunakan api. Setelah itu dipotong sesuai dengan permintaan konsumen,” jelas Nandang.

https://indonesiatripnews.com/perjalanan-wisata/yuk-rasakan-sensasi-camping-eksklusif-pager-gunung-camp-site-desa-wisata-cibuntu/

Ke Desa Wisata Cibuntu, Mampir Melihat Pembuatan Suling BambuLangkah selanjutnya adalah membuat lubang untuk nada suling tersebut. Usai membuat lubang nada, proses mengampelas permukaan bambu dan lubangnya pun dilakukan untuk memperhalus suling bambu tersebut. Setelah jadi, suling tersebut siap dimainkan.

Ia mengatakan, “Dalam satu hari, empat orang pengrajin bisa memproduksi sekitar 100-150 suling bambu. Jika pemesanan banyak, untuk bagian finishing (mengamplas) akan dibantu oleh anak- anak karang taruna”.

Untuk harga yang ditawarkan berkisar Rp10.000 hingga Rp12.000 perbuah. Peminatnya rata- rata sekolah dari Jakarta, Bekasi, Bogor dan Bandung. Di Pojok Awi Dangiang C Kahuripan,  pengunjung yang datang ke tempat wisata ini pun bisa membeli suling bambu ini sebagai oleh- oleh kerajinan tangan dari Desa Wisata Cibuntu. (sishi)

- iklan -