- iklan -

BANDUNG, ITN Seminar bertema ‘Pariwisata di Era Adaptasi Kebiasaan Baru’ menjadi puncak  kegiatan Event ‘Press Tour & Seminar Series: Cirebon, Kuningan & Bandung’ yang diinisiasi Forum Wartawan Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf).

Acara yang bertempat di pelataran Gedung Sate, Bandung, Sabtu malam (29/8/20) malam, dihadiri Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik; Kepala Biro Humas & Keprotokolan Provinsi Jawa Barat, Hermansyah; Direktur Wisata Alam, Budaya & Buatan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Alexander Reyaan, dan Direktur Komunikasi Pemasaran Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Martini Mohamad Paham.

Pariwisata Jabar Bertahap Bangkit dengan Menerapkan Protokol KesehatanKeempat narasumber yang dimoderatori Harry Nugraha selaku Sekjen Dewan Industri Event Indonesia & founder Indonesia Professional Organizer Society ini berlangsung seru.

Terkait penerapan protokol kesehatan pada destinasi wisata di Jawa Barat, diakui Dedi Taufik mengatakan, “Setelah berbulan-bulan pandemi Covid-19, kini pariwisata Jawa Barat secara bertahap mulai dibangkitkan lagi, tentu dengan penerapan protokol kesehatan. Terlebih Jawa Barat sudah harus mulai bersiap menghadapi gelombang wisatawan domestik yang hadir ke Jawa Barat saat PSBB di beberapa kota mulai mengalami pelonggaran”.

“Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sudah mulai melakukan berbagai evaluasi terhadap destinasi wisata yang telah dibuka untuk wisatawan. Harus dipastikan setiap destinasi wisata tak hanya menerapkan protokol kesehatan saja, akan tetapi wajib memiliki management Gugus Covid-19 yang dapat menjadi pengawas pelaksanaan protokol kesehatan yang tepat di destinasi wisata Jawa Barat,” ujarnya lebih lanjut.

Pariwisata Jabar Bertahap Bangkit dengan Menerapkan Protokol KesehatanSementara terkait upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, Hermansyah mengatakan, “Yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini adalah membangun public trust terkait apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah”.

Masyarakat menurutnya perlu diperlihatkan berbagai pencapaian yang dilakukan pemerintah, seperti misalnya kini Jawa Barat telah mampu membangun banyak fasilitas kesehatan, memperbanyak test Covid-19, produksi APD dan produksi mesin ventilator.

“Sekalipun pandemi Covid-19 ini telah sangat memukul berbagai sektor khususnya pariwisata, akan tetapi bisa saya bilang bahwa Jawa Barat ini positioning-nya sudah kuat sehingga tidak terlalu terdampak pandemi. Pariwisata Jawa Barat pasti mendapatkan berkah dengan posisi provinsi besar di dekatnya yang masih menerapkan PSBB,” ungkap Martini Mohamad.

Alexander Reyaan pada kesempatan tersebut menjelaskan program yang sedang disiapkan Kemenparekraf untuk merangsang bangkitnya pariwisata Indonesia. Tepat pada bulan September mendatang, Kemenparekraf telah menyiapkan Program Pemulihan Perekonomian Nasional dan siap menggandeng sebanyak-banyaknya pihak untuk melakukan Familiarization Trip ke berbagai destinasi pariwisata pilihan.  (sishi)

- iklan -