LOMBOK, ITN– PUSAT oleh-oleh tentu menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan ketika berada di suatu daerah, dan belum lengkap rasanya bila belum mengunjungi toko yang menjual oleh-oleh.
Sasaku yang terletak di kompleks pertokoan Dasan Cermen No 31-32, Lombok, NTB merupakan pusat oleh-oleh yang dikunjungi Indonesiatripnews.com. Sama seperti halnya toko Krishna di Bali, Sasaku di Lombok juga menjual beragam oleh-oleh mulai dari asesoris, kain tenun, kaos, topi, tas, kopi, snack, dan lain sebagainya.
Sasaku yang mulai buka pukul 09.00-22.00 WITA tampak terlihat bersih, nyaman, dan sedikit unik dengan interior beberapa ukiran kayu. Saat masuk ke toko Sasaku hal yang pertama terlihat adalah display Mutiara air tawar yang dijual dengan berbagai variasi harga mulai dari Rp100 ribu hingga Rp800 ribu. Berbeda dengan Mutiara air asin, Mutiara tersebut dijual dengan hitungan per gram, dengan satu gram Mutiara Rp400 ribu.
Lanjut ke dalam berbagai variasi jenis tenun, aroma terapi, kaos, topi, tas dan asesoris unik khas Lombok tampak ditawarkan dengan variasi harga. Untuk tas tenun mulai dari harga Rp20.000 hingga Rp100 ribu.
Lebih masuk lagi ke belakang toko ini menawarkan berbagai jenis snack, sayangnya tidak terlalu banyak snack yang menjadi ciri khas Lombok. Hanya ada dodol rumput laut dengan harga Rp26.000 ukuran 160 gram dan Rp135.000 (ukuran 800 gram), camilan Kaliadem (Rp23.000), dan Merodok (Rp25.000) berbahan tepung beras dengan gula yang menjadi ciri khasnya.
Untuk jenis kopi hanya ada satu jenis kopi Arabica yang ditawarkan, yakni Original Coffee Banyuatis dengan harga Rp112.00, selebihnya kopi Robusta Sembalun, Robusta Jahe, Lombok Coffee Sasak, Robusta Sasak Coffee, Kopi Jahe Tambora, dan Rinjani Coffee menjadi pilihan untuk dibeli sebagai oleh-oleh.
Hari ketiga, Jumat (22/2/19) di Lombok tidak berakhir hanya membeli oleh-oleh, mengingat ketersediaan waktu yang masih panjang sebelum akhirnya menuju Bandara Internasional Praya, Lombok untuk kembali ke Jakarta.
Rumah Makan Keker yang terletak di Jalan By Pass Bandara Internasional Lombok Tengah menjadi persinggahan untuk makan siang. Nuansa alam pedesaan dengan menu Ayam Bakar Taliwang dan Plecing Kangkung menjadi santapan yang menggoyang lidah, ditambah sambal plecingnya yang pedas.
Dari Rumah Makan Keker perjalanan dilanjutkan untuk menikmati secangkir kopi dan teh hangat dengan beberapa camilan di Laut Biru Bar & Restaurant di pinggiran Pantai Selong Belanak, Lombok Tengah. Tempat ini menawarkan keindahan pantai dengan pasir putihnya yang panjang dan garis lengkung seperti bulan sabit.
Tak seperti restoran lainnya yang berada dekat pantai, di tempat ini dikelilingi dengan pohon-pohon yang tumbuh dengan rimbun sehingga siapapun yang datang ke pantai tidak akan merasakan hawa pantai yang panas, sebaliknya akan merasa sejuk disertai semilir angin pantai.
Pantai Selong Belanak menjadi persinggahan terakhir rombongan media saat berada di Lombok untuk akhirnya kembali ke Jakarta dengan penerbangan pesawat Garuda pukul 19.45 WITA. (bagian-3 selesai. evi)
