- iklan -

LOMBOK TENGAH, ITN- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melalui Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif, melakukan pemetaan potensi dan mengidentifikasi subsektor ekonomi kreatif yang unggul di Lombok Tengah, melalui program Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).

Program PMK31 sendiri telah dilakukan sejak tahun 2016 dan Kabupaten Lombok Tengah menjadi kabupaten/kota ke 61 yang telah mengikuti Uji Petik PMK3I.

Selliane Halia Ishak selaku Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, saat memberikan sambutan dalam acara Penandatanganan Berita Acara Hasil Uji Petik PMK3I, di Kantor Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mengatakan PMK3I ini bertujuan untuk mengetahui dan menetapkan subsektor ekraf yang dapat menjadi unggulan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Tengah, yang merupakan salah satu destinasi super prioritas (DSP) tanah air.

“Sehingga subsektor ekonomi kreatif unggulan tersebut dapat berkembang dan dapat berkolaborasi dengan subsektor potensial lainnya untuk menciptakan ekosistem ekraf yang kondusif,” ujar Selliane, Jumat (30/04/2021).

Lebih lanjut Selliane menjelaskan proses kegiatan tersebut melalui uji lapangan, dan forum group discussion yang melibatkan empat stakeholders kreatif yang terdiri akademisi, pebisnis, komunitas kreatif, serta pemerintah daerah.

Hasil dari Uji Petik PMK3I yakni subsektor kriya terpilih sebagai subsektor unggulan dari Kabupaten Lombok Tengah, karena produk kreatif tenun ini tidak hanya terkenal di pasar nasional saja, bahkan di kancah internasional. Selain itu juga ada gerabah, batik, serta anyaman, perak, dan furniture. Kemudian, subsektor seni pertunjukkan dan kuliner menjadi subsektor potensial. Pemetaan Potensi Subsektor Ekraf di Lombok Tengah

“Seluruh subsektor ini harus saling dukung, saling kompak, istilahnya guyub. Misalnya yang sekarang terpilih adalah kriya. Subsektor kriya ini tidak bisa jalan sendiri, tidak bisa berkembang sendiri. Untuk itu, perlu adanya kerja sama serta dukungan dari subsektor lain yang potensial. Karena fokus subsektor unggulan ini juga harus dibuat road mapnya, mau berapa tahun kriya ini menjadi subsektor unggulan. Setelah itu, subsektor mana lagi yang akan menjadi fokus pengembangannya. Sehingga nantinya, Lombok Tengah akan mampu menghadirkan kabupaten/kota kreatif,” jelasnya.

Selanjutnya, kesepakatan terkait subsektor unggulan tersebut dituangkan dalam bentuk
Berita Acara Hasil Uji Petik PMK3I yang ditandatangani oleh para aktor Pentahelix di Kabupaten Lombok Tengah dan Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri sebagai pihak yang menyetujui komitmen-komitmen tersebut.

Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Koordinator Bidang Pengembangan Sentra Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Hendri Karnoza, Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Hasbulwadi, Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah Lendek Jayadi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Tengah Drs. H. Saman, serta sejumlah perwakilan pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Lombok Tengah.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, mengungkapkan terima kasih atas insiasi Kemenparekraf/Baprekraf yang telah melakukan pemetaan potensi terhadap subsektor ekraf di Lombok Tengah. Sehingga, dapat diketahui subsektor unggulan dan bisa menjadi fokus pengembangan subsektor ekraf kedepan.

“Semoga ini dapat menjadi motivasi serta cerminan bagi pelaku ekraf di Lombok Tengah untuk dapat menghasilkan produk kreatif yang berkualitas dan unggul. Sehingga tidak hanya berdampak positif bagi perkembangan ekonomi, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat kita,” ungkap Lalu Pathul.

Sementara Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Hasbulwadi, mengatakan penetapan subsektor ekraf kriya menjadi yang diunggulkan dapat menjadi benchmark, best practice bagi kabupaten/kota lainnya yang ada di Nusa Tenggara Barat khususnya.

“Tentu sebagai tindak lanjut dari penandatanganan berita acara hasil uji petik ini nantinya akan diproyeksikan membuat sebuah forum komunikasi ekonomi kreatif, sehingga bisa menjadi wadah interaktif antar pelaku ekonomi keatif di Nusa Tenggara Barat ini,” ungkapnya.

Salah seorang perwakilan pelaku ekonomi kreatif, Prima, mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang telah mengakomodir kegiatan PMK3I ini.

“Besar harapan kami, produk ekonomi kreatif di Lombok Tengah bisa menjadi penarik wisatawan yang datang serta menjadi produk penyangga untuk sektor kepariwisataan khususnya di Lombok Tengah dan Indonesia pada umumnya. Dan juga besar harapan kami, pemerintah tetap membina, melatih, serta mendampingi kami untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas,” ungkap Prima.

- iklan -