- iklan -

JAKARTA, ITN- THE LOBBY Restaurant & Lounge, Mercure Jakarta Sabang baru saja melakukan pembaharuan A la Carte Menu secara keseluruhan.

“Kami mengangkat konsep Modern Betawi Vintage, dimana Jakarta merupakan pusat budaya Betawi. Desain The Lobby Restaurant & Lounge dibuat klasik khas Betawi dengan furniture meja kayu dan lampu light bulb yang tidak terlalu terang namun memberikan kesan yang hommy dan nyaman,” ujar F&B Manager Mercure Jakarta Sabang, Qurais  Fuad saat ditemui IndonesiaTripNes.Com pada peluncuran menu A la Carte The Lobby Restaurant & Lounge Mercure Jakarta Sabang  di Jakarta, belum lama ini.

Nasi Goreng Mercure
Nasi Goreng Mercure

Ia mengatakan, “Masakan Indonesia itu sangat beragam, karena itu kami berkomitmen akan terus mengembangkan inovasi dengan melakukan pembaharuan produk. Peluncuran menu baru ini diharapkan semakin memperkaya keragaman jenis kuliner yang ada di The Lobby Restaurant & Lounge”.

Sementara pada kesempatan yang sama, Chef Billy Wicaksono, menjelaskan, “Menu A la Carte yang baru memiliki beberapa perbedaan dengan sebelumnya, di menu baru ini lebih mengangkat tema kuliner Nusantara dengan platting yang lebih menarik dan juga rasa yang menggugah selera”.

Sop Buntut
Sop Buntut

Ada sekitar 15 menu baru yang diluncurkan dengan menu andalan, diantaranya yakni Mie Jangkrik Bos, Sop Buntut, Nasi Goreng Mercure, Nasi Goreng Teriyaki, dan Chocolate Lava.

Untuk Sop Buntut yang rasanya juara ini, Chef Billy mengambil bagian tengah daging atau biasa disebut “center cut” yang merupakan bagian terbaik dari buntut dan diolah dengan rempah – rempah khas Indonesia.

Sedangkan untuk Nasi Goreng Mercure dihadirkan secara spesial dengan daun kemangi yang dijadikan bumbu dasar dalam pembuatannya, sehingga tampilan nasi goreng yang disajikan dengan udang bakar kecap dan ayam goreng bumbu lengkuas tersebut berwarna hijau.

Berbeda dengan Nasi Goreng Mercure, Nasi Goreng Teriyaki menggunakan teriyaki sauce yang biasa dijadikan bumbu pendamping untuk masakan. Chef Billy menjadikan saos tersebut  sebagai bumbu dasar dalam pembuatan nasi goreng. Kenikmatan Nasi goreng ini semakin lengkap dengan Sate Ayam Bumbu Teriyaki dan Onion Tempura.

Chocolate Lava
Chocolate Lava

Sebagai penutup, Chocolate Lava menjadi pilihan menu terakhir. Dessert klasik ini dihadirkan kembali dengan penyajian yang lebih moderen “kekinian”. Lelehan cokelat yang dipotong bagian tengahnya memiliki sensasi rasa sendiri di lidah dengan tambahan ice cream vanilla dan cinnamon chocolate sauce.

Mie “Jangkrik Bos”

Di era 1980-an ada grup lawak Warung Kopi alias Warkop DKI. Grup lawak legendaris ini terdiri dari Dono, Kasino, dan Indro. Dalam beberapa film komedi yang mereka perankan, tak jarang mereka melontarkan kata-kata jenaka, seperti “Jangkrik Boss”.

Dua kata inilah yang sempat menjadi judul film dari Warkop DKI Reborn yang disutradarai Anggi Umbara dan hits pada 2016. “Jangkrik Boss” sendiri merupakan sesuatu ungkapan yang luar biasa atau sesuatu yang menakjubkan.

“Jangkrik Boss” inilah yang menginspirasi Chef Billy Wicaksono untuk menciptakan kreasi menu baru yang dapat memanjakan lidah para tamu Hotel Mercure Jakarta Sabang.

Mie "Jangkrik Bos"
Mie “Jangkrik Bos”

Chef Billy mengatakan, “Awalnya banyak tamu yang bertanya, mengapa dinamai Mie Jangkrik? Dari segi tampilannya, memang tidak beda dengan mie kuah pada umumnya. Yang membedakan adalah sensasi pedasnya”.

Saat IndonesiaTripNews.Com merasakan menu tersebut, Mie Jangkrik  tidak hanya pedas, tetapi banyak  rempah-rempah di dalamnya. Pedasnya sendiri berasal dari cabe rawit merah dan lada hitam. Bumbu lain yang digunakan seperti pekak, kapulaga, kemiri, dan bawang putih berasa di lidah.

Bagi yang tidak kuat pedas, lebih baik tidak memilih menu ini karena menu yang satu ini lebih pantas bagi penggila makanan pedas. Semangkuk Mie Jangkrik ini dapat dinikmati dengan harga Rp99.000.

Chef Billy Wicaksono
Chef Billy Wicaksono

Mie Jangkrik  yang menggunakan mie ramen ini juga dilengkapi dengan udang gala, sayuran, dan telur. Kuah merahnya begitu menantang untuk dicoba. Tingkat kepedasannya dibagi dalam 3 level yakni level 1, level 2, dan level 3.

“Tamu-tamu di sini boleh makan Mie Jangkrik gratis asalkan mereka bisa menghabiskan semangkuk Mie Jangkrik level 3,” ungkap Chef Billy.

Sejak dikeluarkannya menu tersebut pada Januari 2017, menurutnya baru ada dua tamu yang berhasil menghabiskan semangkuk Mie Jangkrik level 3. (evi)

- iklan -