- iklan -

JAKARTA, ITN– PATA Indonesia Chapter menggandeng 16 asosiasi pariwisata yang ada di Indonesia untuk bangkit bersama menemukan cara-cara bisnis baru dalam industri pariwisata di Tanah Air.

Mereka sepakat mengadakan Deklarasi 17 gabungan Asosiasi Pariwisata di Indonesia. Kesepakatan bersama ini dilakukan di Jakarta, Senin (22/2/2021).

Hadir pada kesempatan tersebut President/CEO PATA Indonesia Chapter, Poernomo Siswoprasetijo di Aljazera Lounge, Jakarta Pusat, Senin (22/2/21).

Hadir pula pada kesempatan itu di antaranya Ketua Umum DPP ASITA N Rusmiati, Agus H Canny, Ketua Yayasan Hari Pariwisata Dunia Indonesia, Ketua DPD Astindo DKI Jakarta Mangara Gultom, Ketua Umum DPP ASITA 1971 Artha Hanif, dan lainnya.

Agus H Canny menjelaskan, pertemuan 17 asosiasi pariwisata di Indonesia untuk memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dalam industri pariwisata di Indonesia.

Menurutnya, stakeholder di pariwisata Indonesia mendukung upaya pemerintah untuk membangkitkan pariwisata di Tanah Air pada tahun ini.

“Pertemuan ini juga untuk meminta dukungan dari pemerintah untuk keberlangsungan hidup bisnis pariwisata Indonesia,” ujarnya.

Seperti diketahui, pariwisata menjadi sektor terdampak setelah Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia sejak Maret tahun lalu.

Dan industri pariwisata negeri ini pun seakan tak berdaya karena hingga hari ini wabah virus corona masih ada di Indonesia.

Agus yang juga Executive Director PATA Indonesia Chapter menuturkan bahwa penggunaan digital teknologi semakin penting dalam industri pariwisata di Tanah Air sejak ada pandemi Covid-19.

Ia menambahkan, cara-cara baru bisnis dalam industri pariwisata Indonesia akan dilakukan pada masa pandemi covid-19 dan setelah pandemi ini selesai.

Menurutnya, dengan pameran dapat mendorong dan membangkitkan ekonomi pariwisata Indonesia.

“Rencananya kami akan membuat ‘Pameran Pariwisata Indonesia’ pada pertengahan tahun ini. Untuk nama pamerannya menyusul. Ada kemungkinan secara online namun tidak tertutup kemungkinan dilakukan secara hybrid,” ungkapnya. (*/shi)

- iklan -