JAKARTA, ITN – Potensi Indonesia dalam industri fashion dunia jelas bukan sesuatu yang dapat disepelekan. Begitu banyak fashion designer yang berjaya secara global dan karyanya selalu menghias wajah-wajah populer dunia. Jika berbicara mengenai trend fashion di Indonesia, pastinya tidak terlepas dari nama-nama perancang busana dan juga peristiwa yang terjadi pada masa perkembangan trend fashion di Indonesia.
Fashion atau mode semakin hari menjadi industri yang menguntungkan di dunia Internasional, dimana setiap tahunnya terlihat banyak bermunculan nama designer-designer baru dan juga rumah mode yang langsung popular di dunia. Inilah yang mendasari seorang fashion designer Elga Naldy-yang merupakan seorang designer yang telah berkarya lebih dari 10 tahun di dunia fashion Tanah Air dan Internasional, untuk melebarkan sayap bisnisnya dengan berkolaborasi bersama Fashion Enthusiast Rina Saud yang meluncurkan brand fashion bernama ‘ElgaandRina’.
ElgaandRina mengusung konsep ‘Where Embroidery Meets Fashion’, yang secara resmi di perkenalkan untuk pasar Tanah Air di Plataran Menteng, Jakarta, Kamis (2/5/19).
Sebenarnya brand ‘ElgaandRina’ itu sendiri sudah di dirikan di Jakarta pada tahun 2018 lalu, yang merupakan kolaborasi apik antara Elga Naldy yang merupakan seorang designer yang saat ini telah memiliki brand Internasional di Mumbai, India dengan label ‘Elga Hariani’ bersama rekannya, seorang Fashion Enthusiast, Rina Saud.
Kolaborasi antara keduanya ini dilandaskan oleh keinginan yang kuat dalam menghasilkan suatu produk yang mengangkat kerajinan tangan Indonesia, seperti Tenun dan Bordir yang dikemas dalam balutan desain dan detail yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri dalam setiap koleksinya.
Koleksi ‘ElgaandRina’ menampilkan suatu karya yang anggun, dinamis dengan kualitas bahan terbaik dan desain modern yang dapat diterima pasar Internasional. Selain merintis pasar dalam negeri, brand ‘ElgaandRina’ juga tengah mempersiapkan karya dan produk untuk dipasarkan di industri fashion Amerika seperti New York dan Los Angeles, yang diperkirakan koleksinya akan dirilis pada tahun 2020 mendatang.
“Kami sangat antusias dengan kehadiran brand kami, ‘ElgaandRina’ yang memiliki ciri khas menggabungkan kerajinan tangan tenun dan bordir. Indonesia memiliki berbagai macam kain tenun yang memang menjadi salah satu wujud kebudayaan Indonesia. Kain tenun sendiri merupakan warisan leluhur yang teknik pembuatan kainnya dikerjakan dengan prinsip yang sederhana yaitu hanya menggabungkan benang menggunakan alat tenun, yang ternyata menghasilkan desain kain yang unik dan khas,” ujar Elga Naldy saat jumpa pers Soft Launching & Fashion Show ElegaandRina di Jakarta, Kamis (2/5/19).
Tenun juga merupakan persembahan bangsa Indonesia untuk dunia. Warisan kain tenun memiliki tradisi sarat makna filosofi dari negeri asalnya yang diminati dunia sejak dahulu kala, dengan memiliki beragam jenis dan corak motifnya.
“Kain tenun pun bukan sekedar tekstil tradisional, ia memiliki perjalanan panjang dari suatu peradaban sebuah Bangsa, negeri kepulauan yang memiliki beragam etnis. Kekayaan kerajinan tangan khas inilah yang menggelitik saya untuk berkreasi menghasilkan sebuah desain yang cantik dan elegan. Dengan mengangkat konsep menggabungkan tenun dan bordir ini pula, kami merasa turut melestarikan kerajinan tangan Indonesia dan membuat hidup industri tenun dan bordir serta turut meningkatkan kehidupan para pengrajinnya, sehingga kerajinan tenun dan bordir tidak punah,” ungkapnya.
“Untuk persembahan perdana, kami menampilkan 45-50 outfit, dan berharap fashionista dapat menerima dengan baik brand kami,” tambah Elga Naldy.
Senada dengan Elga Naldy, Rina Saud secara antusias juga menjelaskan bahwa penggunaan kain tenun dan bordir yang menjadi ciri khas brand ‘ElgaandRina’ didasari keinginan untuk mengangkat citra kain tenun seperti halnya batik yang sudah lebih popular di kalangan masyarakat Tanah Air.
“Melalui brand ‘ElgaandRina’, kami memiliki tujuan untuk melestarikan budaya lokal serta membantu dan meningkatkan perekonomian penenun dan pembordir yang mayoritas adalah perempuan. Banyak perempuan tangguh di desa-desa yang terpaksa menjadi kepala keluarga dan harus menghidupi anak-anaknya. Dengan keterampilan menenun atau membordir yang dimiliki, ditambah dengan kebutuhan kain tenun dan bordir yang meningkat, tentunya dapat mengangkat derajat kaum perempuan untuk lebih mandiri,” ujarnya.
Rina mengatakan, “Koleksi ‘ElgaandRina’ mengolaborasikan kain tenun dengan bahan yang enak dipakai sehingga dapat digunakan sehari-hari. Saya perhatikan, dulu kebanyakan orang malas untuk mengenakan tenun sebagai busana harian karena bahannya dianggap terlalu tebal dan panas, tetapi sekarang sudah berubah. Dengan inovasi, perkembangan pengetahuan, dan pembinaan yang disampaikan oleh berbagai pihak, saat ini penenun telah memahami soal penggunaan benang yang lebih bagus, tidak membuat kain tenun menjadi begitu tebal”.
Selain itu corak kain tenun juga menurutnyasemakin berwarna dengan ditemukannya pewarna alami yang memanfaatkan pewarna dari tumbuh-tumbuhan. Misalnya warna indigo yang saat ini tengah popular yang membuat kain tenun menjadi semakin kekinian dan moderen.
“Brand kami sendiri menggunakan kain tenun dengan pemilihan kain yang terbaik, yang dikombinasikan menggunakan teknik bordir, payet dan patches sehingga menghasilkan busana yang menarik, elegan dan dapat disejajarkan dengan brand Internasional,” jelas Rina.
Elga Naldy menambahkan, “Kami berharap brand ‘ElgaandRina’ semakin membuat industri fashion Tanah Air semakin menggeliat dan tentunya dapat diterima dan dipakai oleh seluruh pecinta fashion di Tanah Air maupun manca negara. Dan kain tenun dan bordir sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia dapat semakin popular dan menjadi kebanggaan bersama”.
Saat ini, brand ‘ElgaandRina’ memiliki tiga lini brand utama, yaitu ElgaandRina Couture. ElgaandRina Ready to Wear Deluxe, dan ElgaandRina Ready to Wear. Untuk perbedaan antara Ready to Wear Deluxe dan Ready to Wear adalah untuk desain brand ElgaandRina Ready to Wear Deluxe menggunakan kain tenun Sengkang yang diaplikasikan dengan teknik bordir, aplikasi payet, aplikasi berlian Swarovski dan aplikasi teknik patches. Sementara untuk ‘ElgaandRina’ Ready to Wear dibuat dengan menggunakan kain tenun Sengkang dan diaplikasikan hanya menggunakan teknik bordir dan payet.
“Pemilihan tenun Sengkang dari Makassar karena warnanya solid, kombinasi warnanya bagus, kaya akan detail, ada bunga, bordir, dan warna sehingga bisa dikreasikan. Untuk perawatannya sebaiknya dicuci dengan tangan, tidak mencampur dengan pakaian lainnya, dan lebih bagus lagi di dry cleaning (cuci kering) atau steamer uap,” tutup Elga Naldy menjawab pertanyaan Indonesiatripnews.com. (evi)