BIMA-NTB, ITN– Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus berbenah agar tak tertinggal dari daerah lain dalam industri pariwisata nasional. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pada kunjungan ke Desa Wisata Maria, Kabupaten Bima, Minggu (13/6/2021) menyebutkan bahwa Bima kini akan bersaing dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia.
Sandiaga menilai, keberadaan Desa Wisata Maria akan mampu memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Bima.
“Desa Wisata Maria Wawo ini mampu memberikan multiplier effect yang mendalam bagi masyarakat. Ini yang kita dorong, serta saya juga menginstruksikan kepada jajaran Kemenparekraf untuk memberikan pendampingan terkait homestay dan perlengkapan kebersihan di sini,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandiaga mengatakan, “Kami akan terus memberikan pendampingan di Desa Wisata Maria agar objek wisata ini tumbuh dan menjadi destinasi wisata baru di Indonesia”.
Pendampingan itu menurut Sandiaga Uno meliputi seluruh aspek yang diperlukan oleh desa wisata dengan penyusunan rencana pembangunan desa wisata dilanjutkan dengan pembangunan sumber daya manusia, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga desa wisata, kemudian pendampingan institusi desa wisata, serta pembangunan fisik atau infrastruktur dengan melibatkan kementerian dan lembaga-lembaga terkait.
Dalam kunjungan tersebut, selain Atta Halilintar dan istri, turut hadir Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, Kepala Desa Maria Imran Ibrahim, seorang Stand Up Comedy yang juga putra daerah asli Nusa Tenggara Barat Rigen Rakelna, serta Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua.
Desa Wisata Maria Wawo, Kabupaten Bima, dipilih dalam kegiatan sosialisasi ini karena desa wisata ini terkenal dengan wisata adat budayanya. Seperti Uma Lengge yang merupakan bangunan tradisional Suku Mbojo yang mendiami wilayah yang kini masuk dalam Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Uma Lengge berbentuk kerucut di bagian atap. Pada zaman dulu, Uma Lengge digunakan sebagai tempat tinggal oleh masyarakat Wawo dan sebagian digunakan juga sebagai lumbung padi.
Selain itu juga atraksi budaya lainya seperti tari sambutan adat Makatua, Tari Wura Bongi Monca, Kareku Kandei (menumbuk padi dengan bunyi berirama), tari Mpa’a Ntumbu Tuta.
“Daya tarik wisata budaya Uma Lengge sangat langka. Bernilai sejarah tinggi karena ini adalah situs warisan budaya dari para leluhur suku Mbojo yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tinggi dalam industri pariwisata. Kami akan terus memberikan pendampingan di Desa Wisata Maria agar objek wisata ini tumbuh dan menjadi destinasi wisata baru di Indonesia,” katanya.
Sandiaga juga berharap keberadaan Desa Wisata Maria bisa menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Serta mendorong daerah untuk dapat menciptakan desa wisata-desa wisata baru di wilayahnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa.
“Tidak hanya itu, kegiatan ini juga bisa membangun motivasi bagi pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata. Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 adalah sebuah program yang adil dan tepat sasaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi bagi rakyat yang paling membutuhkan pertolongan dengan memberikan sarana peningkatan keterampilan masyarakat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk kebangkitan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021 mengangkat tema Indonesia Bangkit yang diharapkan dapat mendorong semua pelaku wisata dan industri kreatif mampu meningkatkan perekonomian dan kapasitas masyarakat lokal.
ADWI 2021 merupakan sebuah ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata di seluruh Indonesia yang memiliki prestasi dengan 7 kategori penilaian yaitu: Kategori Homestay, Toilet, Souvenir, Desa Digital, CHSE, Konten Kreatif, dan Daya Tarik Wisata.
Pendaftaran ADWI telah dibuka dan akan berlangsung hingga 26 Juni 2021 melalui website www.jadesta.com/adwi2021.