JAKARTA, ITN– DIAWALI dengan pembacaan doa oleh Ustadz Yusuf Masyur, Launching Calendar of Events (CoE) Banyuwangi yang bertema “Majestic Banyuwangi Festival 2019” diresmikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa malam (29/1/19).
Tari Gandrung, musik Paglak (musik gamelan), defile Banyuwangi Ethno Carnival, serta kehadiran Putri Pariwisata 2017 Astari Indah Vernideani, Putri Pariwisata 2018 Gabriella Patricia, serta artis Fitri Carlina meramaikan malam peluncuran tersebut.
Tak ketinggalan kegiatan wajib yang selalu dilakukan Kabupaten Banyuwangi saat sebelum menggelar acara, yakni memberikan santunan kepada anak yatim piatu.
Peluncuran “Majestic Banyuwangi Festival 2019” yang akan menampilkan 99 event dan Top 3 event Banyuwangi yang masuk dalam 100 Events Wonderdul Indonesia tersebut sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus mengukuhkan Banyuwangi sebagai kota festival terbaik di Indonesia.
“Majestic Banyuwangi Festival 2019 ini ibarat rangkuman bagi segenap potensi yang ada di Kabupaten Banyuwangi mulai dari seni budaya, kekayaan alam, dan kreativitas masyarakat sekaligus mengukuhkan Banyuwangi sebagai kota festival yang terkenal di Indonesia karena keberhasilannya dalam menyelenggarakan Banyuwangi Ethno Carnival,” ujar Bupati Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya.
Menurutnya Majestic Banyuwangi Festival 2019 yang menampilkan 99 event dan Top 3 event masuk dalam 100 Events Wonderful Indonesia (Banyuwangi Ethno Carnival, International Tour de Banyuwangi Ijen, dan Gandrung Sewu) akan semakin bertambah dengan tampilnya event digital dan melenial.
Penampilan 99 event selama satu tahun penuh di Banyuwangi ini terdiri atas 28 event sport; 17 event musik; 16 event culinary & inovasi; 30 event religi; 8 event digital dan milenial di antaranya; Festival Juragan Pintar dan lain-lain.
Festival Juragan Pintar menurutnya menghadirkan startup Warung Pintar yang merupakan warung dikawinkan dengan teknologi dalam pengelolaannya sehingga memberikan kemudahan bagi pemilik warung serta kenyamanan bagi para pelanggannya dan teknologi ini bisa digunakan sebagai alat promosi pariwisata di Indonesia berbasis digital.
Pada kesempatan yang sama Menpar Arief Yahya memberikan apresiasi kepada Banyuwangi yang aktif mengemas event pariwisata yang setiap tahun baik jumlah maupun kualitasnya semakin meningkat.
Peluncuran Calender of Event dengan tema “Majestic Banyuwangi Festival 2019” dinilai Menpar sangat tepat karena tahun lalu Banyuwangi oleh Kementerian Pariwisata telah ditetapkan sebagai kota festival terbaik di Indonesia.
Menpar Arief Yahya mengatakan, “Penetapkan Banyuwangi sebagai kota festival terbaik karena pertumbuhan event di Banyuwangi sangat pesat dan melibatkan seluruh potensi masyarakat sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarat Banyuwangi”.
“Tahun 2012, Banyuwangi baru memiliki 12 event, tahun 2018 lalu melonjak 75 event, dan tahun ini menjadi 99 event. Semua event ini melibat seluruh potensi masyarakat Banyuwangi,” ujar Arief Yahya lebih lanjut.
Dijelaskan Menpat, vent atau atraksi menjadi unsur penting dalam pariwisata yang dikenal dengan 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) dan unsur 3A di Banyuwangi terus berkembang, antara lain aksesibiltitas akhir tahun 2018 sudah ada penerbangan internasional Citilink terbang Kualalumpur (Malaysia) -Banyuwangi dan penerbangan domestik dari Jakarta dan Surabaya. “Adanya penerbangan langsung dari Jakarta, Surabaya, dan Kualalumpur tersebut akan mendorong meningkatnya kunjungan wisman dan wisatawan nusantara (wisnus) ke Banyuwangi,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan, “Dari 99 event itu, 3 di antaranya masuk event nasional. Selain itu juga ada tambahan 20 additional event yang mengiringi B-Fest, salah satunya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dan gandrung Sewu yang akan digelar pada 28 Juli 2019 dan 20 Oktober 2019. Sementara International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) yang merupakan tur balap sepeda internasional yang digelar sejak 2012, akan digelar mulai tanggal 23 sampai 26 September 2019”.
“Event olahraga yang ditambahkan adalah untuk para penghobi, bukan kompetisi untuk para profesional. Seperti Festival Ijen Green Run yang justru memberikan sumbangan besar pada okupansi hotel dan homestay,” jelas pria yang akrab disapa Bram ini.
Bram menambahkan, selain acara olahraga, pihaknya juga menyelenggarakan acara musik. Tahun ini, terdapat 16 acara musik, mulai dari Jazz Pelajar, Jazz Pantai, Jazz Gunung, Lalare Orchestra, Angklung Caruk, dan yang baru Festival Musik Jalanan.
“Bila untuk menikmati konser jazz ada tiket yang harus dibeli, musik jalanan akan menghadirkan musisi berkualitas dari Jalan Malioboro Yogyakarta dan Taman Bungkul Surabaya untuk dinikmati masyarakat secara gratis. Jadi musik tidak hanya untuk yang high class, tapi juga untuk yang menengah ke bawah. Selain itu, juga ada acara seputar dunia kuliner, fashion, dan lain-lain,” terang Bram.
Selain atraksi budaya, Banyuwangi memiliki daya tarik wisata alam kelas dunia antara lain Kawah Ijen yang populer dengan blue fire, Taman Nasional Baluran, dan Pantai G-Land yang banyak diminati wisman. Posisi geografis Banyuwangi yang dekat dengan Bali, menjadikan pariwisata Banyuwangi cepat melakukan go international.
Jumlah kunjungan wisman ke Banyuwangi tahun 2017 sebanyak 98.970 orang, sedangkan wisnus sebanyak 4,83 juta. Tahun 2018 kunjungan wisman diproyeksikan sebanyak 100.000 wisman, dan wisnus sekitar 5 juta. (evi)