- iklan -

JAKARTA, ITN – MENTERI Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan HUT Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita)  ke-46 dan Asita Awards yang dapat dijadikan sebagai memomentum untuk meningkatkan  sinergisitas dalam rangka mendukung program pemerintah menjadikan pariwisata sebagai leading sector  yang tahun 2017 ini mentargetkan kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta  pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air dan akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan 275 juta wisnus pada 2019 mendatang.

Dalam perjalanannya hingga usianya ke-46 tahun, Asita telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan kepariwisataan nasional.

“Di usianya yang cukup dewasa yang  ditandai dengan kemajuan pesat teknologi digital saat ini, pelaku usaha perjalanan  yang tergabung dalam Asita kini juga dihadapkan banyak tantangan sekaligus menjadi acaman. Untuk ini  industri jasa perjalanan di tanah air  harus segera mengantisipasi perubahan saat ini dengan kreatif,” ujar Menpar Arief Yahya dalam sambutannya pada HUT Asita ke-46 di di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata Jakarta, Senin (9/1/2017).

Menpar Arief Yahya
Menpar Arief Yahya

Menpar mengatakan, “Di era digital saat ini telah mengubah perilaku masyarakat yang menginginkan kebutuhan sesuatu serba cepat dan mudah, termasuk para  wisatawan  yang akan melakukan perjalanan (traveler);  mulai dari  mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diminati (book) hingga membayar  secara online (pay) dilakukan secara digital”.

“Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, memperbandingkan antar produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi kini telah mereka lakukan secara digital. Dengan kata lain kini wisman  melakukan search and share menggunakan media digital,”ungkapnya lebih lanjut.

Sebagai antisipasi terhadap perubahaan pasar tersebut menurutnya, Kemenpar bekerjasama dengan PT Telkom baru-baru ini telah meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchnage). ITX ini  merupakan platform digital market place dalam ekosistem pariwisata atau sebagai pasar digital yang mempertemukan buyer dan seller  di mana semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi.

“ITX ini tampilannya seperti search engine atau mesin pencari; ada look-nya, pemesanan (book), maupun bayar (payment). ITX yang disediakan Telkom ini dapat diakses lewat smarphone sehingga mudah bagi para pengguna atau user dari pelaku usaha Biro Perjalanan Wisata (BPW) dan agen BPW untuk melakukan usaha.  Kita harapkan pada triwulan II/2017 sudah operasional 100% dan semuanya digital,” kata Menpar Arief Yahya, yang pada kesempatan itu minta agar pelaku usaha perjalanan wisata yang tergabung dalam ASITA untuk memanfaatkan ITX.

Arief Yahya mengemukakan tiga program priortas Kemenpar yang akan diimplemtasikan tahun 2017  yakni; digital tourism, homestay, dan konektivitas udara. Dalam program digital tourism antara lain diluncurkan ITX dan War Room M-17 di kantor Kemenpar sebagai  pusat intelejen berbasis teknologi digital.

Sementara itu untuk  pembangunan homestay sebagai program pembangunan ‘desa wisata’ yang  akan dimulai tahun 2017 dalam rangka mendukung percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas sebagai ‘Bali Baru’ yakni;  Danau Toba (Sumatera Utara); Tanjung Kelayang (Bangka Belitung); Tanjung Lesung (Banten); Kepulauan Seribu (DKI Jakarta); Candi Borobudur (Jawa Tengah); Bromo Tengger Semeru (JawaTimur); Mandalika (Lombok, NTB); Labuan Bajo (Flores, NTT);  Wakatobi (Sulawesi Tenggara); dan Morotai  (Maluku).

asita2“Tahun 2017 kami mentargetkan membangun 20.000 homestay (pondok wisata), tahun 2018 sebanyak 30.000,  dan tahun 2019 sebanyak 50.000 unit. Sebagai quick win  pada triwulan I/2017 akan dibangun 1.000 homestay,”  kata Arief Yahya.

Program konektivitas udara, kata Menpar, sangat penting  mengingat sekitar 75% kunjungan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya seat pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target tahun 2017 hingga 2019 mendatang.

“Tersediaannya kapasitas seat sebanyak 19,5 juta oleh  perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016, sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017 membutuhkan tambahan 4 juta seat.  Untuk target 18 juta wisman tahun 2018 membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat, sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 perlu tambahan 3 juta seat atau menjadi 10,5 juta seat pesawat,” ujarnya.

Untuk memenuhi tambah 4 juta seat  dalam mendukung target 15 juta wisman pada 2017, Kemenpar melakukan strategi 3 A (Airlines–Airport & Air Navigation—Authorities) yang diawali dengan melakukan nota kesepahaman (MoU) kerjasama dengan perusahaan penerbangan Indonesia dan asing; PT Angkasa Pura I & II dan AirNav Indonesia dalam upaya menambah direct flight berjadual melalui pembukaan rute baru, extra flight,  maupun flight baru dari pasar potensial serta  pemberian insentive airport charge dan pengalokasian prioritas slot di sejumlah bandara internasional di Indonesia.

Sementara pada kesempatan yang sama Ketua DPP Asita, Asnawi Bahar mengatakan, “Kegiatan HUT Asita kali ini bertujuan untuk semakin mendekatkan Asita dengan masyarakat serta antara pengurus, maupun anggota Asita yang berjumlah lebih dari 7. 000 perusahaan dan tersebar di seluruh propinsi di Indonesia”.

“Saat ini zaman telah jauh berbeda, dunia teknologi informasi telah bergeliat seakan tiada henti. Kehadiran dunia IT dengan segala perkembangannya telah membuat persaingan usaha penyedia jasa perjalanan wisata juga semakin sulit terkendali. Semakin sulit membedakan antara yang legal dan yang illegal. Namun keberadaan Asita tentu dapat menjadi pembeda di antara keduanya,” kata Asnawi.

Sejumlah kegiatan menyambut HUT Asita ke-46 antara lain;  bakti sosial, seremoni, gathering, serta tabur bunga ke makam tokoh/pejuang pariwisata di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta pada 7 Januari 2017.  Menurutnya berbagai kegiatan memperingati HUT Asita ke-46 dipusatkan di Jakarta dan Pulau Samosir,  Sumatera Utara, sedangkan sosial serupa juga dilakukan  oleh masing-masing   Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asita yang tersebar di 34 propinsi.

“Kami berharap kehadiran Asita dapat memantapkan perannya sebagai mitra Kemenpar dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Sebagai salah satu caranya, Asita dapat meningkatkan kapasitas anggotanya sehingga tetap dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjawab kebutuhan dan tantangan dalam pengembangan kepariwisataan,” tutupnya. (*/evi)

 

- iklan -