JAKARTA, ITN– Sebanyak 21 pelaku usaha dari berbagai tempat di Tanah Air, menerima Smesco Inspiring Entrepreneur Business Award (SIEBA) 2016 beberapa waktu lalu. Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi terhadap prestasi usaha mereka, karena dinilai mampu menginspirasi masyarakat untuk melakukan hal sama, yakni menjadi pelaku usaha yang andal, gigih, dan terpercaya.
Wiwi Alawiyah Alatas, merupakan satu dari 21 pelaku usaha yang menerima penghargaan tersebut. Wanita yang biasa disapa Ala Alatas ini merupakan owner Tifar Admanco. Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan tenaga skill untuk keluar negeri.
Karena indonesia dikenal sebagai salah satu negara pengirim tenaga kerja non skill. “PT Tifar Admanco merupakan salah satu perusahaan pengerah tenaga kerja profesional ke negara-negara Timur Tengah. Pasalnya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dikenal pekerja keras dan rajin,” ujar Ala.
Menurutnya Tifar sudah memberangkatkan TKI mencapai puluhan ribu. Adapun tenaga yang ia kirim meliputi tenaga konstruksi, mulai engineer civil and electrical, supervision, carpenter, stell fixer marmer technician, electrical technician, plumbiain di bidang konstruksi untuk daerah Saudi Arabia, khususnya pembangunan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, gedung, hotel perkantoran.
Tak hanya itu perusahaannya juga mengirim tenaga kerja Indonesia untuk rumah sakit, dokter, perawat, laboratory dan asisten perawat. Juga di bidang hospitality, seperti supervisor, house boy, bell, bus driver untuk haji umrah dan juga keluar kota serta HDD crane operator, heavy duty driver, bull dozers.
Pengiriman pekerja terampil tersebut, selain untuk memenuhi regulasi juga bertujuan meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia. Selama ini banyak TKI unskill yang dikirim ke luar negeri. Ini menimbulkan persepsi negatif label Indonesia sebagai negara pengirim tenaga unskill. Oleh karena itu, ia setuju dengan langkah pemerintah yang mengizinkan pengiriman tenaga kerja terampil.
Tifar Admanco didirikan pada 1984 dengan modal cukup besar. Sebab, harus menyediakan Balai Latihan Kerja (BLK) dan penampungan yang representatif. Sesuai komitmen hanya menyalurkan tenaga kerja terampil, dengan memberikan pelatihan sesuai kepada calon tenaga kerja yang akan dikirim. Pelatihan berupa bahasa arab dan hal teknis lain sesuai bidang pekerjaan.
Selain itu juga memiliki bisnis di bidang properti sehingga ia mempunyai keahlian menilai tenaga-tenaga yang akan dikirimkan. Sementara Tifar Admanco berada dibawah naungan Tifar Holding yang menaungi properti, medical centre, dan power plant.
Ala menambahkan, dalam menjalankan usahanya ia senantiasa menekankan pada kejujuran, mulai dari penyiapan administrasi maupun data tentang tenaga kerja yang akan dikirim. “Jujur membawa berkah,” ujarnya memberi alasan di balik sikapnya tersebut.
Konsisten menerapkan kualitas layanan berdampak terhadap bisnisnya yang semakin berkembang. Ini terlihat dalam penambahan karyawannya yang semula tujuh karyawan menjadi 46 karyawan. Ala pun mensyukuri pencapaian usahanya yang sekarang. Yang lebih membanggakannya adalah turut membantu mengikis stigma TKI yang tidak punya keahlian.
Kini TKI yang dikirim sudah sejajar keahliannya dengan tenaga kerja asing dari negara lain seperti Filipina. Selain bisa memberikan peluang pekerjaan juga ada kepuasan batin karena bisa mewujudkan impian mereka bisa menunaikan ibadah haji dan umroh.
Dengan adanya penghargaan semacam Ini menurutnya sangat baik. “Bisa jadi sebagai motivasi buat kita untuk lebih dapat memberikan sesuatu yang lebih kepada masyarakat luas. Lebih bisa saling mengetahui satu sama lainnya dibidang masing-masing serta bisa membagikan hal yang bermanfaat,” ungkap wanita yang pernah masuk 100 wanita berpengaruh versii majalah Men’s Obsession Edisi Khusus HUT keenam tahun 2010 ini. (*/evi)