- iklan -

BALI, ITN– Serayu Pot & Teracotta menjadi destinasi wisata peserta Familiarization Trip (Famtrip) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif. Indonesiatripnews.com satu dari peserta famtrip yang berlangsung dari tanggal 26-29 November 2020 lalu.

Serayu Pot & Teracotta yang terletak di Jalan Gunung Sari, Paliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali sebelumnya tidak ada di jadwal kunjungan peserta famtrip, namun dikarena cuaca di Ubud saat itu kurang bersahabat, maka tempat ini menjadi persinggahan kami menggantikan tujuan ke Mongkey Forest.

Serayu Pot & Teracotta Ubud Pilihan Destinasi Wisata yang Memanjakan MataMemasuki area Serayu Pot & Teracotta akan terlihat berbagai pot gerabah yang ditata sedemikian rupa dengan perpaduan warna yang manarik di mata, membuat wisatawan berdatangan dan mengabadikan momen perjalanan dengan latar belakang tumpukan pot tersebut.

Pot-pot dengan ukuran yang beragam ini juga tampak mengisi anak tangga menuju ruang workshop yang mulai buka pukul 09.00-17.00 WITA.

Di Serayu Pot & Teracotta yang didirikan Wayan Cameng sekitar 15 tahun silam ini, pengunjung tidak hanya membeli pot-pot cantik dengan berbagai bentuk dan ukuran, tetapi juga bisa bersantai sejenak dengan melukis pot dan terracotta.

Serayu Pot & Teracotta Ubud Pilihan Destinasi Wisata yang Memanjakan MataSaat pandemi, harga yang ditawarkan untuk orang dewasa Rp179 ribu dan anak – anak Rp149 ribu, dengan diskon 15 persen. Harga pot yang ditawarkan mulai dari Rp20 ribu hingga Rp300 ribu untuk ukuran kecil dan sedang, semua tergantung ukurannya.

Ketika memasuk ruangan area melukis di lantai 1, pengunjung akan melihat pot-pot dan terracotta yang cantik terpajang rapi di dinding. Bahkan di beberapa sudut ruangan terpajang tanaman-tanaman hias yang lagi booming.

Pak Wayan Cameng merupakan seorang seniman dari Ubud sudah sejak lama mendirikan Warung Serayu. Pada mulanya, Pak Wayan memiliki keinginan untuk mengekspresikan karya seni rupanya sebagai karya instalasi yang permanen. Pak Wayan juga mengatakan bahwa sebenarnya, kerjainan pot gerabah ini adalah ‘barang-barang’ biasa yang dapat ditemui di pasar, namun yang membedakan dari karyanya adalah pot yang dilukis dengan motif dan warna yang menarik serta ditumpuk dan digantung sehingga membentuk karya instalasi yang memikat mata. “Serayu” sebagai nama warungnya memiliki filosofi tersendiri, yaitu salah satu nama sungai di India yang diambil spiritnya, yaitu “hiduplah seperti sungai yang mengalir karena hidup harus dijalani sebagaimana melakoninya”.

Serayu Pot & Teracotta Ubud Pilihan Destinasi Wisata yang Memanjakan MataTak hanya melukis, pengunjung pun dapat menikmati suasana sore dengan ditemani secangkir kopi Bali. “Tempat ini berdiri sejak 15 tahun lalu, setelah bom Bali. Awalnya, memang buka usaha terracotta ini di bawah. Seiring perkembangan pariwisata, ada inisiatif dari anak, membuat tim untuk orang – orang yang memiliki kecintaan melukis di terracotta. Mulai 10 tahun lalu, kami menyediakan melukis dengan media terracotta,” ujarnya.

Apresiasi terbesar yang ia peroleh menurutnya dari wisatawan asing. Hal tersebut terjadi sebelum pandemi melanda Indonesia dan membuat sektor pariwisata khususnya Bali mengalami keterpurukan.

Kreasi yang ditampilkan Wayan Cameng beragam dan lebih dominan ke human interest. Kreasi lukisannya mulai dari keindahan alam Ubud, bunga, sawah dan budaya.

Seiring berkembangnya dunia seni, semakin banyak sekolah seni, Wayan pun mulai beradaptasi. Memiliki kemampuan autodidak, membuatnya tidak sulit beradaptasi pada perkembangan seni. “Setelah perkembangan seni lukis dan sekolah seni semakin banyak, pengaruh model art itu sangat banyak, dan saya terus beradaptasi,” ujarnya lebih lanjut.

Kemajuan teknologi telah membawa nama Serayu Pot & Teracotta semakin terkenal luas. Tidak hanya masyarakat Bali saja, tapi mereka yang di luar Bali juga. Apalagi saat ini sudah ada media sosial (medsos) seperti instagram, facebook dan sebagainya.

Serayu Pot & Teracotta Ubud Pilihan Destinasi Wisata yang Memanjakan MataMade Indah Jayanthi, selaku pengelola Pot & Terracotta menjelaskan, pandemi covid-19 justru berbuah manis dan berdampak pada usaha ayahnya. “Meski yang berkunjung ke Ubud sepi dan berkurang, tetapi pemesanan untuk media tanaman, pot & terracotta justru meningkat. Kalau pandemi malah justru naik 100 persen karena orang pada hobi tanaman. Ada yang pesan polosan dan ada juga yang desain,” kata Made.

Menurutnya, permintaan dari luar kota hingga mancanegara juga meningkat. Sebelumnya, dia tidak pernah menyangka minat pasar yang begitu besar untuk pot & terracotta saat ini.

“Kami memberanikan diri untuk menjual antar pulau. Sekarang kencangnya di Tangerang Selatan, Jakarta Selatan, Bogor, Surabaya, yang terjauh ke Sidney,” ungkapnya.

Pak Wayan Cameng tidak pernah memungut biaya sepeser pun bagi pengunjung yang datang untuk berfoto asalkan meminta izin terlebih dahulu. Pengunjung juga diminta hati-hati dalam mengambil gambar  mengingat  pot & terracotta rapuh jika disenggol.

Serayu Pot & Teracotta Ubud Pilihan Destinasi Wisata yang Memanjakan MataPak Wayan Cameng terbiasa berhadapan dengan kamera. Bahkan beliau mengatakan sering menerima tawaran untuk menjadikan warungnya sebagai lokasi syuting video klip atau foto prewedding.

Menarik bukan wisata Serayu Pot & Terracotta? Bisa jadi pilihan destinasi wisata Bali yang terjangkau bagi yang akan berlibur ke Bali dan berkunjung ke Ubud. Selain menambah stok foto yang instagramable, melukis sendiri pot, pengunjung juga bisa bercengkrama dengan Pak Wayan Cameng yang ramah dan punya banyak filosofi tentang hidup di balik karya-karyanya ini. (Sishi)

- iklan -