JAKARTA, ITN– BERADA di Pulau Bangka tak hanya menikmati keindahan pantai serta sejarah dan beragam budayanya, Pulau Bangka juga memiliki destinasi wisata instagenic, salah satunya De Locomotief.
Terletak di Jalan Laut, Kampung Pasir, Sungailiat, Bangka Belitung, tepatnya di Pantai Tongaci, tempat ini menjadi destinasi wisata favorit yang harus dikunjungi jika berada di Bangka. Indonesiatripnews.com dalam acara kunjungan Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) pada 24-26 September 2019 lalu mencoba untuk melihat dan menikmati destinasi wisata tersebut.
Dengan membayar tiket Rp10.000 per orang, pengunjung dapat masuk ke area De Locomotief. Saat masuk pengunjung akan dihadapkan pada pemandangan payung-payung cantik yang bergelantungan. Tak hanya yang bergelantungan, payung berwarna-warni dari ukuran kecil hingga ukuran besar itu juga terlihat mendekorasi beberapa sudut di area De Locomotief.
“Dinamakan De Locomotief karena di terdapat lokomotif tua peninggalan zaman Belanda di kawasan seluas hampir 2 hektar, dan kini dijadikan latar belakang saat pengunjung berswafoto,” ujar Manager De Locomotief, Edo Firdaus kepada Indonesiatripnews.com.
Selain menjadi ikon, De Locomotief yang berada di Kawasan Pantai Tongaci ini memadukan kawasan tepi pantai dengan museum, galeri, dan perpustakaan juga penangkaran penyu. “Banyak seniman lukis disini di datangkan dari Yogyakarta,” ujarnya.
“Dari Kementerian Pariwisata, tempat ini dibilang destinasi terunik. Tidak hanya berekreasi, kita juga memiliki perpustakaan sehingga dapat menambah wawasan bagi yang datang kesini,” ungkap Edo.
Disebut Pantai Tongaci, menurutnya dahulu kawasan ini kebun dan pemiliknya adalah Bapak Tong A Ci warga Indonesia keturunan. “Beliau selain berkebun di kawasan pantai ini juga berprofesi sebagai nelayan dan akhirnya terkenal pantai ini Pantai Tongaci yang diambil dari nama beliau,” jelasnya.
Pantai Tongaci berbeda dengan pantai yang ada di Pulau Bangka, berada di pantai ini suasananya tampak terlihat sejuk, mengingat hampir di setiap sudut dikelilingi pohon-pohon rindang dan pohon kelapa yang dipelihara hingga pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.
Tak hanya payung-payung cantik saat memasuki area De Locomotief, bangunan pertama yang terlihat oleh Indonesiatripnews.com adalah sebuah Museum Garuda. Museum ini berisi koleksi barang-barang mulai dari keramik, alat musik, elektronik, peralatan perang, hingga kendaraan. Ada beberapa barang-barang yang tidak bisa disentuh dan difoto.
Setelah melewati museum, galeri seni, perpustakaan, toko barang antik, kafe plus musik, di kawasan ini juga terdapat kompleks patung tentara China yang diberi nama Terracotta Army.
Galeri seni lokasinya berhadap-hadapan dengan toko barang antik. Pengunjung akan melihat koleksi lukisan lama, kebanyakan lukisan tokoh-tokoh bangsa dan juga berbagai model burung garuda. Sementara di toko terdapat ratusan benda-benda antik dan kuno yang tak ternilai harganya. Ada lukisan, patung logam maupun batu giok, alat musik, dan sebagainya.
Salah satu toko ada yang menawarkan penyewaan kostum carnaval dengan harga sewa Rp150.000 per jam. “Kakak bisa pilih kostum mana yang mau dipakai untuk berfoto, saya akan bantu memakaikannya,” ujar salah satu penjaga toko yang menawarkan kostum sewaan kepada Indonesiatripnews.com.
Untuk menguji adrenalin pengunjung di kawasan destinasi ini disediakan berbagai water sport, seperti Banana Boat, jetski, parasailing, parimanta hingga diving. Cukup mengunjungi pantai ini wisatawan sudah mendapatkan pengalaman terlengkap dan menguji adrenalin dengan mencoba berbagai water sport.
Pengunjung pun tak perlu khawatir jika perut lapar sehabis berkeliling, di kawasan ini juga terdapat food court yang menawarkan berbagai macam olahan seafood, dan makanan lainnya. (evi)