JAKARTA, ITN- Hujan lebat yang mengguyur kawasan pasir putih Pantai Indah Kapuk (PIK)-2, di perbatasan Tangerang, Banten dan DKI Jakarta siang itu benar-benar membuat suasana menjadi basah dan dingin.
Tapi tidak demikian dengan suasana di dalam Remy’s Seaside Bistro PIK-2 yang terasa hangat dan nyaman. Kehangatan dan kenyamanan yang berpadu dengan suasana romantis itu terasa begitu menenteramkan hati dengan terdengarnya lagu-lagu berbahasa Prancis yang lembut.
Pendiri dan pemilik Remy’s Seaside Bistro, Riana Harsono beserta staf berusaha sekuat tenaga agar suasana hangat dan penuh kekeluargaan itu terus tercipta. Salah satu caranya dengan menyambut tamu yang datang di tempat yang menawan di tepi laut itu. Senyum, keramahan, dan rasa hormat dari seluruh staf di bistro itu wajib dinomorsatukan untuk menyambut para tamu atau pelanggan.
Hamparan pasir putih, gelombang air laut, lalu-lalang perahu-perahu nelayan, dan puluhan burung berbulu putih yang mencari makan; menjadi pemandangan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Pada malam hari suasanapun berubah. Di kegelapan malam, kecantikan lingkungan makin menawan karena terhiasi oleh kerlap-kerlip lampu dari bagan-bagan di tengah laut. Jembatan penghubung antara Provinsi Banten dengan DKI Jakarta yang dihiasi lampu-lampu warna-warni di tepiannya juga menciptakan pemandangan indah yang bisa dinikmati langsung dari dalam Remy’s Seaside Bistro. Di bagian luar, taburan bintang yang menghiasi langit juga terlihat pada malam hari.
“Saya ingin menciptakan sesuatu yang belum ada di Jakarta. Dan inilah wujudnya,” ucap Riana Harsono dengan penuh senyum. Yang penting apa yang dilakukan bisa bermanfaat untuk orang lain, tambahnya.
Untuk menjalankan bisnisnya itu, wanita cantik itu harus mau “bercapek ria”. Itu yang harus dilakoni. Tapi di situlah kepuasan batin diperolehnya. Bagaimana tidak harus capek? Riana yang didukung para staf harus memberikan pelayanan prima kepada setiap pengunjung atau tamu-tamu yang ingin menikmati hidangan, makanan, dan minuman sehat dan lezat yang disuguhkan Remy’s.
Selain lezat, kesemuanya harus higienis. Selain itu, perlengkapan makan dan minum di Remy’s Seaside Bistro disetarakan dengan perlengkapan makan dan minum hotel bintang lima. Kaca-kaca yang melingkupi seluruh bangunan pun sudah dipasang lapisan anti-bakteri seperti yang diterapkan di rumah sakit-rumah sakit bertaraf nasional. Hal-hal seperti itu yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Remy’s Seaside Bistro dengan alamat di Land’s End Jl Yos Sudarso PIK-2, Pasir Putih, Kabupaten Tangerang, Banten meski baru berdiri sekitar satu tahun ini, tapi telah banyak dikenal oleh banyak kalangan. Karena itu tidaklah mengherankan jika berkunjung ke tempat itu, kita bisa bersua dengan tokoh-tokoh terkemuka. Tempat itu juga telah menjadi restoran nyaman tempat berkumpulnya keluarga.

Salah satu ruangan yang menjadi favorit tamu atau pelanggan adalah ruang glass house atau rumah kaca yang tepat berada di bibir laut. Dari ruangan VVIP yang mampu memuat 50 orang itu, pengunjung atau tamu bisa melihat langsung laut dan lingkungan yang terjaga bersih dan asri. Tamu atau pengunjung juga bisa menikmati makanan dan minuman di bagian luar dengan hamparan pasir putih yang bisa menjadi tempat bermain anak-anak. Seluruh ruangan dan tempat yang disiapkan di Remy’s Seaside Bistro mampu menampung 168 orang.
“Saya berusaha keras menjaga lingkungan ini terawat, bersih, dan asri; sehingga nyaman untuk keluarga yang berkunjung ke Remy’s,” ujar Riana optimis.
Menjawab pertanyaan mengenai menu yang disiapkan di tempat itu, wanita yang sering melanglang dunia itu menyebutkan puluhan. Demikian juga minuman maupun camilannya. Yang jelas, semuanya sehat dan lezat. “Itu terinspirasi oleh masakan Prancis dan Korea Selatan. Karena itu, ada menu-menu yang namanya seperti hidangan ala Prancis dan Korea Selatan. Dan semuanya halal. Di sini no pork, no lard,” jelas Riana.
Tidak hanya beef dari Amerika dan Australia, Remy’s Seaside Bistro juga menyajikan hidangan laut, seperti lobster, salmon, baramudi, dan lain-lain yang diolah dan diracik oleh chef yang sudah sangat berpengalaman. “Seperti ini, lobsternya jenis mutiara,” kata Riana Harsono sambil menunjuk hidangan di hadapannya. Mengenai harga, menurutnya tidak akan memberatkan tamu dan pengunjung. “Silakan datang, meski hanya minum kopi,” ucapnya.
Remy’s Seaside Bistro yang menyerap sekitar 60 tenaga kerja, tiga shift dan ada staff back office, konsultan pajak, tim sosmed (vendor), dan cleaning service (vendor) sudah menjadi magnet bagi banyak orang. Tidak hanya dari Jakarta dan Tangerang yang datang, tapi juga tamu-tamu dari Medan, Bandung, Surabaya, Cirebon, Maluku, Timika (Papua), dan banyak turis mancanegara, termasuk dari Timur Tengah sudah menikmati hidangan di tempat yang indah dan nyaman itu.
“Saya merasa bahagia bisa melayani tamu-tamu yang datang. Kehormatan bagi kami untuk bisa menerima dan melayani tamu dari berbagai daerah di Nusantara, selain tamu mancanegara. Kami akan terus berbenah diri, agar para tamu merasa nyaman,” akunya.
Menghadapi bulan Ramadhan mendatang, pihaknya juga sudah merancang suasana yang berbeda dari hari-hari biasa. “Nanti di Remy’s akan ada Aladin dan Jinny,” ujarnya. (ori)