LAMPUNG SELATAN, ITN- Peningkatan ekonomi berkelanjutan masyarakat Lampung Selatan menjadi perhatian Ketua Dekranasada Lampung Selatan, Winarni Nanang Ermanto. Upaya dilakukan di segala bidang dengan berbagai cara, mulai cara pembinaan, promosi serta pemasaran produk hingga permodalan. Hal tersebut dilakukan terutama untuk menyambut, Lampung Selatan sebagai Pariwisata Nasional.
Kawasan Pariwisata Terintegrasi di wilayah Bakauheni, Lampung Selatan digadang-gadang bakal dibangun di kawasan ini. Ribuan hotel serta wahana permainan akan meramaikan kawasan yang berada di ujung Sumatera sebagai tempat penyeberangan ke Pulau Jawa. Konsep Bakauheni Harbour City direncanakan akan dibangun pada 2021.
Untuk itu, masyarakat setempat perlu dipersiapkan supaya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi Lampung Selatan yang dperkirakan akan lebih maju dibandingkan saat ini. Lampung Selatan yang kaya dengan hasil perkebunan, peternakan maupun perikanan dapat menjadi pemasok bahan pangan ke hotel-hotel. Sehingga, mereka tidak hanya menjadi penonton atas perkembangan wilayahnya yang berubah menjadi daerah komersial.

Winarni Nanang Ermanto melalui program Swasembada Gizi dengan lima layanannya sebagai upaya untuk memberantas stunting berupaya agar pekarangan tidak berhenti memenuhi pangan bergizi. Namun, ilmu pengelolaan pekarangan, perikanan maupun peternakan sebagai bagian untuk mendapatkan pangan yang bergizi dapat berlanjut. “Dari proswasembada gizi, masyarakat tidak hanya mandiri tapi berkelanjutan. Ketika, bantuan diberikan penyuluhan bisa juga untuk meningkatkan ekonomi,” ujar Winarni saat ditemui indonesiatripnews.com dalam Visit Media bersama Asah Kebaikan Team di kantor Dekranasda, Lampung Selatan, Rabu (7/4/21).
Winarni yang baru menjabat sebagai ketua Dekranasda Lampung Selatan bersamaan dengan Pelantikan suaminya, Nanang Ermanto, sebagai Bupati Lampung Selatan pada Februari lalu mengatakan pada lima tahun ke depan bersama pengurus, ia akan membina pelaku UMKM yang ada di seluruh desa dan kecamatan Kabupaten lampung Selatan. “Pembinaan memberikan pelatihan juga mempromosikan hasil-hasil kerajinan para perajin di Kabupaten Lampung Selatan,” ujarnya tentang program yang sudah dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat ini.
Pembinaan akan dilakukan pada pengembangan Batik Inuh, yaitu batik dengan menggunakan motif tenun Inuh. Motif batik ini telah dikembangkan tokoh pada 2005. Lantaran tenun terlalu berat digunakan sebagai pakaian sehari-hari, supaya motif tenun semakin masyarakat maka dibuat pembatikan dengan proses printing. Pelestarian motif tenun melalui batik tidak lain karena batik telah menjadi tren dan kebanggan. Maka, seluruh provinsi di Indonesia sudah memiliki batik tidak terkecuali dengan Lampung Selatan.

Untuk pengembangan UMKM lainnya, Dekranasda Lampung Selatan juga membina perajin ketrampilan maupun kuliner. Untuk membina perajin, Dekranasada bekerja sama dengan dinas-dinas terkait di Kabupaten Lampung Selatan, seperti Dinas Pariwisata, Dinas UMKM dan Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun Dinas Ketahan Pangan. Setiap dinas bertindak sebagai ketua sesuai dengan bidangnnya masing-masing.
Selain membina, Dekranasda melalui dinas terkait juga memberikan modal untuk UMKM. Permodalan dianggap penting untuk mengembangkan UMKM. “Jadi bagaimana, Dekranasda ke dinas-dinas terkait selalu minta dicarikan terobosan ke pemerintahan daerah untuk mohon selalu ada dana stimulan untuk membantu para UMKM,” ujarnya lebih lanjut.
Menurutnya pada 2020, ada 1.000 UMKM yang mendapatkan bantuan stimulant senlai Rp2 juta per pelaku UMKM. Ke depan, Dekranasada meminta jumlah kuota penerima UMKM lebih banyak lagi.
Saat ini, menurut Winarni promosi masih menjadi kendala untuk pemasaran produk. Ke depan, Dekranasda Kabupaten Lampung Selatan akan mengembangkan digital marketing melalui aplikasi untuk menunjang promosi dan pemasaran. “Insya Allah tahun depan, kami promosi menggunakan aplikasi,” ungkapnya.
Selain itu pada tahun depan juga, gerai-gerai Dekranasda akan didirikan sampai ke kecamatan, terdapat 11 kecamatan. Karena, promosi yang dilakukan selama ini kurang efektif. Promosi hanya dilakukan secara langsung pada tamu yang bertandang di gerai Dekranasda kabupaten. Atau melalui, pameran yang diselenggarakan di sejumlah kota.
Dekranasda berencana akan mempromosikan wastra dari bahan dasar tenun inuh dan batik inuh, bekerjasama dengan desainer-desainer muda dan berbakat untuk mendesain busana yang bisa diminati masyarakat luas dan dari berbagai usia. (din)