- iklan -

JAKARTA, ITN- UNTUK mendukung aktivitas masyarakat desa, terutama setelah matahari terbenam, Philips Lighting Indonesia telah memberikan sistem pencahayaan LED tenaga surya untuk menerangi desa terpencil yang ada di seluruh pelosok nusantara.

Philips Lighting mengumumkan akan memperluas instalasi pencahayaan LED tenaga surya di kurang lebih 25 desa yang belum dialiri listrik di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program “Kampung Terang Hemat Energi” yang telah dimulai pada tahun 2015 di sembilan desa yang tersebar di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan.

Program “Kampung Terang Hemat Energi” ini akan menyediakan penerangan untuk rumah dan fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah dan jalan umum di beberapa desa di wilayah Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah, dan Maluku.

Philips Lighting memperkirakan terciptanya 2.886 titik lampu baru, yang berarti hampir sepuluh kali lebih banyak dari jumlah titik lampu yang diciptakan semula di Sulawesi Selatan.

.
Rami Hajjar, Country Leader Philips Lighting Indonesia dan Tomohiro Hamakawa, Chief Strategy Officer Kopernik menunjukkan lampu jalan LED berbasis tenaga surya: Philips Solar LED Road Light yang akan dipasang di sejumlah desa terpilih pada program CSR Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018 Philips Lighting Indonesia. Foto. ist

Data tahun 2016 menunjukkan, di Indonesia terdapat sekitar 12.000 desa atau mencakup lebih dari 30 juta jiwa belum memiliki akses listrik. Desa-desa ini hanya mengandalkan sumber pencahayaan yang menggunakan minyak tanah dan lilin, sehingga penduduknya rentan terhadap bahaya kesehatan, keselamatan, dan lingkungan.

Untuk desa terpilih pada program ini, Philips akan memberikan paket pencahayaan LED tenaga surya yang inovatif terdiri dari, pertama, Solar Indoor Light System lengkap dengan panel surya. Kedua, Philips LifeLight yang 10 kali lebih dari lampu minyak tanah, dan yang ketiga, Solar LED Road Light untuk menerangi jalan-jalan di desa pada malam hari. Tahun ini, program akan diawali dengan menjangkau enam desa di Sumatera Utara.

“Kami sangat senang dapat menolong lebih banyak lagi masyarakat dengan menjembatani kesenjangan pencahayaan antara kota dan wilayah pedesaan melalui program ‘Kampung Terang Hemat Energi’. Pencahayaan akan membantu meningkatkan kehidupan masyarakat desa, dalam kegiatan sehari-hari,” ujar Country Leader Philips Lighting Indonesia, Rami Hajjar pada acara peluncuran Program Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018 bertemakan “Membawa Akses Pencahayaan Hingga Ke Pelosok Indonesia”, di Jakarta Teather, Jakarta Pusat, Rabu (2/08/17).

Menurutnya, pencahayaan akan membantu meningkatkan kehidupan masyarakat, memampukan kegiatan sehari-hari seperti belajar atau pekerjaan rumah tangga lainnya untuk dapat dilakukan setelah matahari tenggelam.

Puskesmas/Puskesdes dapat beroperasi dengan layak dalam keadaan darurat di malam hari, dan mobilitas masyarakat serta barang tidak lagi terbatas hanya pada siang hari.

“Di Philips Lighting Indonesia, kami menerapkan komitmen global perusahaan ini untuk menciptakan kehidupan yang lebih terang untuk dunia yang lebih baik, termasuk didalamnya kehidupan masyarakat di desa-desa terpencil seluruh negeri,” ujarnya lebih lanjut.

Dengan hadirnya Philips pada program “Kampung Terang Hemat Energi” dapat mengurangi beban Pemerintah dalam menerangi bangsa Indonesia.

Philips telah bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kopernik, sejak 2015 silam, dan telah menciptakan lebih dari 300 titik lampu baru bagi sekitar 11.800 masyarakat di Sulawesi Selatan.  Pada tahun yang sama, Philips Lighting secara global menyerukan ajakan untuk mengakhiri kemiskinan akan pencahayaan dalam rangka Tahun Cahaya Internasional PBB (UN’s International Year of Light – IYOL). (evi)

 

- iklan -