JAKARTA, ITN- PT Digital Tunai Kita (TunaiKita), perusahaan teknologi pertama di Indonesia yang merupakan bagian dari Wecash Global, mengembangkan ‘lending robot’ untuk pinjaman tanpa agunan. Aplikasi Android TunaiKita kini sudah tersedia secara publik di Google Play Store.
Di awal operasinya, TunaiKita melayani pelanggan di wilayah Jabodetabek dan secara bertahap akan melayani wilayah lainnya di Indonesia.
Perusahaan ini didirikan James Chan dan Andry Huzain yang saat ini duduk di jajaran Direksi. James yang memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun sebagai pemodal ventura dan enterpreneur saat ini menjabat sebagai Chief Executive Officer di TunaiKita. James juga menjabat sebagai CEO Wecash Asia Tenggara dan Chief Strategy Officer Wecash Group.
Andry yang bertindak sebagai Chief Operating Officer TunaiKita, berpengalaman lebih 12 tahun di berbagai perusahaan nomor satu di Indonesia seperti Detikcom, Lazada Indonesia, dan MNC Group.
Sedangkan duduk di jajaran Komisaris adalah Managing Director PT Kresna Graha Investama, Tbk, Suryandy Jahja dan Group CEO Wecash George Zhi.
TunaiKita sukses meluncurkan aplikasi Android versi beta pada pada pada 22 Mei 2017 lalu. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 30.000 pelanggan. Pelanggan dapat mengajukan pinjaman secara cepat dan mudah dari smartphone, dimanapun, kapanpun, serta menikmati proses persetujuan pinjaman 2 menit saja. TunaiKita selalu agresif membangun tim di semua lini untuk mengembangkan layanan yang nantinya mencakup semua kota di Indonesia.
Andry Huzain mengatakan, “Enam bulan terakhir merupakan masa-masa yang dinamis untuk menjawab semua tantangan. Mulai dari proses desain, pengembangan, testing aplikasi Android, aplikasi Loan Management System dari nol, serta menyiapkan tim Operasi hingga siap melayani pelanggan dalam waktu sekitar 13 minggu saja.
“James dan saya beruntung berkesempatan memimpin tim yang luar biasa,” ungkapnya pada acara peluncuran aplikasi android TunaiKita di Jakarta, Rabu (26/7/17).
Memasuki minggu kesepuluh beroperasi, TunaiKita akan mengakhiri 9 minggu versi open beta yang selama ini melayani pelanggan di Jabodetabek. Saat ini, pelanggan TunaiKita terdiri dari berbagai latar belakang, pekerjaan, dan tingkat pendapatan.
Animo pelanggan cukup antusias akan pinjaman tanpa agunan. TunaiKita tumbuh 30% setiap bulan dari sisi pelanggan dan pinjaman, seraya terus membukukan pinjaman yang berkualitas dan juga permintaan pinjaman kedua. TunaiKita juga tetap melakukan komunikasi dengan berbagai institusi finansial untuk kerjasama pemberian pinjaman online dan berencana meluncurkan produk pinjaman lainnya.
Saat ini, Versi iOS TunaiKita sedang dikembangkan yang harapannya akan segera diluncurkan. Semua adalah bagian dari target TunaiKita untuk mencapai Rp40 miliar pinjaman pada akhir tahun ini.
“Saya mendapat informasi bahwa credit gap di Indonesia cukup mencengangkan di angka 80 milyar USD pertahun, jadi rencana kami mencapai Rp40 miliar pinjaman hanya akan menutupi 1/5.000 kekurangannya. Tetap kita harus memulai ini dari manapun. Saya berharap untuk bekerja lebih erat dengan partner institusi keuangan untuk berbuat lebih banyak ke depannya,” tambah James Chan. (Sasha)