SABANG, ITN- HUJAN terus mengguyur Kota Sabang sejak IndonesiaTripNews.Com tiba di Sabang Kamis malam (30/11/17) hingga acara pembukaan Sail Sabang 2017 Sabtu siang (2/12/17).
Acara pembukaan dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dengan didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan beberapa menteri, seperti Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Wapres sangat apresiasi meskipun Sabang masih diguyur hujan deras tapi para peserta dan masyarakat tetap antusias hadir dalam acara pembukaan Sail Sabang yang diadakan di Dermaga CT-3 BPKS Sabang.
Tarian Kolosal Laksamana Malahayati meramaikan pembukaan Sail Sabang 2017, namun sayangnya beberapa suguhan pertunjukan seperti Pramotor Show, Free Fall oleh Gabungan TNI dan Polri dan Aerobatic Show tidak dapat dilakukan mengingat cuaca yang masih hujan.
Jusuf Kalla optimis bahwa Pariwisata akan menjadi penggerak ekonomi bangsa di masa yang akan datang. “Dahulu Sabang aktif dengan perdagangannya, namun kini dan di masa yang akan datang, tourism di Indonesia akan menjadi penggerak ekonomi bangsa, dan Sabang merupakan salah satu kota yang siap menerima pariwisata,” ujar Wapres dalam sambutan resminya.
Melihat kondisi pelabuhan yang ada di Sabang, walaupun dengan cuaca hujan yang deras, menurutnya Pelabuhan Sabang tetap kokoh dan kapal-kapal tamu di acara Sail Sabang 2017 dalam kondisi aman serta acara juga tetap bisa berlangsung dengan baik.
Menurut JK, saat pelabuhan Sabang ini dibuat, Sabang merupakan tempat singgah kapal-kapal besar sebelum berlayar ke laut lepas, dan aktifitas lebih kepada perdagangan dalam menggerakan ekonomi di Sabang. “Namun ke depannya, tourism akan menjadi penggerak ekonomi di Sabang maupun di tanah air. Setelah perdagangan, tourism akan menjadi penggerak ekonomi yang sangat besar,” ungkapnya lebih lanjut.
Ia menegaskan, “Hal ini sudah terjadi di kondisi dunia. Banyak negara-negara yang sudah mengembangkan pariwisatanya untuk meningkatkan perekonomian bahkan banyak masyarakat dunia yang menjadikan pariwisata menjadi sebuah kebutuhan hidup”.
“Tourism saat ini sudah menjadi kebutuhan negara-negara lain, kelas menenangah juga sangat membutuhkan pariwisata dan berwisata, berwisata itu sudah menjadi kebahagiaan,” jelas pria asli Makassar itu.
Sabang menurutnya juga punya potensi pariwisata yang andal. Selain Sabang memiliki banyak potensi maritim dan kekayaan alam yang melimpah dari karunia Tuhan, Sabang juga memiliki sumber daya manusia yang punya potensi dalam menyambut wisatawan.
“Sabang lebih terbuka menyambut wisatawan, juga lebih terbuka menyambut tamu, kendati sudah memiliki potensi maritim dan alam yang bagus, Sabang harus juga mempersiapkan atraksi yang baik dan menarik, Kementerian Pariwisata dalam hal ini Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya harus membangun brand yang baik, membangun cerita yang baik, karena wisatawan mau datang itu karena cerita yang baik, penerimaan tamu juga harus sangat baik,” ujarnya.
Wapres menegaskan, “Pariwisata di Indonesia itu adalah menjual rezeki dari Allah yakni alam yang indah dan baik, harus melayani tamu dengan baik, harus punya hospitality. Dan saya sangat bersyukur bahwa Sabang juga sudah siap untuk menerima pariwisata”.
Melihat Pelabuhan Sabang yang tetap kokoh saat hujan deras, dan pernyataan Wapres, Menpar Arief Yahya menambahkan, “Ini membuktikan bahwa Sabang sudah punya infrastruktur pelabuhan yang baik. Kapal lihat saja, aman-aman saja. Tidak bergerak sama sekali. Paling hanya bergerak sedikit. Ini pelabuhan baik, dan kegiatan Sail Sabang ini juga baik untuk daerah ini”.
Sementara Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dalam sambutannya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh pihak, yang membantu Sail Sabang 2017 ini. Terutama Menteri Pariwisata yang menjadi Ketua Harian di perhelatan Sail Sabang 2017 ini.
“Ini adalah buah hasil kerja Menteri Pariwisata Arief Yahya dan seluruh pihak terkait dalam mempersiapkan Sail Sabang 2017. Ini sail yang terbesar selama sembilan sail yang pernah ada. Kami akan terus berjuang menjadikan pariwisata menjadi sektor lokomotif perekonomian bangsa,” ujar Luhut.
Yacht kali ini sebenarnya lebih dari 100 yachts yang berencana ikut di Sail Sabang 2017. Tetapi, karena cuaca dalam tiga hari terakhir sedang tidak bersahabat, maka terpaksa mereka membatalkan dengan alasan safety.
“Saat ini pariwisata nomer 4 sebagai penghasil devisa negara, namun kedepan kami akan berusaha mendorong dan harus menjadi nomer satu penghasil devisa dengan 20 Miliar Dollar,” ungkap Luhut yang juga memuji tarian kolosal Laksamana Malahayati yang memukau peserta yang datang di acara puncak Sail Sabang 2017. (evi)