SABANG, ITN- MENTERI Pariwisata (Menpar) Arief Yahya resmi membuka Wonderful Sabang dan Marine Expo 2017 yang merupakan rangkaian dari Sail Sabang 2017 yang berlangsung pada 1-5 Desember 2017.
Acara yang diinisiasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tersebut berlangsung di Terminal CT-3, Sabang, Jumat (1/12/17).
Dalam sambutannya Menpar mengatakan, “Kita harus mengelola apapun sekarang dengan cara korporasi, termasuk mengelola pariwisata. Karena jika tidak dikelola secara korporasi, maka negara kita akan tertinggal. Saat ini korporasinya adalah dengan cara digital, untuk semua jenis usaha di Aceh saat ini juga harus melek digital, itu akan membuat semua maju”.
Momentum Sail Sabang menurutnya untuk mengenjot promosi pariwisata di Indonesia.”Sail kali ini harus mampu memberikan dampak nyata melalui peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Sabang,” ungkapnya.
Menurutnya ada tiga agenda besar yang akan dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut, yaitu pertama mewujudkan Regatta Sapula, yaitu balapan perahu pesiar yang akan diselenggarakan di kawasan diamond triangle Sabang-Phuket-Langkawi pada April-Mei 2018.
Kedua, Menjadikan Sabang sebagi free dive destination, dimana wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan negara-negara tetangga lainnya dapat langsung berlatih selam tanpa alat di sini. Setelah itu, pemerintah juga akan membangun training center untuk mendidik free dive master lokal asli Sabang yang nantinya akan melatih turis-turis asing tersebut.
Dan yang ketiga Meningkatkan teknologi mutakhir di bidang perikanan. Saat ini, 80% ikan di dunia adalah hasil budidaya dan hanya 20% yang berasal dari hasil tangkap. Untuk itu, pemerintah tengah membangun keramba dengan teknologi terkini (floating awuaculture) yang diharapkan dapat menyejahterakan masyarakat sekitar. Keramba ini masih dalam tahap instalasi dan diharapkan selesai pada bulan Desember 2017.
“Sabang harus menjadi international hub. Harus memiliki event rutin dari Segitiga Sabang-Phuket Langkawi (Saphula). Ini akan memberi keuntungan ke banyak pihak. Kita semua pantau sama-sama ya, disini ada pak Wakil Gubernur Aceh dan stakeholder Sabang, event internasional harus jalan di Sabang, karena akan bermanfaat banyak untuk masyarakat,”tambah Menpar Arief Yahya.
Dalam sambutannya, Menpar juga meminta kepada seluruh masyarakat Aceh bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa identitas sebagai bangsa maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia juga harus terus dijaga dan terus digenjot di Kota Sabang Aceh. “Sail ini harus mampu memberikan dampak nyata melalui peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Sabang,” ungkapnya.
Dalam pameran tersebut, Kemenpar juga unjuk gigi. Di bawah koordinasi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Kemenpar mempromosikan Indonesia dengan booth cantik.
Sementara Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani menambahkan, “Pameran ini merupakan ajang untuk mempromosikan Indonesia sebagai negara kemaritiman kepada para yachter dunia yang hadir. Terlebih destinasi-destinasi Indonesia itu sangat banyak, salah satunya Sabang Aceh yang merupakan tuan rumah dari kegiatan Sail Sabang 2017”.
“Momentum ini kita manfaatkan untuk mempromosikan UMKM, industri kreatif, budaya dan makanan tradisional kepada para pengunjung dan yachter yang berpartisipasi di Sail Sabang 2017,” ungkap Rizki.
Booth atau Homebase paviliun Wonderful Indonesia disulap dengan desain elegan. Kapal Phinisi kembali dijadikan ikon. Dari waktu ke waktu, desain booth Wonderful Indonesia di berbagai pameran berskala global memang selalu menggunakan replika Kapal Phinisi.
Untuk Paviliun Wonderful Indonesia, Kemenpar mengambil 10 booth dengan luas mencapai 90 sqm. Posisinya sendiri berada di Block C booth nomor 97-101 & 124-128. Di sana ada Dinas Pariwisata Raja Ampat, Industri Aceh dan Industri Pariwisata di Raja Ampat.
“Pilihannya sangat pas lantaran desain kapalnya sangat menarik perhatian. Terlebih acaranya juga tepat. Booth Kemenpar sangat menarik,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Pahlevi.
Dalam booth Kemenpar seluas 3,2 ha tersebut ikut bergabung Sekretariat Kabinet dan Kepresidenan. Selain itu juga diisi dengan pelayanan Informasi Pariwisata, gimmick dan quiz, workshop melukis keramik, vr 360, photobooth, Pameran Foto, Pameran B to C. Dari pantauan IndonesiaTripNews.Com pada hari pertama saja booth Kemenpar langsung diserbu pengunjung. (evi)