BALI, ITN– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi penyelenggaraan “Simakrama Kepariwisataan” yang dilaksanakan Karangasem, Bali belum lama ini. Sebab, kegiatan ini layak dicontoh para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menyelenggarakan event di masa adaptasi kebiasaan baru.
Simakrama Kepariwisataan merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Bali yang didukung Kemenparekraf sebagai ajang pertemuan antara pemimpin daerah dengan seluruh elemen masyarakat di Bali untuk mempererat jalinan persaudaraan dan silaturahmi dengan menyosialisasikan berbagai kebijakan untuk menggairahkan sektor pariwisata Bali di masa pandemi.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Kurleni Ukar, mengatakan bahwa protokol kesehatan yang dilakukan dalam Simakrama Kepariwisataan dapat menjadi tren untuk menyelenggarakan kegiatan wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE).
“Simakrama Kepariwisataan di Karangasem, Bali, ini dilakukan di alam terbuka. Saya mengapresiasi dan mendukung, karena ketika digelar di alam terbuka, ventilasi tidak menjadi masalah, durasi bisa diatur sedemikian jam, dan tinggal peserta menjaga jarak, tetap memakai masker. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi model bagi suatu kegiatan di masa mendatang,” ujar Kurleni Ukar.
Lebih lanjut Kurleni ukar berharap kegiatan Simakrama Kepariwisataan di Karangasem dapat memberikan inspirasi dan solusi bagi para pelaku usaha parekraf agar dapat membangkitkan kembali kepariwisataan di Bali.
“Kami menganggap krisis ini tidak bisa kita selesaikan sendiri. Kita harus bersinergi membangkitkan kembali kepariwisataan, Bali khususnya. Inilah sinergi program untuk menyosialisasikan berbagai kebijakan strategis, membangun spirit bersama pemangku kepentingan wisata Bali dalam menemukan strategi membangkitkan dan menggairah pariwisata di Bali saat pandemi Covid-19,” ujar Kurleni Ukar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, menyebut Simakrama Kepariwisataan di Karangasem ini menjadi wahana uji coba untuk menyelenggarakan acara kembali di tengah pandemi Covid-19, namun tetap berpegang pada protokol kesehatan.
“Simakrama Kepariwisataan juga akan berlangsung di Klungkung, Bangli, Gianyar, Tabanan, dan Buleleng. Acara ini sekaligus menjadi wahana uji coba kita semua bahwa event-event lain bisa kita lakukan di Bali seperti kita lakukan ini tapi tetap berpegang pada protokol kesehatan,” ujar Putu Astawa.
Putu Astawa juga mengumumkan bahwa kain Tenun Endek Bali belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Sebab, kain tenun tersebut ditampilkan dalam fashion show yang diselenggarakan oleh rumah mode ternama asal Prancis, Dior. Sehingga diharapkan dapat turut menjadi penyemangat bagi masyarakat Bali di tengah tantangan Covid-19.
“Penggunaan kain Endek Bali untuk koleksi Spring/Summer 2021 oleh Christian Dior, merupakan pengakuan yang tinggi terhadap keindahan dan kualitas kain Endek Bali dan berkontribusi positif terhadap dunia fashion internasional. Semoga ini dijadikan penyemangat bagi masyarakat Bali di tengah pandemi Covid-19,” ujar Putu Astawa.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Karangasem, Wayan Serinah, menyebut Bali memiliki beragam tradisi dan kerajinan tangan yang unik yang layak dipromosikan kembali, agar menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
“Berbagai tradisi layak dipromosikan sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata. Setiap desa memiliki tradisi unik yang berbeda dengan desa lain seperti yang ada di Kabupaten Karang asem. Maka, setiap desa dan tradisinya harus kita maksimalkan dengan cara meningkatkan tata kelola yang baik sehingga dapat terus dipertahankan serta destinasinya dapat menjadi destinasi unggulan,” ujar Wayan. (*/evi)