- iklan -

CIAMIS, ITN- DALAM upaya merawat tradisi tatar Galuh menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung Pemkab Ciamis menggelar Festival Jagir 2017 yang berlangsung di Lapangan Desa Jayagiri, Panumbangan, Ciamis Jawa Barat, Sabtu (20/5/17).

Jagir Festival 2017: Merawat Pesona “Tatar Galuh”Tradisi mapak ramadhan atau pulang kampung menjelang puasa bagi masyarakat Sunda yang merantau ke kota lain menjadi bagian menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam agama, budaya dan adat istiadat, di ekspresikan melalui festival.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti yang hadir mewakili Menteri Pariwisata mengatakan, “Kegiatan ini merupakan perkuatan branding Pesona indonesia”.

Festival sebagai potensi daerah ini kita kolaborasikan, sehingga ke depan kita bisa terus kerja sama untuk mempromosikan kegiatan ini sebagai daya tarik pariwisata” ungkap Esthy dalam sambutannya pada acara pembukaan Festival Pesona Jagir 2017.

Pada acara pembukaan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, didampingi Bupati Kabupaten Ciamis; Iing Samhari; Camat Kecamatan Panumbangan; Hery, Danramil Panumbangan; Kapten Agus Budiarta; Kadis Pariwisata Kabupaten Ciamis, Toto Marwoto dan  Kepala Desa Jaya Giri; Anas Sutawang serta Badan Permusyawaratan Desa; Cucu Samsu.

Jagir Festival 2017: Merawat Pesona “Tatar Galuh”Menurut Esthy Reko Astuti, kabupaten Ciamis memiliki potensi yg luar biasa, ini bisa jadi daya tarik wisata religi, juga bisa daya tarik wisata alam, bila keduanya disinerjikan akan menjadi daya tarik wisatawan, dan kedepannya kabupaten ini bisa kerjasama dengan kabupaten lain, kemudian akomodasi diperbanyak dan homestay bisa diarahkan bagaimana masyarakat bisa melayani dengan baik

“Kemenpar menjadikan homestay sebagai salah satu progam unggulan yang dalam pembangunannya berkolaborasi dengan kementerian lain. Melalui pengembangan homestay, yang penting sekali masyarakat dilibatkan penuh baik menjaga ketertiban dan keamanan, penyiapan dalam acara, mulai dari sanggar-sanggar, tersedianya konsumsi, dan tari-tarian, sehingga dengan masyarakat terlibat akan berdampak mendorong pemerataan perekonomian,” ungkapnya.

Jagir Festival 2017: Merawat Pesona “Tatar Galuh”Berbagai pentas seni dan dzikir akbar dan manaqib qubro memeriahkan Pesona Festival Jagir 2017 selama dua hari tanggal 19 s.d 20 Mei 2017, antara lain pawai budaya, pentas seni dan musik daerah serta pop, komposisi musik 500 suara trektrek bambu, bajidoran, parade sinden, wayang, dan festival kuliner tradisional. (*/shi)

- iklan -