JAKARTA, ITN- KOTA Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Lombok Jazz Festival (LJF) tahun 2017. Festival jazz yang kali pertama ini berikutnya akan digelar setiap tahun guna menjadikan Lombok sebagai destinasi musik jazz dunia.
“International Lombok Jazz Festival 2017 akan digelar di lapangan Taman Sangkareang, Mataram, 18-20 Agustus 2017,” ujar Direktur Utama ADA Events Asia dan Owner Lombok Jazz Festival, Ade Irma Aprianti,dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (20/3/17).
Selain Walikota Mataram TGH Ahyar Abduh, jumpa pers juga dihadiri Daniel Albert Yap selaku Direktur ADA Events Asia, Rully Mangunsong sebagai Artist Coordinator; juga Asisten Satu Pemkot Mataram Lalu Martawang, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib, dan Kabag Humas Pemkot Mataram Lalu Mashun.
Menurut Ade Irma, pelaksanaan event ini sangat penting karena akan membangun nilai tambah bagi destinasi wisata Lombok yang saat ini sedang mengalami kebangkitan, ditandai dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
Dikatakan, LJF akan mendorong Lombok sebagai destinasi wisata musik jazz dunia, dan LJF diperhitungkan dalam kalender event jazz dunia, dan Lombok membutuhkan penciptaan Brand Me Event melalui LJF ini.
“Event tahunan yang menjadi icon baru pariwisata Lombok dalam menarik kunjungan wisman. Menariknya, selain memanjakan pengunjung dengan musik jazz, International Lombok Jazz Festival akan menjadi ajang pertemuan seniman, pebisnis, pemerintah, asosiasi, dan masyarakat,” kata Ade.
Dampak event ini juga akan mengetengahkan seniman lokal NTB dengan konsep miniatur Lombok, musisi nasional dan internasional dengan konsep karnaval dengan memberikan sebuah pengalaman yang tidak terlupakan kepada penonton.
Musisi jazz internasional yang akan hadir antara lain: Koh Sax (Thailand), Michael Manson (USA), Casiopea 3rd (Japan), Rhys Sebastian (India), David Gomes (Malaysia), Julian Banks (Australia), Asian All-Stars Quartet. Sedangkan musisi Indonesia antara lain Harvey Malaihollo, Balawan, Barry Likumahuwa, serta Gilang Ramadhan Project.
Daniel Albert Yap menjelaskan, berbeda dengan event jazz lainnya, Lombok Jazz Festival tidak memungut tiket untuk masuk alias free. “Kita ingin semua orang bisa menikmati jazz dari musisi jazz dunia dan nasional secara gratis,” kata Daniel.
Dia pun yakin, sebagai sebuah brand me event, Lombok Jazz Festival memiliki visi menjadikan Lombok sebagai destinasi wisata musik jazz dunia, dan Lombok Jazz Festival diperhitungkan dalam kalender event jazz dunia. “Kita juga akan tampilkan seniman lokal Lombok termasuk berbagai potensi seni budaya dan kuliner lokal,” ujarnya.
Walikota Mataram TGH Ahyar Abduh mengatakan menyambut baik LJF dan berharap event ini menjadi pendorong makin besarnya kunjungan wisatawan ke Lombok khususnya Mataram, serta mendorong promosi daerah, disamping sukses memberdayakan ekonomi masyarakat.
“Saya sebagai Walikota menyambut baik LJF dan siap menyambut para musisi internasional dan nasional termasuk para wisatawan dalam dan mancanegara pada Agustus 2017 nanti,” katanya.
LJF diselenggarakan Ada Events Asia yang berpengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan music festival, didukung oleh Pemkot Mataram, Dinas Pariwisata Kota Mataram, Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta Asosiasi Perusahaan Travel Indonesia (Asita).
Walikota pun meminta semua pihak baik itu dunia usaha, asosiasi dan juga masyarakat memberikan dukungan bagi suksesnya kegiatan ini, apalagi kegiatan LJF. “Sebagai destinasi wisata utama di Indonesia Lombok khususnya Mataram siap menyambut tamu-tamu kami dari para musisi, maupun wisatawan khususnya pencinta jazz,” katanya. (evi)