- iklan -

JAKARTA, ITN- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, dan Bupati Kepulauan Sangihe Hironimus Rompas Makagansa me-Launching Festival Pesona Sangihe 2016 dan Calendar of Events 2017.

Peluncuran festival dan kalender wisata tersebut sebagai komitmen dan langkah awal penguatan kerjasama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut   dengan Kemenpar dalam mengembangkan sektor kepariwisataan.

Kemenpar  memberikan dukungan   pelaksanaan even tahunan Festival Pesona Sangihe 2016 yang akan berlangsung  di Kabupaten Kepulauan Sangihe pada  5 – 10 September 2016 mendatang serta calendar of events 2017.

01aasangihe2
Peluncuran Festival Pesona Sangihe 2016 di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta.

Kegiatan ini juga dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kepulauan Sangihe sekaligus mendukung  program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia dalam mewujudkan target tahun ini 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.

Festival yang merupakan wujud tekad Kabupaten Kepulauan Sangihe menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki berupa budaya (culture) dan daya tarik alam (nature)  terutama wisata bahari ini memanfaatkan popuraliras Bunaken sebagai ikon marine tourism Manado, Sulut.

Tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan  ke Kabupaten  Sangihe sebanyak 3.880 wisman dan 29.360 wisnus, sedangkan target tahun 2016 sebanyak  7.595 wisman dan 42.563 wisnus sementara  realisasi target saat ini mencapai 60% dan 62%.

“Kunci  pengembangan destinasi terletak pada 3 A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Selama ini wisatawan yang berkunjung ke Sulut hanya sampai di Manado dan Bunaken. Ke depan, perlu diciptakan kemudahan  transportasi  dari Manado atau Bunaken ke Kepulauan Sangihe,” ujar Menpar Arief Yahya dalam sambutannya pada Launching Festival Pesona Sangihe 2016 dan Calendar of Events 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kemenpar, Jakarta Pusat, Selasa  malam (19/7/16).

Menurutnya pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Kepulauan Sangihe mempunyai nilai strategis dalam mendukung program membangun dari wilayah pinggiran (nawacita) apalagi posisi kepulauan ini berdekatan langsung  dengan wilayah negara tetangga Filiipina, akan menguntungkan karena sebagai pasar potensial apalagi bila didukung dengan kemudahan aksesibilitas transporasi laut dan udara.

Menpar Arief Yahya diajak berduet menyanyikan lagu "Kau Segalanya" bersama Diva Pop Ruth Sahanaya. (Foto. Adji)
Menpar Arief Yahya diajak berduet menyanyikan lagu “Kau Segalanya” bersama Diva Pop Ruth Sahanaya. (Foto. Adji)

“Saya sangat merespon usulan Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado agar pemerintah membuka jalur penerbangan Manado-Davao (Filipina). Saya minta agar dilakukan kajian seat capacity untuk pengembangan destinasi baru ini,” kata Arief Yahya.

Lebih lanjut Menpar mengatakan, “Kepulauan Sangihe merupakan titik singgah yang menarik bagi kapal layar (yacht). Pada Sail Karimata 2016 yang berlangsung Mei 2016 lalu,  Tahuna sebagai Ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe ditetapkan sebagai titik singgah bagi para yachter  peserta sail dari AS, Kanada, Australia, Malaysia, dan Inggris yang mulai pelayaran dari  dari Davao (Filipina) dan perairan Malaysia menuju Kalimantan”.

“Kabupaten Kepulauan Sangihe bisa memanfaakan even-even internasional seperti ini dalam upaya mempromosikan potensi wisata  bahari,” kata Arief Yahya.

Namun Menpar berpesan, kebersihan menjadi prioritas, manajemen sampah, toilet bersih, dan semua fasilitas publik harus ditingkatkan kualitasnya. “Kalau soal keramah-tamahan masyarakat Manado, saya yakin, karena dasarnya memang sudah ramah dan welcome,” ujarnya menegaskan.

Arief Yahya juga berharap Gubernur Sulut menyosialisasikan kebersihan dan manajemen sampah itu ke daerah-daerah yang sudah menempatkan positioningnya sebagai destinasi wisata. Sebab,  filosofi dasar pariwisata adalah menyenangkan. Semua hal yang menjadi pemicu ketidaksenangan harus disingkirkan jauh-jauh.

“Saya banyak complaint soal kebersihan, kerapian, dan toilet. Mari dijaga, agar mereka punya cerita bagus dari Manado dan Sulut,” tegas Mantan Dirut PT Telkom ini.

Menpar Arief sangat yakin dengan kemampuan Gubernur Olly, karena orang nomor satu di Sulut ini memang sedang serius menggarap sektor pariwisata di sana. Ia sangat percaya pada CEO Commitment. “Nomor satu faktor sukses itu adalah CEO nya. Who dulu, baru What!” tuturnya seperti yang disampaikan dalam CEO Message ke-5 nya.

Tarian tradisional Sulut meramaikan peluncuran Festival Pesona Sangihe 2016.
Tarian tradisional Sulut meramaikan peluncuran Festival Pesona Sangihe 2016.

Dalam hal tersebut Arief mencontohkan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, seorang CEO atau Bupati di daerah kecil, terpencil di ujung timur Pulai Jawa. Ketika sang CEO commited, serius menangani pariwisata, detail sampai ke level paling bawah? Maka endingnya pasti sukses. Dia mengajarkan masyarakatnya untuk peduli pariwisata. “Dan sekarang? Anda bisa lihat, banyak ikon pariwisata bagus yang di-create oleh Bupati Anas,” ungkapnya.

Sementara pada kesempatan yang sama Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan, “Pengembangan aksesibilitas menuju Kabupaten Kepulauan Sangihe menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sulut dan instansi terkait”.

Aksesibiltas menuju Kepulauan Sangihe menurutnya bisa melalui penerbangan dari Bandara Samratulangi, Manado ke Bandara Naha dan selanjutnya meneruskan perjalanan wisata dengan menggunakan kendaraan mobil dan motor, sedangkan  perjalanan melalui laut dari Pelabuhan Bitung Manado ke  pelabuhan  di Kota Tahuna.

Bupati Kepulauan Sangihe Hironimus Rompas Makagansa menambahkan, “Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki terumbu karang beraneka ragam, gunung api bawah laut (under water volcano)  sebagai pesona tersendiri”.

“Para penyelam dapat menikmati pesona ini hanya dengan kedalaman 4 sampai 10 meter dari permukaan laut. Di sana juga  ada beberapa spot diving  menarik  antara lain Shipwreg (Teluk Tahuna), Lost City (Pulau Maselihe), Kawasan Mendaku, Pulau Bukide, Batu Wingkung, Pulau Para, dan kawasan terumbu karang lainnya yang membujur dari Kepulauan Tatoareng hingga Kepulauan Nusa Tabukan,” ungkapnya.

Kegiatan Festival Pesona Sangihe 2016 nantinya akan dimeriahkan dengan pawai budaya, penjemputan yacht rally, pegelaran seni budaya (musik oli dan tari salo), inland tour, pameran pembangunan, dan aneka lomba.

Sementara itu untuk Calendar of Events 2017 pemerinah Kabupaten Kepulauan Sangihe menyiapkan even berupa Upacara adat Tulude (31 Januari 2017),  Pemilihan Ungke Momo Sangihe (27–29 Juli 2017),  dan Festival Pesona Sangihe  (5 – 10 September 2017).  (evi)

- iklan -