JAKARTA, ITN- WISATA halal Indonesia makin diperhitungkan di tingkat dunia, hal itu diperkuat dengan diraihnya tiga penghargaan sekaligus dalam perhelatan puncak The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015, Model The Fastest Growing Tourism Sector, yang digelar 19-21 Oktober 2015 di Abu Dhabi, Uni Arab Emirate (UAE).
“Penghargaan ini semakin memantapkan tekad Indonesia menjadikan wisata halal sebagai produk unggulan pariwisata Indonesia,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Dadang Rizki Ratman dalam diskusi bertajuk “Menjadikan Indonesia Sebagai Destinasi Favorit Wisata Halal“ dengan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwarpar) yang berlangsung di Sofyan Betawi Hotel, Jakarta, Rabu (28/6).
Tiga penghargaan tersebut adalah Lombok, Indonesia sebagai The World’s Best Halal Tourism Destination, Lombok, Indonesia sebagai The World’s Best Halal Honeymoon Destination, dan Sofyan Hotel sebagai The World’s Best Family Friendly Hotel.
Untuk mempertahankan award bergengsi tersebut, menurutnya Indonesia akan kembali berpartisipasi dalam World Halal Travel Awards 2016 mendatang. Untuk ini sebagai persiapan di antaranya dengan menyelenggarakan Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional 2016 yang akan berlangsung 13 Juni hingga 7 Agustus 2016.
“Penyelenggaraan Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional 2016 ini merupakan program kerja Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal. Dalam kompetisi ini ada 14 kategori yang akan diberikan penghargaan,” ungkap Dadang Rizki Ratman.
Lebih lanjut ia mengatakan, “Halal tourism yang menjadi bagian dari lifestyle masyarakat dunia mempunyai pasar yang besar, berkembang sangat pesat, dan menjadi trend bisnis global”.
“Tahun lalu total market share wisata halal dunia mencapai US$ 200 miliar (belum termasuk fesyen, food, dan industri jasa keuangan perbankan dan asuransi), sementara kemampuan Indonesia dalam merebut pasar tersebut baru sekitar 1,2% masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga Malaysia dan Thailand yang masing-masing memperoleh 25% dan 24% devisa halal dunia,” jelasnya.
Indonesia, seperti dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya, mempunyai peluang besar untuk merebut pasar wisata halal dunia. Untuk ini Kemenpar menargetkan 5 juta kedatangkan wisman muslim atau naik dua kali lipat dibandingkan target tahun 2016 ini sebesar 2,5 juta wisman muslim. Selain itu upaya menaikkan daya saing wisata halal Indonesia di tingkat global. Menurut data Global Muslim Travel Index (GMTI) posisi wisata halal Indonesia berada di ranking 4, ditargetkan akan menjadi ranking satu pada 2019.
Anugerah Pariwisata Halal
Dalam penyelenggaraan kompetisi pariwisata halal tingkat nasional 2016, pihak penyelenggara akan memberikan “Anugerah Pariwisata Halal” yang terbagi dalam 14 kategori yakni; Kategori Penerbangan Ramah Wisatawan Muslim Terbaik; Kategori Airport Ramah Wisatawan Muslim Terbaik; Kategori Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik; Kategori Hotel Luxurious Ramah Wisatawan Muslim Terbaik Kategori Apartemen Ramah Wisatawan Muslim Terbaik; Kategori Resort Pantai Ramah Wisatawan Muslim Terbaik; Kategori Biro Perjalanan Wisata Halal Terbaik; Kategori Website Travel Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; Kategori Perusahaan Kapal Pesiar Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; Kategori Destinasi Bulan Madu Ramah Wisatawan Muslim Terbaik; Kategori Operator Haji dan Umroh Terbaik; Kategori Destinasi Wisata Halal Terbaik Kategori Destinasi Kuliner Halal Terbaik; dan Kategori Destinasi Budaya Ramah Wisatawan Muslim. (*/evi)