- iklan -

JAKARTA, ITN- Sejak diberlakukannya pembatasan sosial sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 terjadi perubahan tren di masyarakat Indonesia dalam melakukan kegiatan. Mayoritas dari masyarakat kini beralih ke kegiatan yang dapat dilakukan secara online. Menurut data Google Trends Indonesia, pencarian kelas online, pelatihan online, dan online workshop mengalami kenaikan hingga 180 persen sejak Maret 2021 hingga saat ini.

Executive Director, Head of Group Strategic Marketing & Communications, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika mengatakan berasal dari visi Bank DBS Indonesia yaitu Live More, Bank Less pihaknya mempersembahkan cara baru dalam perbankan dimana nasabah tidak perlu banyak direpotkan dengan urusan perbankan dan dapat lebih menikmati hidup.

Melalui program #LiveMoreAndLearnMore, Bank DBS Indonesia ingin berbagi kepada masyarakat melalui kelas-kelas online dan bekerja sama dengan para ahli dari berbagai bidang. Platform Live More Society terdiri dari beberapa pilar, yaitu #LiveSmarter, #LiveMoreKind, and #LiveAwesome, di mana terdapat banyak artikel-artikel dan kegiatan sesuai dengan pilar-pilar tersebut yang dapat ditemukan di situs Live More Society.

“Kami membangun platform Live More Society untuk menjadi platform yang dapat mendukung nasabah dalam memperkaya skill dan pengembangan diri melalui program-program yang dipersembahkan, salah satunya #LiveMoreAndLearnMore. Tidak hanya kegiatan perbankan, kami berkomitmen untuk memberdayakan nasabah, komunitas, dan masyarakat Indonesia dengan dengan memberikan solusi dalam bentuk berbagai kegiatan yang relevan, inovatif, resourceful, dan menarik untuk mengembangkan diri mereka sesuai dengan kebutuhan.” ujar Mona Monika.

Program #LiveMoreAndLearnMore saat ini adalah mengadakan pelatihan fotografi secara online. Terdapat banyak hal menarik yang dapat diabadikan melalui kamera dalam dunia fotografi, salah satunya adalah kehidupan manusia yang mana sering disebut dengan human interest photography. Menunjukkan adanya hubungan emosi dan simpati dalam foto, Human interest photography terdiri dari street photography, portrait photography, foto jurnalistik, wedding photography dan sport photography.

Kelas online fotografi yang berlangsung adalah kelas “Human Interest Photography” bersama Timur Angin. Timur Angin merupakan seorang fotografer kawakan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia fotografi profil perusahaan, fotografi komersial dan underwater photography di Indonesia.

Timur angin menjelaskan mengenai Human interest photography berisi cerita tentang manusia yang berada di suatu lingkungan tertentu dengan apa adanya yang mana mengkhususkan memotret manusia itu sendiri sebagai fokus utamanya dan tidak menutup kemungkinan menjadikan orang sebagai pendukung dalam framing.

“Selama di foto tersebut ada manusia yang tertangkap dikamera, natural, menampilkan sisi keseharian manusia yang difoto dan terdapat cerita di dalamnya dan membuat orang lain yang melihatnya bisa turut hadir di dalam foto tersebut. Dengan memotret human
interest, itu mengasah kemampuan menentukan angle, dan belajar berkomunikasi lebih baik lagi dengan orang-orang yang saya potret.” jelas Timur Angin, Jumat (30/07/2021).

Tips Fotografi Human Interest ala Timur Angin bersama Bank DBS IndonesiaLebih lanjut Timur Angin memaparkan beberapa tantangan yang ia dapatnya dalam memotret human interest yaitu ketika berhadapan dengan orang-orang yang tidak suka dipotret dan benda karena menurutnya kepekaan bukan hanya soal berhadapan dengan manusia, tetapi juga dengan benda. Timur Angin juga memberikan tips beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan foto.

● Mencari inspirasi mengenai human interest sebanyak-banyaknya

Dengan mencari inspirasi dan referensi sebanyak-banyaknya, saat pengambilan foto akan semakin banyak memiliki konsep yang menarik.

● Selalu bersikap rendah hati

Dengan menunjukkan attitude yang baik, objek foto nantinya akan merasa semakin nyaman dengan kehadiran fotografer dan hasil foto akan semakin baik dan natural.

● Meminimalisir penggunaan alat

Dalam mengambil foto human interest, tidak diperlukan banyak alat karena dengan alat atau benda sederhana yang ada di sekitar sudah cukup untuk mendapatkan hasil foto yang menakjubkan.

● Memiliki cadangan storage memory yang cukup

Pengambilan foto human interest membutuhkan banyak memori, karena tujuan pengambilan foto adalah untuk menangkap ekspresi, dimana ekspresi yang tepat dan diinginkan mungkin baru bisa didapatkan dari puluhan jepretan.

Menutup penjelasanya, Timur Angin bagikan beberapa trik dalam memotret objek human interest seperti sebelum memotret minta izin orang yang akan menjadi objek, lebih baik mengerti beberapa kata atau kalimat bahasa daerah dikunjungi untuk mendekatkan diri dengan objek yang akan dipotret, selalu on stand-by kamera dan juga menyiapkan hadiah kecil berupa uang atau kenang – kenangan kepada objek yang dipotret sebagai bentuk terima kasih.

- iklan -