JAKARTA, ITN– Bango produksi PT Unilever Indonesia, Tbk meluncurkan program “Bango Pangan Lestari” sebagai payung besar bagi keseluruhan inisiatifnya dalam mendukung upaya-upaya pertanian yang berkelanjutan, dimana salah satu hal yang menjadi prioritas adalah mengedepankan kesejahteraan petani.
Melihat kondisi kehidupan dan penghidupan petani yang penuh tantangan di tengah pandemi COVID-19, maka program “Bango Pangan Lestari” menjalin kolaborasi dengan Sayurbox danTaniHub Group guna mengajak masyarakat bersama-sama melindungi kesejahteraan petani dengan membeli bahan pangan langsung dari para petani.
Hernie Raharja selaku Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia, Tbk menuturkan, “Banyak negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, masih menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan”.
“Melihat fakta ini, hingga tahun 2050 Unilever secara global berkomitmen untuk mentransformasi cara kita menanam, memproduksi, dan mengonsumsi makanan untuk mampu memenuhi kebutuhan pangan yang terus bertambah. Guna mewujudkan komitmen ini, Unilever ingin berkontribusi terhadap sistem pangan yang lebih baik melalui dua hal penting, yaitu diversifikasi konsumsi pangan dan diversifikasi produksi pangan,” ungkapnya.
“Spesifik dalam hal diversifikasi produksi pangan, Unilever berkomitmen untuk membangun fondasi yang kuat bagi Praktek Pertanian Berkelanjutan, sehingga dapat mempersembahkan makanan yang sehat dari planet yang sehat pula keseluruh masyarakat di berbagai belahan dunia,” ujar Hernie lebih lanjut.
Sejalan dengan hal tersebut, menurutnya Bango memperkenalkan program ‘Bango Pangan Lestari’ sebagai payung besar dari keseluruhan inisiatifnya dalam mendorong pertanian yang berkelanjutan – baik yang selama ini telah dijalankan maupun inisiatif lainnya di masa depan.
Secara garis besar, program ini menggaris bawahi tiga pilar penting, yakni pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan, perlindungan kesejahteraan petani dan keluarganya, serta penggalakkan regenerasi petani.
Terkait dengan pilar kesejahteraan, saat ini kehidupan dan penghidupan petani sebagai pihak yang berada di garda terdepan untuk menjaga ketahanan pangan nasional menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama di tengah pandemi Covid-19.
Rusli Abdulah selaku Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menjelaskan, “Pada masa pandemi, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang tidak terkontraksi pada kuartal II 2020, meski tidak sebesar pertumbuhan pada kuartal yang sama tahun lalu. Di balik fakta ini, secara umum kesejahteraan petani ternyata kian tergerus. Buktinya, indeks Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan – yaitu perbandingan antara indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani – kian menurun”
Di awal tahun NTP menurutnya berada pada level 104,16; sementara di bulan Juli 2020 indeksnya tercatat turun menjadi 100,09. Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian semua.
Guna membantu terciptanya ketahanan pangan, program “BangoPangan Lestari” kembali mewujudkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui kolaborasi dengan kembali mewujudkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui kolaborasi dengan dua platform e-commerceter kemuka, yakni Sayurbox dan TaniHub Group. Melalui www.bango.co.id/bangopanganlestari, Bango mengajak masyarakat untuk membeli bahan pangan langsung dari petani, salah satunya melalui platform digital Sayurbox dan TaniHub Group.
Website ini akan menjadi penghubung bagi masyarakat yang ingin menunjukkan dukungan mereka terhadap jerih payah petani dan berkontribusi nyata untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka. Kolaborasi ini diharapkan dapat lebih memudahkan masyaraka tuntuk mengakses hasil tani sekaligusmeningkatkanpermintaanhasiltani.
Kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan Bango terhadap program-program Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang turut menggiatkan pemasaran komoditas pertanian secara online.
Sementara Dr Ir Agung Hendriadi, MEng selaku Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI mengatakan, “Di tengah pentingnya kebutuhan konsumen akan bahan pangan berkualitas untuk mencukupi asupan gizi dan melindungi daya tahan tubuh selama pandemi, pemasaran secara online seperti yang digalakkan dalam kolaborasi Bango, Sayurbox dan TaniHub Group ini diharapkan akan mampu membuka akses jual beli yang lebih luas, terbuka, dan cepat – untuk keuntungan petani maupun masyarakat.”
Oshin Hernis selaku Head of Communications Sayurbox mengatakan, “Senang sekali bahwa pihak industri seperti Unilever, dalam hal ini Bango,ikut memiliki komitmen untuk memperbaiki kesejahteraan petani. Berangkat dari persamaan visi dan misi kami, diharapkan kerjasama ini dapat lebih menyebarluaskan pentingnya membeli hasil pangan langsung dari petani, sehingga memberikan dampak yang semakin besar terhadap kesejahteraan mereka”.
“Melalui kolaborasi ini, kami akan memperluas jaringan mitra petani yang melakukan transaksi dengan TaniHub maupun yang dibantu pendanaannya oleh TaniFund, sehingga lebih banyak petani di Indonesia yang terbantu kesejahteraannya. BersamaBango, kami juga akan menggelar berbagai pelatihan kepada lebih dari 500 petani, mulai dari cara pembuatan pupuk organik cair hingga pelatihan analisis usaha tani guna meningkatkan kapasitas petani Indonesia dalam menerapkan sistem pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan,” ungkap Vice President of Marketing TaniHub Group, Aria Alifie Nurfikry.
Hernie menambahkan, “Kami harap, kolaborasi ini akan semakin mengukuhkan komitmen Bango untuk bertindak sebagai katalisator bagi upaya peningkatan ketahanan pangan melalui penerapan pertanian yang berkelanjutan sebagai suatu sistem yang secara omprehensif mengintegrasikan aspek lingkungan hinggas osial ekonom imasyarakat pertanian”. (evi)