- iklan -

JAKARTA, ITN- Hypefast, house of e-commerce native brands terbesar di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan telah memiliki lebih dari 25 brand dan berhasil mencapai profitabilitas penuh.

Menyediakan suntikan dana kapital, tim ritel yang ahli di bidangnya, serta ekosistem dan infrastruktur ritel yang tersentralisasi, Hypefast bermitra dengan brand lokal berbasis e-commerce terkemuka di Asia Tenggara dan mendorong pertumbuhan brand-brand tersebut.

Meskipun beroperasi dengan cara mengakuisisi brand, Hypefast tetap mempertahankan pendiri-pendiri brand dalam jajaran manajemen guna mempertahankan relevansi yang kuat dengan pasar lokal. Salah satu akuisisi brand yang terbaru dalam portfolio Hypefast adalah brand bayi & anak dari Indonesia yang pendapatannya tumbuh dari $3 juta dollar Amerika Serikat menjadi $8 juta dolar Amerika Serikat dalam waktu 6 bulan terakhir.

Diluncurkan pada Januari 2020, Hypefast adalah pionir yang mengembangkan model bisnis house of brands bagi brand e-commerce di Asia Tenggara. Ide awal untuk merintis Hypefast berasal dari pengalaman tim pendiri perusahaan dengan brand-brand e-commerce lokal, serta pemahaman mendalam atas berbagai kendala yang dihadapi sejumlah brand tersebut.

Saat ini Hypefast memiliki lebih dari 200 pekerja di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Founder dan CEO Hypefast, Achmad Alkatiri, mengatakan terdapat sedikit alasan brand – brand Asia Tenggara tidak bisa berkembang.

“Ada sedikit sekali alasan brand-brand di Asia Tenggara untuk tidak bisa berkembang menjadi brand yang memiliki EBITDA bernilai jutaan dolar Amerika Serikat. Brand-brand ini telah  memperoleh akses terhadap manufaktur yang sangat efisien dan pasar yang luas dengan tingkat penetrasi e-commerce yang cukup tinggi. Selain itu, pendiri-pendiri brand lokal mampu memahami kebutuhan dan selera konsumen lokal, bahkan jauh lebih baik ketimbang kompetitor internasional, baik dalam hal mode, ukuran, standar, estetika, dan tingkat harga,” ujar Achmad Alkatiri.

Lebih lanjut Alkatiri menambahkan dirinya merintis Hypefast setelah berinteraksi selama lebih dari enam tahun dengan pendiri brand lokal.

“Saya merintis Hypefast setelah berinteraksi selama lebih dari enam tahun dengan pendiri-pendiri brand lokal, serta mempelajari kesulitan mereka ketika mendapatkan SDM yang tepat, permodalan, skala, dan efisiensi operasional—setiap aspek ini saling berkaitan. Hypefast bertekad mengembangkan ekosistem brand berbasis e-commerce di Asia Tenggara bersama semua pendiri brand lokal yang luar biasa,” tambahnya.

Tidak seperti strategi “akuisisi cepat dalam jumlah banyak” yang dijalankan aggregator brand di pasar-pasar lain, Hypefast sangat mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas. Hypefast bekerja keras pada tahap pasca akuisisi, serta menggerakkan pertumbuhan melalui tim ritel terpadu, teknologi, proses efisien, analisis pasar, skala ekonomi, dan optimasi operasional back-end secara terpusat.

Hingga kini, Hypefast telah memperoleh $22 juta equity capital serta tambahan debt capital dengan jumlah yang tidak disebutkan dari kalangan investor terkemuka di Asia Tenggara dan dunia. Permodalan ini semakin mewujudkan visi Hypefast. Investor-investor yang kini mendukung Hypefast termasuk Monk’s Hill Ventures, Jungle Ventures, dan Strive.

Salah satu Pendiri dan Managing Partner Monk’s Hill Ventures, Kuo-Yi Lim mengatakan Hypefast merupakan pelaku eCommerce 2.0 terdepan di Asia Tenggara yang beralih menuju pola belanja yang berorientasi pada brand dan penjual.

“Konsumen digital di Asia Tenggara kini semakin berwawasan luas. Mereka mencermati profil pihak penjual dan siapa saja yang membeli produknya. Hypefast mengembangkan platform digital unggulan yang mendukung pemilik  brand dan pebisnis baru di Asia Tenggara untuk mengembangkan bisnis secara pesat,” ujarnya.

Pricipal Jungle Ventures, Yash Sankrityayan mengungkapkan rasa senangnya dapat berinvestasi pada Hypefast selama beberapa kali sejak memimpin pendanaan tahap awal.

“Jungle sangat senang dapat  berinvestasi pada Hypefast selama beberapa kali sejak memimpin pendanaan tahap awal pada permulaan 2020. Harapan kami juga bertambah besar, sebab Hypefast didukung tim pendiri perusahaan yang berorientasi pada misi, dan sangat mengutamakan portofolio  brand dalam jumlah banyak. Hypefast berkolaborasi dengan banyak pendiri brand lokal yang luar biasa dan kreatif. Berkat target yang konsisten ini, kami optimis bahwa tim manajemen Hypefast mampu berkolaborasi dengan cepat, hingga kini memiliki lebih dari 25 brand.” ungkap Yash Sankrityayan.

- iklan -