- iklan -

JAKARTA, ITN- Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kondisi ekonomi melemah dan memicu resesi ekonomi global. Hal ini membuat lembaga keuangan semakin dituntut untuk memainkan perannya dalam menstabilkan kondisi ekonomi melalui layanan wealth management.

Bank DBS Indonesia berkomitmen menerapkan misi sustainability atau bisnis keberlanjutan. Salah satu pilar sustainability yang diusung adalah responsible banking, mengembangkan keuangan berkelanjutan (sustainable finance) dengan menjalin kerja sama dan kemitraan untuk mengembangkan portofolio dan integrasi pengelolaan lingkungan (Environmental), Sosial (Social), dan Tata Kelola (Governance) atau yang biasa disebut sebagai ESG.

Fokus ESG menjadi peluang menarik, mengoptimalkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang dan meminimalisir risiko dengan menghindari investasi ke berbagai sektor kontroversial seperti alkohol, energi nuklir, senjata, dan sebagainya. Melihat tingginya minat investor pada jenis investasi serupa dalam beberapa tahun terakhir, Bank DBS Indonesia menghadirkan Batavia ESG Global Sharia Equity USD, reksa dana offshore dengan fokus investasi efek bersifat ekuitas yang berprinsip syariah dan ESG. Kehadirannya melengkapi rangkaian produk investasi komprehensif guna memenuhi kebutuhan Nasabah dalam mengelola dan mengembangkan kekayaan.

Penerapan ESG membawa perubahan sosial yang positif dengan tiga kriteria terpisah. Environmental berfokus pada manajemen dan produksi energi yang bersih serta proses limbah yang baik. Social memperhatikan budaya kerja, hak pekerja, serta hubungan pelanggan dan masyarakat. Sementara itu, Governance melihat bagaimana manajemen dan operasional perusahaan, termasuk dari sisi etika bisnis dan pertanggungjawaban finansial.

Bank DBS Indonesia Luncurkan Batavia Global ESG Sharia Equity USD, Instrumen Investasi Berkelanjutan
Executive Director, Wealth Management Talent Rotation, PT Bank DBS Indonesia, Koh Keng Swee.

Bank DBS Indonesia sudah mendukung penerapan ESG dengan menawarkan jenis reksa dana bertema Sustainable and Responsible Investment (SRI) dalam Rupiah yang telah ditawarkan kepada Nasabah sejak tiga tahun lalu.

“Sejak awal tahun 2020, pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan tersendiri bagi hampir semua sektor, termasuk ekonomi dan perbankan. Meskipun demikian, tren investasi di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya para Ultra High Net Worth Individual (UHNWI), terus meningkat,” ujar Executive Director, Wealth Management Talent Rotation, PT Bank DBS Indonesia, Koh Keng Swee pada acara sesi online interview, Selasa (19/1/21).

Mencermati hal tersebut, menurutnya Bank DBS Indonesia terus berupaya untuk menyediakan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, khususnya dalam menghadapi iklim baru investasi saat ini.

“Hari ini kami memperkenalkan instrumen investasi terbaru yaitu Batavia ESG Global Sharia Equity USD, bersama dengan Batavia Prosperindo Aset Manajemen, yang akan efektif ditawarkan ke nasabah mulai 27 Januari 2021. Produk Batavia ESG Global Sharia Equity USD mewujudkan komitmen Bank DBS Indonesia dalam menerapkan misi sustainability dan melengkapi solusi investasi syariah offshore bagi para nasabah kami,” jelas Koh Keng Swee.

Bank DBS Indonesia Luncurkan Batavia Global ESG Sharia Equity USD, Instrumen Investasi Berkelanjutan
President Director of PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Lilis Setiadi.

Sementara pada kesempatan yang sama President Director of PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Lilis Setiadi menambahkan , “Batavia Global ESG Sharia Equity USD menawarkan berbagai keuntungan bagi nasabah, diantaranya pengoptimalan imbal hasil secara konsisten dengan prinsip investasi syariah dan ESG, membawa dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan”.

“Pengelolaannya didukung oleh BlackRock sebagai Technical Advisor, yang memiliki keunggulan teknologi dan sumber daya global. Produk ini dapat menjadi pilihan bagi para nasabah untuk berinvestasi di era new normal dan sejalan dengan tren global seputar ESG, yang terbukti memberikan imbal hasil jangka panjang yang optimal dan lebih tangguh menghadapi turbulensi dan krisis,” ujarnya. (evi)

- iklan -