- iklan -

JAKARTA, ITN- SETELAH melewati proses seleksi dan penjurian Blue Band Master Oleh-oleh 2017 persembahan Unilever Food Solutions (UFS) di tahun kedua ini, mengumumkan tiga kreasi oleh-oleh terbaik se-Indonesia.

IndonesiaTripNews.Com berkesempatan menyaksikan pemilihan pemenangnya, mereka adalah Pia Karawo Cafesera (Gorontalo) milik Ellyanti Phandeirot sebagai Juara I, Roti Ontbijtkoek Gula Jawa Toko Roti Djakarta (Yogyakarta) milik Andreas Purwanto Juara II, dan  Sorghum Cookies kreasi Yant Healthy milik Nurrahmi Yanti (Nusa Tenggara Barat) Juara III.

Tiga Pemenang Blue Band Master Oleh-oleh 2017 Terbaik
Kiri ke kanan, Chef Rahmat Kusnaedi, Thomas Agus Pamudji, dan Vita Datau serta MC Amy Zein saat konferensi pers Blue Band Master Oleh-oleh 2017 di Jakarta, Kamis (14/12/17).

Ada tiga unsur dari kesuksesan Pia Karawo Casafera, yakni sandang (penggunaan sulaman kain khas Gorontalo yang dituangkan di atas permukaan pia), pangan (bahan kelapa yang menjadi ciri khas kuliner Kota Gorontalo), dan papan (kulit daun kelapa yang biasa di buang sekarang berfungsi sebagai pemanis kemasan).

Roti Ontbijtkoek Gula Jawa Toko Roti Djakarta (Yogyakarta) Juara II, merupakan toko roti  legendaris yang sudah ada sejak 1924. oleh-oleh Roti Ontbijtkoek Gula Jawa memadupadankan resep tradisional dengan gula jawa yang sangat khas Indonesia pada kue yang awalnya dikenal sebagai ‘kue sarapan pagi’ orang Belanda.

Tiga Pemenang Blue Band Master Oleh-oleh 2017 Terbaik
Pia Karawo Cafesera (Gorontalo)

Sementara Yanti Sorghum (Yant Healthy Cookies dari Nusa Tenggara Barat, mengatakan “Di awal pembuatan banyak orang beranggappan kalau apa yang saya kerjakan tidak akan berhasil, tetapi semuanya terjawab dengan keberhasilan”.

Kreasi oleh-oleh Sorghum Cookies mampu memanfaatkan tepung sorghum sebagai bahan lokal, yang tidak hanya mampu mengangkat identitas daerah namun juga memiliki banyak manfaat dari sisi kesehatan.

Tiga Pemenang Blue Band Master Oleh-oleh 2017 Terbaik
Sorghum Cookies kreasi Yant Healthy (Nusa Tenggara Barat).

Menurutnya sorghum hanya tumbuh di tiga tempat di Indonesia, yakni di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Tengah. “Shorgum cookies ini termasuk camilan sehat karena tidak mengandung gluten. Produk kami glueten free dan low glikemik indesk,” ungkapnya.

Ketiganya berhasil menyisihkan lebih dari 5.000-an peserta lainnya. Para pemenang dipilih berdasarkan beberapa aspek diantaranya teknik pembuatan, keunikan, rasa dan rupa, kemasan dan ketahanan produk, nilai-nilai budaya lokal, juga legalitas.

“Kompetisi ini berlangsung dari bulan September hingga November 2017 dengan diikuti 5.145 peserta dari 30 provinsi. Tahun lalu diikuti 3.600 peserta, antusiasme masyarakat meningkat 40 persen,” ujar Managing Director Unilever Food Solution PT Unilever Indonesai Tbk, Thomas Agus Pamudji di Jakarta, Kamis (14/12/17).

Thomas mengatakan, “Partisipasi masyarakat juga tinggi hal itu terlihat dari 100.625 dukungan yang diberikan kepada oleh-oleh favorit mereka”.

Adapun sebagai Dewan Juri yang terlibat dalam penjurian, yakni Pastry Chef dan Presiden of Indonesai Pastry Alliance Chef Rahmat Kusnedi, Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Fadjar Hutomo, Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) Vita Datau, dan perwakilan dari Tim Chef UFS.

Proses penjurian diadakan selama tiga hari, yaitu pada 29 dan 30 November untuk penjurian tingkat propinsi dan 8 Desember untuk penjurian tingkat nasional. Selain mendapatkan trophy, koin emas, para pemenang mendapatkan pelatihan mengenai pemasaran dan pengolahan kue yang baik.

Tiga Pemenang Blue Band Master Oleh-oleh 2017 Terbaik
Roti Onbijtkoek Gula Jawa Toko Roti Djakarta (Yogyakarta).

Sebagai salah satu anggota dewan juri, Vita Datau mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi kreativitas dan inovasi dari para peserta Blue Band Master Oleh-Oleh dalam mengangkat unsur lokal dan budaya setempat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang mengaplikasikan unsur budaya asal propinsi mereka dengan kreasi oleh-oleh.

“Setiap kreasi oleh-oleh harus memiliki sebuah cerita yang menarik dan khas sebagai nilai jual. Kombinasi antara budaya dan kuliner inilah yang mampu dipadupadankan dengan baik oleh para peserta Blue Band Master Oleh-Oleh 2017, yang membuat kompetisi ini menjadi semakin menarik dan kompetitif,” ujarnya.

“Dengan banyaknya penggunaan bahan lokal yang masuk tahun ini, terdapat beberapa poin yang dapat diberikan sebagai masukan bagi para peserta untuk mengembangkan bisnis oleh-oleh mereka. Salah satu contoh, cara pengolahan bahan pada salah satu kreasi oleh-oleh yang sebetulnya bisa tahan lebih lama apabila diproses dengan teknik slow baking,” jelas Chef Rahmat.

Tiga Pemenang Blue Band Master Oleh-oleh 2017 Terbaik
Para pemenag Blue Band Master Oleh-oleh 2017.

Selain teknik pengolahan, pemilihan kemasan yang unik dan menarik juga merupakan salah satu yang krusial, karena dapat memberikan nilai tambah, kemasan yang berkualitas pun akan membuat daya tahan oleh-oleh menjadi semakin lama,” ujarnya.

“Ini adalah awal permulaan kesempatan jangan disia-siakan, harus mau jadi mentor buat banyak orang, terus berinovasi dan belajar untuk produk dengan melihat tren dunia, serta belajar dengan pakarnya,” pesan Vita. (evi)

- iklan -