JAKARTA, ITN- Tak afdal rasanya ke Pulau Bangka tanpa singgah ke salah satu pantai yang ada di sana. Selain pasir putihnya yang indah, banyak hamparan batuan granit yang mempesona. Tiga hari berada di Kabupaten Bangka Jumat-Minggu (6-8 Maret 2020), ini empat pantai yang dikunjungi Indonesiatripnews.com dalam sehari.
Pantai Matras
Pantai Matras menjadi tujuan pertama di hari kedua, Sabtu (7/3/2020) saat berada di Kabupaten Bangka, pantai yang terletak di Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat, sebelah timur Pulau Bangka, 40 km dari Pangkalpinang dan 7 km dari Kota Sungailiat ini merupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di Pulau Bangka yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Tak hanya warga atau masyarakat sekitar, wisatawan dari luar kota maupun mancanegara banyak yang berkunjung ke pantai berpasir putih ini.
Pantai Matras terkenal sebagai salah satu pantai di Pulau Bangka yang sangat indah, dengan pasir putih yang mempunyai tekstur halus dan juga pantainya landai. Di sepanjang pantai sejauh 3 km dengan lebar pantai 20 sampai 30 meter, terlihat pepohonan kelapa yang hijau.
Di pantai yang dikenakan karcis masuk Rp3.000 per orang ini, wisatawan dapat melihat kegiatan para nelayan yang menjual hasil tangkapannya pada pagi hari, yakni pukul 06.00-07.00 WIB. “Malam hari kami ke laut, balik pagi dengan hasil tangkapan. Ada ikan dori, ikan tirus, kepiting, cumi, ikan tenggiri, ikan tutupan guci, ikan ketarap, ikan kiteng, dan lain sebagainya,” ujar Wanmadu saat ditemui Indonesiatripnews.com di Pondok tempat labuh perahu Nelayan Matras.
“Tak tentu hasilnya, sehari bisa empat hingga 10 kilogram. Harga ikan yang paling mahal ikan bawal. Kalau mau beli ikan langsung dibakar di sini juga bisa,” ujar Wanmadu menawarkan.
Pantai Parai
Tak jauh dari Pantai Matras, Pantai Parai menjadi tujuan berikutnya. Pantai ini menjadi kawasan wisata terpadu Pantai Parai Tenggiri. Pantai ini berjarak kurang lebih 40 km dari Bandar Udara Depati Amir, Bangka, tepatnya berada di Sungailiat. Memiliki kontur tanah yang landai dengan ombak yang relatif kecil. Sementara itu, lautnya nampak begitu jernih dan berwarna biru kehijauan. Dengan tipe pantai yang seperti ini, wisatawan yang datang berkunjung ke pantai ini dapat melakukan aktivitas berenang.
Di tempat ini wisatawan dapat menikmati keindahan pantai sembari menikmati aneka fasilitas menarik di Parai Beach Resort & Spa. Jika tidak berstatus tamu hotel, cukup membayar tiket Rp25.000, sudah termasuk makanan ringan dan minum yang disediakan di Restoran Pelangi, pengunjung dapat menikmati keindahan sekitar.
Di sekelilingnya terdapat deretan pohon kelapa dan batu granit, salah satu ciri khas pantai di kawasan Bangka dan Belitung. Keseriusan pengelola terlihat dari pantai yang tampak bersih dan memiliki tatanan yang menarik. Selain barisan kamar cottage yang terlihat, tampak sarana kolam renang dan restoran yang menghadap langsung ke arah laut yang dapat dinikmati wisatawan.
Pantai Parai juga terhubung dengan ‘Rock Island, sebuah pulau yang terdiri dari bebatuan granit besar. Dengan berjalan kurang lebih 200 meter dan melewati sebuah jembatan, Indonesiatripnews.com menyempatkan untuk menikmati sudut keindahan unik tersebut.
“Kami juga menyediakan paket meeting room, wedding, dan acara-acara gathering. Tak hanya itu dua kali dalam setahun tempat ini dijadikan persinggahan kapal-kapal cruise dari Perancis. Biasanya mereka datang pagi lalu menikmati pantai untuk berenang di laut dan kembali naik kapal sore harinya untuk meneruskan perjalanan,” ujar General Manager Eljohn Indonesia yang juga menjabat sementara GM Parai Resort & Spa, Martin Yulian.
Pantai Indah Batu Bedaun
Tak jauh dari Pantai Parai Tenggiri, Pantai Indah Batu Bedaun dengan restorannya menjadi tempat yang dituju sekaligus menjadi pilihan untuk makan siang. Pantai yang terletak di Kampung Bukit Kuala, Kelurahan Sinar Jaya, Sungailiat ini cukup unik, pasalnya pantai ini mempunyai ciri khas dengan adanya pohon yang tumbuh diatas batu.
“Disebut Pantai Indah Batu Bedaun karena di seberang pantai berdiri seonggok batu besar menyerupai pulau kecil. Persis di tengah batu tadi, tumbuh sebuah pohon rindang, penuh dedaunan. Sehingga pantai itu kemudian disebut Pantai Indah Batu Bedaun,” ungkap pemilik Pantai Indah Batu Bedaun, Ferry Leo.
Restoran Pantai Indah Batu Bedaun menyajikan sejumlah menu seafoodnya dengan rasa yang segar dan memanjakan lidah. “Awalnya seafood dan kesegaran yang kami tonjolkan. Dimulai dengan delapan menu kini menjadi 30 menu,” ujarnya.
Menu yang menjadi andalan, yakni Ayam Goreng Bawang Putih, Tom Yum, Lempah Kuning, Kepiting Sop Batu Bedaun (jagung, jahe, dan daun pandan), Kepiting Saos Tiram, Kepiting Telor Asin, dan Udang Telor Asin
Pengelola Pantai Indah Batu Bedaun memberikan kebebasan buat masyarakat yang membawa makanan dari luar asalkan makanan yang dibawa halal dan menjaga kebersihan. Fasilitas lainnya di pantai ini terdapat kolam renang, water sport (banana boat, jet ski dan donut), penginapan dengan total 26 kamar, dan meeting room untuk 50 otang.
“Untuk masuk ke pantai yang buka pukul 10.00-22.00 WIB ini wisatawan dikenakan biaya Rp3.000 per orang, tidak bayar pun tak masalah,” tutup Ferry yang berharap kedepannya ingin membuat panti ini seperti Jimbaran yang ada di Bali.
Pantai Tongaci
Menjelang sore Pantai Tongaci menjadi pilihan. Dengan tarif masuk Rp10.000 wisatawan dapat menikmati berbagai fasilitas yang ada. Mengingat pantai Tongaci sudah menjadi yang ketiga kalinya dikunjungi Indonesiatripnews.com dengan berbagai spot fotonya, kali ini penangkaran penyu menjadi hal yang menarik untuk dilihat.
https://indonesiatripnews.com/perjalanan-wisata/mengintip-tempat-favorit-de-locomotief-di-bangka/
Di tempat ini wisatawan dapat memberikan makanan berupa pellet yang dapat diberli di warung yang tidah jauh dari kolam penangkaran penyu. Makanan yang biasa digunakan untuk memancing ikan tersebut dihargai perbungkus Rp10.000.
Untuk memberi makan, wisatawan dapat menuju penangkaran penyu melewati jembatan kayu, tinggal berdiri atau duduk di atas papan kayu. “Tidak ada larangan untuk turun, tetapi, di kolam tersebut ada puluhan penyu dan bisa menggigit,” ujar Manager De Locomotief, Edo Firdaus.
Tak jauh dari penangkaran penyu, masih di area Pantai Tongaci terdapat Puri Ansell the Cottage untuk wisatawan yang ingin menginap. (evi)