- iklan -

GORONTALO, ITN- Gorontalo tak hanya memiliki wisata alam yang indah, namun juga memiliki wisata sejarah. Salah satu tempat wisata yang bersejarah, yakni Museum Pendaratan Pesawat Ampibi Bung Karno.

Museum yang dibangun untuk mengenang semangat juang presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno ini  berada di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Lokasi bangunan tersebut berada di sebelah Selatan Danau Limboto.

Baca juga: https://indonesiatripnews.com/perjalanan-wisata/menikmati-keindahan-danau-limboto-dari-benteng-otanaha/

https://indonesiatripnews.com/berita/wisata/bermain-dengan-hiu-paus-di-pantai-botubarani-gorontalo/

Museum yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari Taman Purbakala Benteng Otanaha ini dapat ditempuh 15 menit dari pusat Kota Gorontalo. Wisatawan dapat mengunjungi museum tersebut tanpa dikenakan biaya masuk.

Mengunjungi Museum Pendaratan Pesawat Ampibi Bung Karno
Replika miniatur pesawat ampibi Catalina bernomor PB-504. (Foto. Dok. Birkom Kemenparekraf)

Memasuki museum tampak terlihat dua buah prasasti diluar bangunan museum. Prasasti yang pertama, menyatakan museum tersebut telah di renovasi dan diresmikan Presiden RI Megawati Soekarno pada 29 Juni 2002. Prasasti kedua, yakni prasasti Pemugaran Museum Pendaratan Pesawat Ampibi Presiden Pertma RI Soekarno pada 15 Desember 2022 yang di tanda tangani Komandan Korem 133/Nani Wartabone, Brigadir Jenderal TNI Amrin Ibrahim, SIP.

Tak hanya prasasti yang tampak terlihat di awal memasuki museum, Indonesiatripnews.com melihat Danau Limboto yang memiliki keindahan alam yang sejuk dan tenang di sisi bangunan museum. Tampak beberapa wisatawan  sedang melakukan aktivitas, seperti memancing ikan, ada pula wisatawan yang duduk di pondok-pondok sekitar museum, dan berswafoto di atas jembatan danau yang baru dibangun.

Museum yang awalnya adalah rumah bekas Belanda ini memiliki luas 5 x 15 meter dan dibangun pada 1936. Tampak terlihat diorama penyambutan Presiden Soekarno dan replika miniatur pesawat ampibi Catalina bernomor PB-504.

Mengunjungi Museum Pendaratan Pesawat Ampibi Bung Karno
Wisatawan melihat diorama kedatangan Presiden Soekarno di Gorontalo. (Foto. Dok, Indonesiatripnews.com)

Berbagai dokumentasi kedatangan Soekarno ke Gorontalo serta koleksi kuno lainnya tampak terlihat, seperti uang kertas kuno yang terbit di era awal Kemerdekaan RI.

Selain itu tersimpan pula tujuh buku dan satu radio transistor model kuno. Buku yang dipajang berisi keterangan tentang Soekarno, salah satu buku yang di pajang merupakan karya Soekarno yang berjudul “Di Bawah Bendera Revolusi” jilid pertama cetakan kedua.

Baca juga: https://indonesiatripnews.com/berita/kemenparekraf-berkolaborasi-dengan-pemprov-gorontalo-dan-media-publikasikan-pariwisata-berkualitas/

https://indonesiatripnews.com/berita/wisata/dispar-provinsi-gorontalo-gelar-festival-hiu-paus-gorontalo-2024/

Ada juga buku yang dipajang berisi keterangan tentang pendaratan Soekarno di Gorontalo. Buku tersebut menceritakan pertama kalinya Presiden Soekarno mendarat di atas Danau Limboto pada 20 November 1951 dengan menggunakan pesawat ampibi Catalina bernomor PB-504. Bersama dengan sang presiden, juga ikut Gubernur Sulawesi Sudiro, dan Ruslan Abdulgani dari Kementerian Penerangan.

Pada kesempatan tersebut hadir pula Kepala Departemen Umum Kementerian Dalam Negeri Soekartono, Gubernur Jawa Timur Samadikoen, Paku Alam VIII, dan Kolonel Bambang Sugeng.

Mengunjungi Museum Pendaratan Pesawat Ampibi Bung Karno
Di sisi selatan museum, wisatawan  dapat melakukan aktivitas, seperti memancing ikan, duduk di pondok-pondok sekitar museum, dan berswafoto di atas jembatan danau yang baru dibangun. (Foto Dok. Indonesiatripnews.com)

Dijelaskan juga tujuan kunjungan Soekarno di Gorontalo, yakni untuk mengkonsolidasi persatuan dan kesatuan Indonesia pasca pengakukan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949.

Presiden Soekarno juga berusaha untuk meredam sejumlah pergolakan yang mulai muncul di beberapa daerah di Maluku dan Sulawesi pada masa itu, seperti  Republik Maluku Selatan (muncul pada 25 April 1950), pemberontakan Andi Aziz (April 1950), dan pemberontakan Kahar Muzakar (1950-1965).

Sejumlah foto-foto Soekarno pun tampak menghiasi isi museum tersebut, diantaranya foto suasana saat pesawat Catalina yang ditumpangi oleh Presiden Soekarno dan rombongan mendarat di Danau Limboto, terlihat perahu-perahu rakyat yang menyambut presiden (tahun 1951).

Ada juga foto yang menggambarkan Presiden Soekarno dan Residen Koordinator Nani Wartabone menyapa masyarakat Gorontalo dari atas mobil (tahun 1951), dan masih banyak lainnya. (evi)

- iklan -