- iklan -

JAKARTA, ITN-  AIR soda biasanya dikenal dalam kehidupan sehari-hari sebagai sebuah minuman berkarbonasi. Minuman ini akan lebih terasa segar dan nikmat bila diberi susu atau es batu.

Selain sensasi gelembung soda yang keluar dari kolam, pengunjung juga dapat menikmati suasana pemandangan di sekitar kolam air soda. Foto. evi
Selain sensasi gelembung soda yang keluar dari kolam, pengunjung juga dapat menikmati suasana pemandangan di sekitar kolam air soda. Foto. evi

Berbeda dengan soda yang belum lama ini dikunjungi itn.com yang berada di Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Soda disini merupakan pemandian kolam air soda. Suatu perjalanan yang unik, mengingat kolam pemandian air soda cuma ada dua di dunia, yakni di Venezuela, Amerika Latin dan di Sumatera Utara, Indonesia.

Saat berendam di kolam air soda, badan rasanya menjadi ringan dan lebih mudah mengapung, gelembung soda pun menghampiri ke badan. Namun saat berendam perlu hati-hati dan jangan membuka mata saat menenggelamkan kepala, karena mata akan terasa perih bila kena air soda.

Seorang anak berendam dan bermain gelembung soda di Kolam Air Soda. Foto evi
Seorang anak berendam dan bermain gelembung soda di Kolam Air Soda. Foto evi

Air soda ini tidaklah lengket seperti minuman bersoda yang dijual di pasaran, bahkan sebaliknya kulit menjadi lebih lembut. Selain itu air soda ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit, juga membantu penyembuhan penyakit stroke. Rasa air soda ini  juga tidak manis, karena tidak ada kandungan gula.

”Pemandian air soda atau kalau disini disebut Aek Rara yang artinya air merah ini merupakan harta yang tak ternilai harganya. Mata air soda ini awalnya muncul disela bebatuan tepatnya di kubangan kerbau dan belum berbentuk kolam pada 1973” ujar penemu pemandian kolam air soda,  Minar Sihite (80 tahun).

Minar Sihite. Foto. evi
Minar Sihite. Foto. evi

Minar yang juga seorang bidan, menceritakan jika ia pernah bermimpi didatangi oleh Sahala Oppung yang mengatakan bahwa ia diberikan wasiat untuk mengembangkan tempat itu. Dengan mempersiapkan tujuh pohul itak (lampet) dibungkus daun pisang sebagai persembahan untuk permisi kepada pengisi alam saat itu.

Ia mengatakan, “Masyarakat kala itu menganggap mata air soda sebagai tempat yang angker, karena tanaman padi masyarakat kerap mati jika air soda mengalir ke sawah”.

Warna merah seperti karat di sekitar mata air saat itu menurut Minar dianggap mistis. “Di dunia hanya ada dua kolam pemandian air soda tetapi menurut peneliti dari ITB yang pernah datang kesini, kolam air soda yang ada di Amerika Latin airnya tidak bisa dimanfaatkan untuk mandi bahkan untuk minum, sehingga di Tarutung-lah satu-satunya kolam pemandian air soda yang masih aktif,” jelasnya.

“Kita harus bersyukur dan menjaga kolam pemandian air soda yang langka ini, saya percaya kolam dengan kedalaman 1,5 meter  dan luas 20 m x 20 m ini membawa berkat bagi saya dan juga bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Pada 1990, menurut Minar, ia terus mengembangkan kolam air soda tersebut dengan membuat kolam dari semen yang bertahan hingga saat ini dan dikelola menjadi objek wisata tempat pemandian para wisatawan yang berkunjung.

Gelembung soda tampak keluar dari sela bebatuan. Foto. evi
Gelembung soda tampak keluar dari sela bebatuan. Foto. evi

Tanpa ada campur tangan dari pemerintah setempat untuk memperbaiki kolam. Dan dengan usaha sendiri Minar membangun tempat tersebut. Meski banyak tantangan serta larangan dari pemerintah setempat mau pun dari masyarakat sekitar yang mengklaim itu adalah milik dari pemerintah serta milik warisan dari marga-marga, Minar boru Sihite tetap mempertahankan serta mengembangkan tempat ini menjadi objek wisata yang terkenal dari Tapanuli Utara sampai saat ini

Walau sudah dikembangkan sebagai obyek wisata, Minar tidak memungut biaya bagi yang ingin menikmati serunya berendam di kolam pemandian air sodanya. “Tidak ada biaya tiket masuk untuk berendam hanya seikhlasnya sebagai biaya telah menggunakan kamar mandi, bagi yang tidak berendam bisa menunggu sambil pesan makanan atau minuman di warung,” ungkapnya.

Diakhir percakapan, Minar menyarankan jika datang ke kolam air soda sebaiknya jangan di hari libur, karena kolam bakal penuh sehingga tidak nyaman berendam. (evi)

- iklan -