- iklan -

JAKARTA, ITN– Sambut Ramadhan 1437 H, Kementerian Pariwisata mendukung pagelaran konser musik Mustafa “Debu” Love life lead yang digelar di Ciputra Artpeneur Theater. Musatafa Debu dan Azza Oriental Orchestra menggelar pentas MD Soul Session bertajuk Inspired by The Harmony of Sound and Wisdom, Jumat malam (3/6/16) di Ciputra Art Perneneur Lotte Shopping Aveneu, Kuningan, Jakarta Selatan.

“Tujuan diselengarakan event ini untuk menjadi alternatif hiburan Islami  yang edukatif melalui pendekatan kreatif yang segar, inspiratif, dalam balutan ukhuwah Islamiah,”  ujar Konsultan Halal LifeStyle Kementerian Pariwisata, Sapta Nirwandar disela acara konser tersebut.

Konser disajikan dengan harmoni indah, perjalanan jiwa mencari pelabuhan tenang, sebuah konser inspiratif, paduan petikan jiwa, rajutan melodi dan wisdom yang membawa setiap jiwa merasakan hembusan ketenangan.

Khusus digelar menyambut datangnya bulan suci Ramadhan ini, grup Mustafa Debu and Friends menampilkan lagu-lagu pilihan yang digabungkan dengan sharing inspiratif perbincangan seputar perjalanan hidup dalam tiga sisi: Life, Love, Lead serta berkolaborasi bersama penyanyi muda berbakat Axel dengan ciri khas musiknya sendiri.

amustafaKeseluruhan paket antara pilihan lagu dan sharing kisah hidup yang menyentuh hati ini diharapkan dapat “mengisi kekosongan jiwa dan menambah iman, semangat dan istiqomah para progresif muslim yang selalu merindukan kegiatan-kegiatan Islami dengan siraman rohani bagi jiwa mereka dalam kemasan yang menarik dan interaktif ,”lanjutnya.

Untuk lebih memperkaya esensi konser ‘MD Soul Session’ tersebut  di launching buku “Semua Terlalu Sederhana” ungkapan rasa Mustafa Daood  dalam perjalanan kehidupannya. Buku Ini diharapkan bisa menjadi aspirasi  bagi para urban muslim untuk mengapai hidup yang bahagia.

“Dukungan kementerian pariwisata sangat luar biasa, kita buat event ini bukan satu dua kali dan Pak Arief dan para staf selalu mendukung kita,”ujar Mustafa.

Ia mengatakan, “Konser ini memberikan konsep mengembalikan kreativitas seni yang dimiliki oleh umat muslim. Persiapan yang hanya dilakukan selama tiga minggu lamanya ini diharapkan dapat berjalan dengan baik”.

“Kalau konten dan konsepnya kita mau nunjukkin mestinya orang dengan yang diajarkan dalam islam mestinya jauh lebih kreatif, tapi makin ke sini kreativitasnya lagi banyak yang hilang sekarang kita mencoba menghidupkan kembali itu bagaimana kita dengan Islam jauh lebih keren,” ujarnya lebih lanjut.

Axel Djody menjadi band pembuka konser Mustafa yang menggandeng Azza Oriental Orchestra.

Sementara penyelenggara acara, Imam Subchan menjelaskan, “Acara Love, Life and Lead ini salah satu terobosan baru, bagaimana menyambut ramadhan dengan keceriaan dengan musik. Kita coba menjadi semacam alternatif dalam menyambut ramadhan”.

Menurutnya acara musik yang menampilkan Mustafa Debu berbeda pada musis-musisi lainnya. Sebab Mustafa hampir dipastikan selalu mengeksplore atau bercerita mengenai latar belakang setiap lagu yang dibawakannya.

Menariknya, apa yang disampaikan Mustafa merupakan cerita-cerita dari jaman Rosulullah SAW. Cerita itu berbeda dengan hampir semua cerita yang dibangun oleh sebagian orang. Dimana cerita itu berdasar pada pengalaman pribadi atau keseharian seseorang.

“(Tradisi) itu yang selama ini hilang, hampir semua cerita yang kita bangun lebih selalu berdasar pada cerita keseharian. Jarang kita mendengar cerita dari jaman Rosululah bagaimana sih. Itu tidak mudah memang,” ungkap Subchan.

Konser Mustafa Debu sendiri menurutnnya sudah dua kali diselenggarakan. Pertama pada tahun 2015 lalu di Bandung. Berbeda dengan sebelumnya, lead speaker kali ini menampilkan Ustadz Yusuf Mansur yang juga pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur’an. (*/evi)

- iklan -