JAKARTA, ITN- PENIKMAT film Indonesia tidak perlu khawatir dengan sajian monoton di bioskop-bioskop. Salah satu film produksi Himaya Studio, pada 18/7/19 akan merilis film “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi (DMDM)” garapan John de Rantau.
Film DMDM ini berangkat dari sebuah cerpen terkenal milik Seno Gumira Ajidarma yang terkenal dan ceritanya amat berkesan bagi masyarakat. Cerpen ini sempat mencuat karena kisahnya yang mewakili zamannya pada saat itu di era 90-an.
Berkisah tentang Sophie, gadis cantik yang tetiba berada di sebuah Kampung Lapak yang dihuni oleh orang-orang yang bertolak belakang dengan sosoknya. Pemukiman berhimpit yang dihuni oleh multi etnis dari berbagai latar belakang ini, seolah kehadiran sosok “dari luar angkasa” yang tetiba mengobrak-abrik hidup mereka, terutama kaum wanita di kampung Lapak.
Kehadiran Sophie yang membutuhkan studi langsung untuk menyelesaikan thesis nya ini rupanya menjadi sumber petaka bagi gerombolan istri. Sosok sophie yang aduhai adalah “selingan” segar bagi para suami dan laki-laki baik tua maupun muda. Sayangnya di antara mereka mungkin ada yang kebablasan, mungkin juga tidak, tetapi Sophie sudah keburu menjadi kambing hitam warga. Kehadirannya seketika membuahkan peperangan asumsi yang mana bumbu-bumbu negatif lebih mendominasi situasi.
Himaya Studio amat jeli untuk mengangkat kembali karya Seno Gumira Ajidarma ini ke dalam film di era millenial. Era di mana asumsi masih sering menjadi senjata peperangan baik di dunia nyata maupun dunia maya. Dalam iklim digital biasanya kabar-kabar beraroma asumsi yang belum terbukti faktanya ini dikenal dengan hoax.
Kehebohan warga akan kehadiran Sophie membuat hidup mereka gunjang-ganjing dan nyaris berubah 180 derajat. Film ini seolah menjadi cermin akan kebiasaan masyarakat kita yang suka menyalahkan atau mengkambinghitamkan sosok baru di dalam lingkungan atas masalah yang dia alami dalam hidupnya. Komedi satir diramu sangat apik dan menggelitik oleh sutradara John de Rantau.
Selain memiliki komposisi cerita yang kuat, tokoh-tokoh di film ini pun diperankan oleh sederet artis senior seperti Mathias Muchus, Yurike Prastika, Yan Widjaya, Inggrid Widjanarko, Anna Tarigan, Ricki Malau, wan Gardiawan, Anne J.Cotto, Anisa Sheban, J. Sebastian dan masih banyak lagi. Sementara itu, sosok Sophie diperankan oleh mantan finalis putri Indonesia 2014, Elvira Devina.
Elvira Devina merasa bangga dipercaya memainkan karakter Sophie yang kuat dan berkelas. Apalagi debut kemunculannya didampingi oleh artis-artis senior lainnya.
“Film yang menggelitik kalau buat saya. Film yang memang jarang dibuat oleh produksi Indonesia. Bahwa film ini punya nuansa yang berbeda dengan film-film konvensional,” ujar Mathias disela acara press screning Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi, Kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/19).
Mathias yang berperan sebagai tokoh Pak RT dalam film ini, mengatakan, “Film ini kelasnya film festival. Jhon De Rantau berhasil mengangangkat sebuah cerpen, Seno Gumira, menjadi sebuah film. Tadi saya nonton, saya tidak lagi melihat cerpennya, tapi film secara keutuhan.
Sepertinya harapan film Indonesia akan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri sudah bukan hayalan semata. Hal ini terbukti dari seringnya film-film apik dan bergenre baru masuk dalam jajaran film box office Indonesia. Bravo untuk Film Indonesia dengan seenap sineas dan para penikmatnya.
Himaya Studio
Himaya Studio berdiri tahun 2014 dan sejak kemunculannya sudah focus bergerak dalam bidang Seni Budaya dan Film. Dalam perkembangannya, Himaya banyak mendukung kegiatan seni budaya lainnya baik itu di luar produksi Himaya studio. Selain itu, Himaya Studio memiliki kepedulian tinggi pada sector pendidikan seni budaya untuk anak bangsa. Hal ini diwujudkan dengan menyelenggarakan pelatihan Seni tari, Balet, Seni peran dan bebrbagai Workshop Sinematografi.
Di awal tahun berdirinya, Himaya Studio memproduksi Film pertamanya berjudul “Penjuru 5 Santri”. Selain itu, Himaya juga focus dalam menghasilkan video-vide Profil daerah, perusahaan dan juga pariwisata. Tahun 2019 Himaya Studio kembali mewarnai kancah perfilman Indonesia dengan memproduksi Film Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi yang diangkat dari Cerpen Karya Seno Gumira Ajidarma. (sishi)