- iklan -

JAKARTA,  ITN- BERDASARKAN hasil survei Euromonitor International tahun 2016, negara-negara berkembang memiliki kontribusi sebesar 51 persen bagi industri kecantikan global, termasuk di antaranya Indonesia yang memiliki pasar yang dinamis di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, Indonesia diestimasikan akan menjadi pasar pertumbuhan utama untuk industri kecantikan pada 2019 mendatang.

Mencermati hasil survei tersebut, memang benar bahwa di zaman modern ini, dunia kedokteran estetika sudah bukan lagi menjadi hal yang hanya diketahui segelintir orang. Baik wanita maupun pria sudah jauh lebih sadar akan pentingnya penampilan mereka saat ini. Terlebih ketika harus dihadapkan dengan kemajuan era yang semakin menuntut penampilan sebagai sesuatu yang harus diperhatikan, tak aneh jika kepedulian terhadap industri tersebut kian meningkat.

Data riset menunjukkan bahwa saat ini terdapat empat prosedur estetika yang paling banyak dilakukan orang di seluruh dunia antara lain Soft Tissue Filler, Botox, Skin Tightening, dan Slimming Program.

Pasien JAC sedang melakukan treatment skin thigtening program tanpa operasi dan injeksi pada wajah untuk mengencangkan kulit dan mengurangi kerut dengan teknologi radio frekuensi  yang bersertifikat FDA. Foto ist
Pasien JAC sedang melakukan treatment skin thigtening program tanpa operasi dan injeksi pada wajah untuk mengencangkan kulit dan mengurangi kerut dengan teknologi radio frekuensi yang bersertifikat FDA. Foto ist

“Masyarakat Indonesia sudah berbeda dan berubah, lima tahun lalu boleh orang bilang kecantikan hati adalah segalanya, tapi sekarang cantik luar dalam itu seperti satu paket yang penting, tanda bahwa seseorang menghargai orang lain dan juga dirinya sendiri dengan berpenampilan lebih baik, terutama wajah,” ujar Founder Jakarta Aesthethic Clinic (JAC), dr Olivia Ong, dipl. AAAM,

Hal tersebut menurutnya dibuktikan dengan semakin tingginya tingkat permintaan estetika bedah dan non bedah dari tahun ke tahun. Konsumen kecantikan kini sudah lebih pintar, prosedur perawatan kecantikan bedah mulai dialihkan ke non bedah Atas dasar efissiensi waktu dan tingkat keamanannya.

“Karenanya, masyarakat kini mulai memercayakan wajahnya pada perawatan dengan prosedur non bedah seperti misalnya Soft Tissue Filler, Botox, dan Skin Tightening. Hal ini karena berkaitan juga dengan seiring perkembangan teknologi di Indonesia yang tidak ketinggalan jika dibandingkan dengan di luar negeri seperti di Korea bahkan Negara Eropa atau Amerika sekalipun,” ungkapnya.

Pada 2008 dr Olivia Ong, dipl. AAAM yang merupakan salah satu dokter ahli kecantikan non bedah di Indonesia ini membuka praktek dr Olivia Ong, dipl. AAAM yang berfokus pada treatment Botulinum Toxin (Botox) dan Soft Tissue Filler (Filler), kulit dan pelangsingan tubuh dengan injeksi.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, sesuai dengan komitmen, demi kenyamanan dan kepuasan pasien, praktik dr Olivia Ong, dipl. AAAM bertransformasi menjadi Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) pada pertengahan 2015 dengan menambahkan pelayanan treatment menyeluruh untuk wajah, kulit, tubuh hingga rambut, menghadirkan seluruh teknologi paling mutakhir di dunia kedokteran saat ini.

Meningkatnya jumlah pasien yang begitu signifikan yakni sudah lebih dari 5.000 pasien, membuat dr Olivia Ong, dipl. AAAM kemudian meresmikan lokasi baru JAC yang lebih luas, aman dan nyaman yang berlokasi di Jl Gunawarman No 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dengan didukung tim dokter dan terapis yang ahli dibidangnya, dr Olivia Ong, yakin dan percaya JAC mampu untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh pasiennya baik wanita maupun laki-laki berusia 20-80 tahun baik dari dalam maupun luar negeri. Umumnya perawatan yang dipilih, yakni Soft Tissue Filler, Botox, Skin Tightening, dan Slimming Program.

Pasien JAC melakukan treatment peeling komedo. Foto. ist
Pasien JAC melakukan treatment peeling komedo. Foto. ist

“Kami memiliki komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi para sahabat atau klien JAC yang telah setia bersama kami sejak delapan tahun yang lalu hingga sekarang. Kepercayaan dan dukungan dari merekalah yang dapat membuat klinik JAC dapat berkembang hingga seperti saat ini,” jelasnya.

Mei lalu, dr Olivia Ong, mengikuti Beauty Through Science di Stockholm, Swedia. Dalam kunjungannya tersebut, ia membawa berita ter-update dari dunia kedokteran estetika yakni Teknik penyuntikan Botox dan Soft Tissue Filler minim titik injeksi yang aman tentang proporsi dan mengangkat keindahan wajah sampai tubuh dengan teknologi paling mutakhir yang menjamin keamanan prosedur dan keefektifan hasil.

JAC yang buka sertiap hari Senin-Jumat pukul 10.00-18.00 WIB dan Sabtu pukul 09.00-15.00 WIB ini bertekad untuk selalu menjadi klinik terdepan dalam industri estetika di Indonesia yang membuat pasien merasa sangat aman dan nyaman dalam menjalani prosedur, termasuk bagi mereka yang baru pertama kali melakukannya.

“Di JAC ini, kami ingin memberikan hasil yang terbaik, deliver high result dengan memilih produk-produk terbaik dan menghormati keamanan, berarti kami harus memiliki skill yang tinggi dengan pengetahuan anatomi wajah manusia yang dalam dan kompleks,” ujarnya lebih lanjut.

Ia menambahkan, “Para dokter di JAC mampu melihat wajah pasien dari berbagai angle dan ekspresi, sesi konsultasi dan terapi dilakukan dengan pendekatan secara keseluruhan bukan per bagian saja untuk menciptakan tampilan wajah yang natural elegant dan flawless”. (*/evi)

- iklan -