- iklan -

JAKARTA, Indonesiatripnews.com: BEKERJASAMA dengan Kementerian Pariwisata RI (Kemenpar), The Art of Living-Indonesia/Yayasan Seni Kehidupan akan mengikuti event lima tahunan, yakni The World Culture Festival (WCF) di New Delhi, India.

The Art of Living merupakan acara untuk merayakan dedikasi mereka terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas antara lain dengan menghadirkan beragam bentuk kebudayaan dari seluruh dunia sehingga dapat dilestarikan, serta mempertahankan persatuan dan kesatuan umat manusia di seluruh dunia.

Festival yang akan berlangsung pada 11-13 Maret 2016 ini diikuti 155 negara dan 3.000 peserta. “Momentum ini untuk mempromosikan Indonesia, pasar India dalam dua tahun ini booming. Tahun 2015 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) India ke Indonesia mencapai 271.252, dan tahun ini target wisman India ke Indonesia 350 ribu,” ujar Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu saat jumpa pers Promosi Wonderful Indonesia pada ajang WCF 2016 di Jakarta, Selasa (8/3/16)

Kunjungan wisman India ke Indonesia mengalami pertumbuhan 15%, target wisman 350 ribu di tahun ini menurutnya optimis terlampaui mengingat didukung dengan promosi Wonderful Indonesia yang gencar serta adanya kebiakan bebas visa (frees visa) bagi 90 negara di seluruh dunia termasuk India.

Vinsen mengatakan, “Dukungan Kemenpar saat ini berupa misi kesenian, paling tidak sudah membantu yayasan ini, dan kedepannya pada sesi event yang akan datang akan diperluas lagi”.

Menurutnya kali ini acara yang telah berlangsung selama 35 tahun ini akan dicanangkan sebagai festival megah dengan luas area festival mencapai 7 hektar.

“Kita akan mempertunjukan kesenian angklung yang akan berkolaborasi dengan tim Art of Living Indonesia. Booth Indonesia akan mempromosikan obyek wisata unggulan di Indonesia termasuk 10 pengembangan destinasi prioritas, seperti Borobudur, Mandalika, Wakatobi, dll,” ungkapnya.

Perwakilan The Art of Living Indonesia, Rup Gurbani, menjelaskan, “Selama tiga hari berlangsung WCF 2016 akan ada rangkaian acara menarik diantaranya pelaksanaan ‘meditasi perdamaian’ yang diikuti jutaan peserta dari seluruh dunia pada hari ketiga”.

Pada hari pertama akan disajikan acara campuran kultur budaya di berbagai panggung untuk menampilkan betapa indahnya hidup berdampingan yang diwujudkan melalui musik, tari, yoga, dan bentuk seni beragam.

Pengasuh sanggar angklung kontemporer iKreasindo, Ika Widianingsing menambahkan, “Peserta yang berangkat selain 80 perserta dari tim Art of Living, kami membawa 27 penari yang akan menarikan tari Cendrawasih Pesona Cantik yang diiringi musik angklung dan gamelan dengan lagu Jali-jali”.

Dengan durasi menari 2,7 menit tersebut menurutnya dipakai untuk memperkenalkan Indonesia. Peserta wanita mengenakan pakaian kebaya batik Bali dan peserta pria mengenakan pakaian Betawi.

Sedangkan di hari kedua menurut Rup akan diselenggarakan pertemuan dari penganut antar-kepercayaan dimana tokoh spiritual dan agama di seluruh dunia berkumpul di satu panggung, mereka akan beradaptasi dalam diskusi untuk mendorong pemahaman yang lebih mendalam antara orang-orang dari berbagai agama dan negara dan menyebarkan pesan perdamaian global.

Dalam Global Leadership Forum, Indonesia diwakili Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Hari Untoro Drajat sebagai pembicara.

- iklan -