- iklan -

JAKARTA, ITN Batik sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2009 berperan penting sebagai alat diplomasi budaya.

Menandai 75 tahun hubungan diplomatik, persahabatan, dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Filipina, Philippine Women’s Association-Indonesia (PWA) berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Filipina menyelenggarakan lokakarya membatik khusus untuk warga Filipina yang tinggal di Indonesia.

Acara yang berlatar belakang sejarah yang kaya dan tradisi yang dinamis dari kedua negara ini berlangsung di Aula Serbaguna Kedutaan Besar Filipina.

Philippine Women's Association-Indonesia Berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Filipina Gelar Lokakarya Membatik
Antusiasme peserta diaspora Filipina di Indonesia belajar membuat batik tulis.

Kelas membatik dirancang untuk memperdalam apresiasi dan pemahaman terhadap budaya Indonesia melalui seni membatik yang rumit.  Batik, teknik pewarnaan kain tradisional Indonesia, terkenal dengan pola-pola yang indah dan makna budayanya. Kelas ini menawarkan kesempatan unik bagi warga Filipina untuk membenamkan diri dalam kerajinan tangan yang terhormat ini sambil merayakan ikatan yang kuat antara kedua negara.

Para peserta dipandu oleh para pengrajin terampil dari Indonesia yang mendemonstrasikan metode pembuatan batik tradisional, mulai dari teknik menolak lilin hingga penggunaan pewarna yang cerah. Lokakarya ini memberikan pengalaman langsung dalam menciptakan desain batik yang dipersonalisasi, sehingga para peserta dapat membawa pulang karya mereka sendiri.

Lokakarya ini terbuka untuk warga Filipina, baik dewasa maupun anak-anak, dengan bahan dan perlengkapan yang disediakan. Para peserta berkesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli budaya Indonesia dan belajar lebih banyak tentang sejarah dan makna kontemporer batik.

Batik bukan hanya masalah teknis pembuatan atau seni namun lebih dari itu, Konsulat Jenderal Filipina melihat baik dapat dijadikan sebagai alat diplomasi untuk saling merekatkan hubungan kedua negara.

Philippine Women's Association-Indonesia Berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Filipina Gelar Lokakarya Membatik
Foto dengan hadil karya membatik.

Rosalie S. Ticman dari Philippine Women’s Association-Indonesia (PWA) mengatakan, Lokakarya Pembuatan Batik Eksklusif yang pihaknya selenggarakan merupakan salah satu dari rangkaian acara memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Filipina. Tak hanya membatik, pihaknya juga memperkenalkan genre musik asli Indonesia yang unik yaitu dangdut di rangkaian acara yang lain.

“Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Kedutaan Besar Filipina karena telah berkolaborasi dalam terselenggaranya acara ini,” kata Rosalie saat memberi sambutan di Aula Serbaguna Kedutaan Besar Filipina, Jakarta, Minggu (1/9/2024).

Pada kesempatan yang sama, Minister and Consul General Gonaranao B. Musor turut sampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta Lokakarya Pembuatan Batik Eksklusif yang telah bergabung di akhir pekan. Dia juga berterima kasih pada PWA yang sudah berkolaborasi, menyelenggarakan acara berkaitan dengan budaya khas Indonesia.

Gonaranao menyampaikan, peringatan 75 tahun hubungan diplomatik, persahabatan, dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Filipina tidak hanya diisi dengan kegiatan membatik saja. Ada pula rangkaian acara berkaitan dengan pembahasan bangsa maritim dan kepulauan yang menghadirkan Ambeth R. Ocampo di Museum Maritim Jakarta, Penjaringan, Jakarta Utara.

“Akan diselenggarakan pula Konser Persahabatan oleh UST Conservatory of Music dalam rangka HUT ke-75 Hubungan Diplomatik Filipina-Indonesia di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat yang terbuka untuk umum. Ada pula PAGANA, yaitu Festival Makanan Filipina untuk mempromosikan pariwisata Mindanao di Indonesia,” kata Gonaranao. (aldi)

- iklan -