JAKARTA, ITN- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan akan mendorong pemulihan bagi lembaga konservasi kebun binatang (LK/KB), agar satwa tetap terlindungi dan tenaga kerja di dalamnya tetap sehat dengan kehidupan ekonomi yang layak di masa pandemi.
Dalam audiensi Menparekraf dengan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI), yang dilakukan secara daring di Jakarta, Menparekraf Sandiaga menuturkan walaupun taman konservasi alam ini pelayanan perizinan maupun pengaturannya ada di bawah naungan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), namun Kemenparekraf juga turut serta dalam mendukung program-program yang tepat manfaat. Karena kebun binatang juga termasuk ke dalam salah satu unsur dan atraksi pariwisata.
Seperti diketahui terdapat 57 Lembaga Konservasi (LK) yang merupakan bagian dari PKBSI, terdiri dari 14 LK Pemda, 34 LK Swasta, 1 LK kerja sama antara Pemda dan Swasta, serta 8 LK Yayasan. Memiliki 22 ribu pekerja, sementara satwa yang dirawat sebanyak 4.912 jenis, dan terdiri kurang lebih 70.000 individu satwa. Satwa-satwa tersebut harus dilindungi, terjaga kesehatan, kesejahteraan, pakannya, begitupun dengan para dokter hewan, serta SDM lain yang merawat satwa.
“Oleh karena itu, di tahun 2021, melalui KPJ PEN kita sedang mendorong agar dana hibah diperluas bukan hanya untuk hotel dan restoran, tapi juga taman rekreasi seperti kebun binatang. Karena usaha kebun binatang ini ada dalam kawasan wisata, sehingga kita akan usahakan pengajuannya sebagai penerima hibah pariwisata atau program lainnya yang berada di bawah Kemenparekraf. Ini bentuk keberpihakan kami untuk ekonomi yang berkeadilan dan memberikan program kepada yang betul-betul membutuhkan,” jelas Menparekraf, Selasa (25/06/2021).
Kemenparekraf pada 2020 telah menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp2,2 triliun kepada 6.730 hotel dan 7.630 restoran dan dana hibah tersebut terserap hingga 70 persen. Sementara, pada 2021, dana hibah pariwisata diusulkan akan diperluas dan diperbesar jumlahnya menjadi Rp3,7 triliun, untuk disalurkan kepada usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya, seperti taman rekreasi dan biro perjalanan.
Selain dana hibah pariwisata, Menparekraf mengatakan akan mengupayakan program vaksinasi bagi para pekerja di lembaga konservasi kebun binatang, serta membantu publikasi terkait penggalangan dana atau crowdfunding untuk memenuhi kebutuhan satwa di dalamnya.
Di samping itu, Kemenparekraf telah merancang suatu program apresiasi bagi tenaga kesehatan untuk berwisata ke kebun binatang, seperti ke Fauna Land Jakarta dan Taman Safari Indonesia di Bogor. Hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa, Kemenparekraf sudah mendukung upaya pemulihan sektor pariwisata di taman rekreasi kebun binatang.
Turut mendampingi Menparekraf dalam audiensi tersebut Staf Ahli Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung, Direktur Manajemen Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Ardi Hermawan, dan Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana. Dan dihadiri oleh Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) Rahmat Shah, Wakil Ketua Umum PKBSI Rio Sendjojo, Sekjen PKBSI Tony Sumampau, dan Dewan Pembina PKBSI Rosichon Ubai
“Di masa pandemi ini kita mengalami masalah yang sangat serius. Sebelum pandemi kunjungan wisatawan ke kebun binatang mencapai 50 juta orang dalam setahun. Namun, selama pandemi, kunjungan wisatawan mengalami penurunan sebesar 20 hingga 30 persen. Semoga dengan pola yang Menparekraf sampaikan tadi, dengan program pemerintah yang baik ini dana hibah serta program lainnya, insha Allah dapat membantu Lembaga Konservasi, khususnya untuk para pekerja dan para satwa,” ungkap Rahmat Shah selaku Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).