- iklan -

JAKARTA, ITN- MENTERI Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama pejabat Eselon I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata melakukan road show ke kantor pusat perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia ( PT Garuda Indonesia  Tbk., AirAsia Indonesia,  dan Sriwijaya Air), serta PT Angkasa Pura (AP) II di Jakarta.

Kegiatan road show  tersebut  dalam rangka membangun komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder khususnya dari  unsur 3 A (airlines, airports, dan authorities)  dalam mendukung target pariwisata tahun 2017  hingga 2019 mendatang.

Menpar: Butuh Tambahan Empat Juta Seat Tahun iniKemenpar menetapkan top 3 program; digital tourism, homestay desa wisata, dan  konektivitas udara yang harus dilaksanakan tahun ini  dalam mewujudkan target pariwisata 2017, yakni mendatangkan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air  kemudian akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus pada 2019 mendatang.

“Sekitar 80% kedatangan wisman ke Indonesia menggunakan moda  transportasi udara sehingga tersedianya seat pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target 2017 hingga 2019 mendatang,” ujar Menpar Arief Yahya di Jakarta, Senin (17/3/17).

Dikatakannya komunikasi dan koordinasi dengan airlines dan otoritas bandara (PT AP I, PT AP II, dan AirNav Indonesia) dalam upaya meningkatkan air-connectivity baik internasional mapun domestik.

”Implementasi program konektivitas udara kita diskusikan secara khusus dengan unsur 3A untuk mengetahui apa  kendala dan hambatan serta bagaimana solusinya. Hasil road show serta rekomentasi Rakornas pariwisata yang digelar belum lama ini akan  diaudensikan dengan Kemenhub sebagai langkah untuk mempercepat penambahan seat capacity tahun ini ” kata Arief Yahya.

Dalam mempercepat penambahan seat capacity  ada tiga hal penting yang perlu dikoordinasikan dengan unsur 3 A yakni; Pertama, traffic right (ASA) dan ijin rute harus mengakomodir kebutuhan pasar  DOT (destination, original, dan time)  masa sekarang dan mendatang serta simplifikasi dan kecepatan ijin rute baru.

Menpar: Butuh Tambahan Empat Juta Seat Tahun iniKedua,  flight movements dan kapasitas slot bandara harus ditingkatkan melalui pengoptimalan slot manajemen, peningkatan jam operasional, memanfaatkan  IT dan HR, serta ekspansi kapasitas fisik.

Ketiga; kolaborasi win-win dengan airlines/whole sellers untuk mengembangkan rute baru dalam meningkatkan kunjungan wisman. “Dengan airlines/whole sellers kita mempunyai dua skema insentif; joint promotion untuk regulet flight yang menjanjikan growth dan cash incentive/pax untuk charter flight dengan rute baru,” kata Arief Yahya.

Butuh Tambahan Empat Juta Seat  Tahun Ini

Menpar Arief Yahya  menegaskan, tersediaannya kapasitas seat sebanyak 19,5 juta oleh  perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016, sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017 masih membutuhkan tambahan 4 juta seat.

Sementara itu untuk mencapai target pariwisata 2018 sebanyak 18 juta wisman membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat, sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 perlu tambahan 3 juta seat  atau totalnya menjadi 10,5 juta seat.

“Dalam memenuhi kebutuhan seat kita lakukan peningkatan kapasitas airport  dengan strategi; tanpa pembangunan  fisik bandara; pengembangan bandara secara terbatas; dan pembangunan bandara baru,” ungkap Arief Yahya.

Peningkatkan kapasitas bandara tanpa pembangunan  fisik bandara (tahun 2017)  dilakukan dengan penataan slot time; perpanjangan jam operasional; melakukan deregulasi, dan pemanfaatan IT dan SDM, sedangkan pengembangan bandara secara terbatas selama satu tahun (tahun 2018) meliputi; rapid exit runway. (evi)

- iklan -