- iklan -

JAKARTA, ITN – YOGYAKARTA  terus menjadi daya tarik wisatawan, baik wisatawan mancaneara maupun wisatawan nusantara. Hal ini pun menjadi daya tarik  para investor dengan kabar terbaru raksasa bisnis taman hiburan Disneyland yang berencana akan membangun lokasi taman hiburan paling baru di Asia tepatnya di Kulonprogo,

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Drs Tavip Agus Rayanto MSi dihadapan peserta Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengungkapkan pihak Disneyland telah datang ke Kulonprogo, Yogyakarta untuk meninjau lokasi yang diinginkan.

Menpar Arief Yahya
Menpar Arief Yahya

“Saya mengetahui perihal Disneyland yang berencana ekspansi bisnis ke Yogyakarta, beberapa hari yang lalu via pemberitaan media. Kabarnya sudah ada pihak investor yang meninjau lokasi di Kulonprogo, namun untuk resminya saya sedang berkomunikasi dengan BKPM,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Menurut Menpar, saat ini ada 11 theme park Disney di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara. Dan rencana Disneyland tertarik berinvestasi ke Indonesia ini bukanlah hal yang baru, seperti tahun tahun sebelumnya pernah ramai di beritakan di Bogor.

“Hal ini membuktikan, bahwa Pesona Indonesia itu menjadi magnet bagi penanam modal asing (PMA), dikarenakan Sektor Pariwisata di Indonesia yang semakin seksi, dan juga karena keseriusan Bapak Presiden dan spirit Indonesia Incorporated jajaran Kabinet Kerja dalam mendukung Pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan untuk perekonomian,” ungkapnya lebih lanjut.

Tercatat oleh BKPM, data realisasi investasi di sektor pariwisata pada Januari-September (Kuartal III) Tahun 2016 mencapai USD 1,094 miliar (Rp14,7 triliun), atau naik 23 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

disneyland-800-huffingonpost-620x330Dengan adanya investasi pariwisata, tidak dapat dipungkiri bahwa akan terjadi direct impact (biaya transportasi, penginapan, makan, dsb), indirect impact (pembelanjaan pemerintah dari pajak yang ditarik, tourism investment, dsb), dan induced impact (besaran konsumsi pekerja sektor pariwisata) yang dihasilkan,” ujar Arief Yahya.

Saat ini pun, World Travel And Tourism Council mencatat sektor pariwisata di Indonesia sebagai sektor yang paling mudah dan murah dalam menghasilkan lapangan pekerjaan dibandingkan sektor industri lainnya. (evi)

- iklan -