JAKARTA, ITN – WISATA petualangan, oleh Badan Pariwisata Dunia (UNWTO) dinyatakan sebagai sektor pariwisata yang perkembangannya paling cepat, memberikan nilai tambah ekonomi pada masyarakat lokal serta mendorong upaya praktik wisata berkelanjutan. Ditambah dengan dukungan kekayaan asete yang memungkinkan, dan ditunjang dengan iklim serta kekayaan budaya menjadikan Indonesia berpotensi untuk menjadi surga wisata petualangan di daerahnya.
“Wisata petualangan memiliki keunggulan karena merupakan pengembangan dan penggabungan beberapa daya tarik wisata, yaitu petualangan, kuliner, budaya, sejarah, alam, religi, desa, dan olahraga,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman saat ditemui Indonesiatripnews.com disela acara Penghargaan Pesona Desain Shelter 2018 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (25/10/18).
Menurutnya dengan mendatangi destinasi wisata petualangan, wisatawan bisa merasakan sensasi alam liar, kuliner dan budaya, serta hidup sehat dengan aktivitas luar ruang yang menguras keringat dalam satu kali perjalanan.
Ia mengatakan, “Dibalik potensi yang besar wisata petualangan tersetbu, banyak tantangan ke depan yang harus diperhatikan oleh semua pihak terutama fasilitas pendukunng yang memadai, sebagaimana destinasi wisata lainnya yang membutuhkan pengalaman bretualang yang nyaman, aman, dan menyenangkan baik bagi penduduk setempat maupun pendatang. Salah satunya, yakni dengan adanya shelter bagi penampungan wisatawan pada saat darurat”.
“Kami di Bidang Pengembangan Destinasi Wisata sangat concern dengan tiga hal yakni menghidupkan atraksi, permudah aksesibilitas, dan amenitas. Nah shelter ini masuk ke amenitas. Maka kita gelar kegiatan Lomba Pesona Desain Shelter 2018,” ungkap Dadang.
Kegiatan Lomba Pesona Desain Shelter 2018 diikuti oleh 474 peserta dari 13 propinsi di Indonesia, dan pada hari ini telah terpilih peserta dengan desain-desain terbaik dari 4 kategori yaitu Arung Jeram, Dirgantara, Pendakian Gunung, dan Penelusuran Gua.
Dadang menjelaskan, sebagaimana lomba-omba lainnya yang digelar Kementerian Pariwisata, para pemenang harus memegang teguh 3C yakni; Calibration, Confident, dan Credible. “Kalibrasi tujuannya mengukur posisi kemampuan, lalu harus terus menambah level konfiden, artinya setelah shelter selanjutnya apa lagi yang menunjang amenitas. Dan tentunya tetap menjaga kredibel. Mudah-mudahan dengan 3C ini terus memajukan wisata petualangan di Indonesia,” jelas Dadang.
Dia menambahkan, hasil dari kreasi para pemenang Lomba Pesona Desain Shelter 2018 ini, diharapkan akan dapat menjadi inspirasi bagi indutri wisata petualangan dan entiti yang mengembangkan pariwisata petualangan di Indonesia, termasuk pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan kualitas layanan wisata petualangan Indonesia, sekaligus juga meningkatkan daya saing dengan destinasi wisata petualangan di negara lain yang lebih maju.
“Sebab peningkatan brand Wonderful Indonesia dari 100-an ke peringkat ke-47 merupakan bukti keberhasilan upaya meningkatkan visibility dan daya saing pariwisata secara global. Wisatawan mancanegara juga semakin percaya dengan potensi dan layanan wisata yang kita miliki; yang terbukti dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang meningkat dari 10,4 juta orang pada tahun 2015, menjadi 12 juta orang pada tahun 2016, dan tahun lalu mencapai 14 juta orang,” ujarnya lebih lanjut.
Dari sisi devisa yang dihasilkan dari sektor pariwisata juga meningkat hingga mencapai USD 12,5 juta. Perkembangan pariwisata dunia juga sangat menjanjikan dengan potensi perjalanan turis global yang dapat mencapai 1,8 miliar perjalanan pada tahun 2030 menurut UNWTO.
Untuk meningkatkan partisipasi sektor wisata dalam perekonomian, Dadang mengajak semua pihak untuk memastikan bahwa setiap wisatawan mendapat pengalaman yang berkesan dari setiap destinasi wisata petualangan yang dikunjunginya. “Semua faktor yang menghasilkan kesan baik tersebut membutuhkan adanya keseriusan dalam membangun destinasi yang baik, setidaknya pada aspek-aspek aksesibilitas, amenitas dan atraksi pariwisata,” jelas Dadang.
Menurut Dadang, langkah-langkah pengembangan destinasi perlu direncanakan dengan baik, dilaksanakan secara sistematis dan terintegrasi, untuk kemudian hasilnya dikelola dengan baik. Dampak yang dihasilkan tentu akan sangat signifikan, dan mungkin akan lebih tinggi dari hitungan World Travel and Tourism Council (WTTC) bahwa setiap USD 1 juta pengeluaran dalam perjalanan dan pariwisata di Indonesia dapat mendukung penciptaan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 1,7 juta dan sekitar 200 pekerjaan.
Maka selain menggelar sejumlah lomba yang salah satunya adalah Pesona Desain Shelter 2018, Kementerian Pariwisata juga mendeklarasikan Badan Pengurus Indonesia Adventure Travel Trade Association Periode 2017 – 2021, organisasi yang mewadahi pemangku kepentingan dalam industri wisata petualangan yang di bentuk 10 November 2017. “Adanya kolaborasi dan partnership diantara pemangku kepentingan pariwisata petualangan diharapkan akan dapat membawa percepatan pada pengembangan wisata petualangan di waktu yang akan datang,” tegas Dadang.
Salah satu langkah percepatan menurut Dadang adalah mengajak para pelaku pariwisata untuk berdiskuasi terkait regulasi. Terutama regulasi di tingkat daerah, apa saja yang menurut asosiasi pariwisata menjadi faktor penghambat dan pendorong usaha wisata. “Karena kita memang masih ada chalenge mulai di perijinan, pendaftaran di daerah. Mari kita bicarakan untuk juga deregulasi demi memajukan usaha pariwisata,” tutup Dadang.
Daftar Pemenang Pesona Desain Shelter 2018:
NAMA FINALIS KATAGORI PENDAKIAN GUNUNG | JUDUL | |
JUARA 1 | Aditya Wiratama – Surabaya | Vogelkop Jew |
JUARA 2 | Benedictus Thomas Pradipta Tri Prakasa W – Bandung | Saung Pratama |
JUARA 3 | Annisa Widhiyanti – Medan | Rumah Utan |
JUARA HARAPAN 1 | Laurentius Nicholas Rodriques – Bogor | Leyeh Leyeh Papandayan |
JUARA HARAPAN 2 | Iswandi Adam Takbir – Jakarta | Mangkujani |
NAMA FINALIS KATAGORI ARUNG JERAM | JUDUL | |
JUARA 1 | Steven Anthony Philipus – Bandung | Beauty Of Indonesia’s Nature |
JUARA 2 | Rifandi Febrianto – Palangkaraya | Dangau Saujana |
JUARA 3 | Handi Mahatyanto – Semarang | Pangiyupan |
JUARA HARAPAN 1 | Lucky Prasetyo – Bandung | Ombakbanyu |
JUARA HARAPAN 2 | Tri Amartha Wiranatha – Jakarta | Pusaran |
NAMA FINALIS KATAGORI PETUALANGAN DIRGANTARA | JUDUL | |
JUARA 1 | Martinus Aldi Wicaksono – Bali | Selayang Pandang |
JUARA 2 | Ferdio Ariatama Purwanto – Bandung | Bali Flying Point |
JUARA 3 | Andriany Eka Yovita – Jakarta | Origami – Craft |
JUARA HARAPAN 1 | Johan Tanardi – Bandung | Siulakhosa, Shelter Di Atas Langit |
JUARA HARAPAN 2 | Go Hendy Gunawan – Surabaya | The Iconic Shelter |
NAMA FINALIS KATAGORI PENELUSURAN GUA | JUDUL | |
JUARA 1 | Aryo Mahardika – Sidoarjo | Sheltalagmit |
JUARA 2 | Rifqi Hadyan Damas – Jakarta | Giya Prabaswara |
JUARA 3 | Ferdio Ariatama Purwanto – Bandung | Luweng Grubug |
JUARA HARAPAN 1 | Pramudya Ridho Pambudi – Jakarta | Watu Lindung |
JUARA HARAPAN 2 | Dini Pratiwi, Liem – Surabaya | SpeleoHub Shelter |