JAKARTA, ITN— Manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) mengunjungi wilayah kerja sama antara Perseroan dengan Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc. (TEPCO HD) di Yamanashi, Jepang.
Kunjungan ini menjadi upaya sharing knowledge dalam proses produksi energi bersih dan ramah lingkungan.
“Usaha mengembangkan bisnis guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi komitmen kami sejak awal. Kunjungan ini tentunya menjadi wujud komitmen kami untuk terus belajar dalam mengoptimalkan ketersediaan energi bersih bagi masyarakat,” kata Ahmad Yuniarto dalam keterangannya di Jakarta.
Dalam kunjungan pertama yang dilakukan belum lama ini, manajemen PGE dipimpin secara langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yuniarto melakukan diskusi high level dengan Chief Innovation Officer TEPCO HD, Chikara Kojima bersama segenap timnya.
Manajemen PGE juga mengunjungi lokasi pengelolaan hidrogen hijau milik TEPCO HD, yang menjadi bentuk kunjungan balasan. Sebelumnya Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji sudah melakukan kunjungan ke area panas bumi milik PGE di Lahendong pada penghujung Februari silam.
“Banyak hal yang telah kami dapatkan dari kunjungan kali ini. Sekali lagi, kunjungan ini menjadi pembelajaran penting bagaimana kita perlu mengembangkan potensi serupa di Indonesia,” ujarnya.
Ahmad mengatakan kehadiran PGE di Jepang ini untuk memenuhi undangan Business Matching Event dari BEI. Dalam kegiatan ini, BEI bekerja sama dengan Indogen Capital, SAKe Capital, dan Japan External Trade Organization (JETRO).
“Undangan dari BEI ini tentunya membuka peluang kerjasama antara perusahaan Jepang dan Indonesia agar tercipta sinergi yang positif bagi kedua belah pihak. Selain itu, kegiatan ini akan bisa meningkatkan eksposur bisnis,” tuturnya.
Secara terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan kegiatan ini menjadi cara memperkenalkan Perusahaan Tercatat dan perusahaan potensial IPO kepada 30 perusahaan Jepang. Kegiatan ini bertujuan juga untuk menjajaki potensi bisnis bilateral yang dapat terjalin antar perusahaan-perusahaan yang ikut serta.
“Harapannya dengan terjalinnya kerjasama antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Jepang maka dapat meningkatkan eksposur bisnis para pengusaha sehingga semakin berdampak kondusif bagi perekonomian masing-masing negara yang pada akhirnya dapat meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang,” jelas Nyoman. (*)