- iklan -

JAKARTA, ITN- LAHIRNYA bayi gajah dari induk Chawang (39 tahun, berat 4 ton) dan Sri Nandong (30 tahun) yang merupakan Gajah Asia menambah semarak Night Safari Singapura. Mulai dari belajar berjalan, mandi, atau makan—bayi terbesar Night Safari Singapura tahun ini telah beredar luas di Internet dengan tingkah yang menggemaskan.

Di usianya yang baru dua bulan, setelah berat badannya bertambah 40%, bayi gajah ini siap bergabung dengan para gajah dewasa di Wahana Gajah Night Safari dan menyambut para penggemarnya.

Chawang, hewan terbesar di taman safari, selalu dianggap sebagai Raja Night Safari. Putrinya  bergabung dengan lima ekor gajah lainnya di taman safari nokturnal yang pertama di dunia. Selain kedua orangtuanya, kakak laki-laki bayi gajah itu, Sang Wira yang berusia 15 tahun, juga tinggal di taman safari tersebut.

Bayi gajah yang selalu ingin tahu dan cerdas ini mengejutkan para penjaga hewan pada 12 Mei 2016, ketika ia lahir ke dunia lebih awal dari perkiraan, sang ibu baru hamil 19 bulan, padahal umumnya masa kehamilan gajah sekitar 22 bulan.

Foto. Dok. WRS
Foto. Dok. WRS

Sejalan dengan semangat hidupnya yang berapi-api, bayi gajah ini tumbuh sangat cepat. Beratnya bertambah menjadi 210 Kg, dari berat awal 149 Kg saat ia lahir. Ia selalu ingin tahu apa saja, dan merupakan penggemar berat segala sesuatu yang basah; ia takkan pernah melewatkan kesempatan untuk berendam di kolam bermainnya, dan setelah itu kalau bisa, berguling-guling di pasir.

Bayi gajah ini mulai menikmati kemandiriannya dan sangat dekat dengan “Bibi Tun”, perawat hewan yang penuh dedikasi yang ia anggap sebagai teman main yang luar biasa. Gajah hidup dalam kelompok yang sebagian besar terdiri dari gajah-gajah betina yang masih berkerabat, yang berperan sebagai ibu pengganti bagi gajah-gajah muda dalam kelompok tersebut. Meskipun bukan kerabat, Tun terus memainkan peran ini dengan penuh semangat dan senantiasa berada dekat untuk mengawasi si bayi gajah.

Foto. Dok. WRS
Foto. Dok. WRS

Bayi gajah berusia dua bulan yang belum diberi nama ini, sudah mempunyai banyak pengikut di media sosial, setelah menjadi bintang dua video yang menunjukkan bagaimana ia menikmati segala sesuatu yang terkait dengan gajah—bermain air di kolam khas yang berwarna-warni pelangi, berjalan-jalan, dan mencoba makanan gajah dewasa.

Penjaga-penjaga anak gajah itu sedang menunggu kepribadiannya untuk terus berkembang sebelum memilih nama yang sesuai, yang mencerminkan karakternya, yang akan dipilih dalam beberapa bulan mendatang.

Dr Cheng Wen-Haur, Deputy Chief Executive Officer dan Chief Life Sciences Officer dalam siara pers yang diterima ITN.Com, Selasa (26/7/16), mengatakan, “Kelahiran bayi gajah betina ini sangat penting karena gajah berkembang biak sangat lambat, dan ia akan berkontribusi pada pencapaian populasi yang lestari dalam perlindungan manusia. Ia juga akan memainkan peran utama sebagai duta untuk meningkatkan kesadaran akan nasib para kerabatnya di alam liar, yang terancam punah”.

Gajah Asia  termasuk dalam daftar International Union for the Conservation of Nature [Uni Internasional Bagi Pelestarian Alam]. Habitat asli gajah Asia seringkali ditanami pohon dan dibersihkan bagi pembangunan pertanian dan perkotaan.

Foto. Dok. WRS
Foto. Dok. WRS

Diperkirakan hanya sekitar 40.000 sampai 50.000 ekor Gajah Asia masih hidup di alam liar. Untuk mendukung pelestarian spesies satwa yang anggun ini, Wildlife Reserves Singapore (WRS) berperan aktif dalam komite penyelenggara  ASEAN Captive Elephant Working Group [Kelompok Kerja ASEAN untuk Gajah yang Ditangkap], dan berperan penting dalam pembentukan Asian Elephant Endotheliotropic Herpes Virus Taskforce. Di samping itu, WRS membiayai proyek lapangan Management and Ecology of Malaysian Elephants (MEME) di Malaysia dan Elefant Asia di Laos.

Tentang Night Safari

Night Safari, taman margasatwa nokturnal pertama di dunia, adalah pemenang kategori Best Attraction [Atraksi Terbaik] yang diberikan oleh Singapore Tourism Board. Pada 2014, taman ini juga memperoleh penghargaan Exceptional Achievement Award in the Special Recognition category karena memenangkan Best Visitor Attraction Experience award selama tiga tahun berturut-turut.

Foto. ist
Foto. ist

Wahana atraksi untuk bersenang-senang yang telah mendapat penghargaan internasional merupakan perwujudan inovasi dan kreativitas produk, jasa, dan kualitas layanan, dan dengan demikian menarik lebih dari 1,1 juta pengunjung setiap tahun. Lebih dari 1.000 satwa dari hampir 120 spesies (di mana 35% di antaranya terancam punah) bermukim di taman seluas 35 hektar.

Sejalan dengan misinya untuk mengusung keanekaragaman hayati, taman ini memusatkan perhatian pada penangkaran spesies yang terancam punah. Selama bertahun-tahun taman ini telah mengembang biakkan berbagai spesies yang terancam punah, di antaranya  harimau Malaysia, gajah Asia, kucing pemakan ikan, dhole merah, anoa, markhors, banteng, tapir Malaya, dan singa Asia.

Pengalaman pengunjung di Night Safari tidak terbatas pada satwa, tapi  juga meliputi segmen pengalaman bersantap dengan pengalaman bersantap safari (Gourmet Safari Experience) yang telah memenangkan penghargaan, di mana pengunjung dapat menikmati hidangan di atas trem yang melalui ke tujuh zona geografis.

Pengunjung dapat menjelajahi taman ini dengan berjalan kaki menyusuri empat jalan setapak atau dengan naik trem.  Night Safari merupakan bagian dari WRS dan merupakan pusat suaka satwa liar yang ditetapkan oleh otoritas pemerintah.

Night Safari terletak di 80 Mandai Lake Road Singapore 729826. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh di www.nightsafari.com.sg

Tentang Wildlife Reserves Singapura

Wildlife Reserves Singapore (WRS) adalah perusahaan induk atraksi seperti Jurong Bird Park, Night Safari, River Safari dan Singapore Zoo yang telah mendapatkan banyak penghargaan. WRS berdedikasi terhadap pengelolaan atraksi hiburan kelas dunia yang memajukan pelestarian dan penelitian dan pada saat bersamaan menyediakan edukasi tentang satwa dan habitat hidup mereka.

 WRS, yang merupakan organisasi pembiayaan mandiri, bekerjasama dengan berbagai mitra, organisasi dan lembaga dengan tujuan melindungi keanekaragaman hayati lokal dan global. Setiap tahun Jurong Bird Park menyambut kira-kira 800.000 pengunjung, Night Safari 1,1 juta, River Safari 1 juta, dan Kebon Binatang Singapura 1,7 juta.Atraksi paling mutakhir adalah River safari yang resmi dibuka pada 28 Februari 2014. (*/evi)

- iklan -