- iklan -

JAKARTA, ITN– Setelah sebelumnya Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)  bekerjasama dengan Accor Group, Swiss Bel Hotel, Max One, dan lainnya. Kini Kemenparekraf juga menggandeng Grand Sahid sebagai akomodasi terbaru bagi para tenaga medis yang masih terus berjuang melayani para pasien Covid-19.

Kemenparekraf bekerja sama dengan management Grand Sahid Jaya Hotel menyediakan akomodasi tempat menginap tenaga medis dari Rumah Sakit Pelni yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.

Direktur Utama Group Sahid Jaya, Hariyadi Sukamdani menjelaskan, dalam kerja sama ini disiapkan 220 kamar dimana 60 kamar akan digunakan untuk 100 tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Pelni. Selain akomodasi, juga disiapkan makan tiga kali sehari dan fasilitas laundry.

Bekerjasama dengan Grand Sahid Jaya Hotel, Kemenparekraf Sediakan Akomodasi untuk Tenaga Kesehatan
Grand Sahid memastikan segala aspek pelayanan sesuai SOP yang berlaku.

Dalam peninjauan Menparekraf Wishnutama Kusubandio bersama Plt Direktur Utama RS Pelni, Mohamad Kartobi di Grand Sahid, Jakarta, Jumat (17/4/2020), Hariyadi memastikan pihaknya menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) yang berkaitan dengan pelayanan tamu sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan terkait penanganan Covid-19.

“Pihak hotel melaksanakan SOP khusus dalam menjalankan tugas sehari-harinya baik di bagian yang bertemu langsung atau tidak langsung dengan seluruh tenaga medis, misalnya SOP di housekeeping dari prosedur sanitasi, frekuensi pembersihan, hingga pemberian ekstra amenities,” kata Hariyadi Sukamdani.

Diantaranya penyemprotan disinfektan secara rutin terutama di pintu masuk hotel, kegiatan sanitasi, pengaturan physical distancing di seluruh area hotel termasuk penggunaan lift, meminimalkan interaksi pelayanan secara langsung, dan langkah-langkah lainnya yang telah direkomendasikan Kementerian Kesehatan.

Seluruh tenaga medis yang menginap dan para karyawan hotel akan melewati beberapa protokol kesehatan seperti cek suhu badan dan pemakaian alat pelindung diri sebagai bentuk tahapan wajib dalam mengantisipasi penularan Covid-19.

Lebih lanjut Hariyadi mengatakan, selain di Jakarta, pihaknya juga menyiapkan hotel sebagai lokasi menginap tenaga kesehatan di Ternate dan Morotai. Ia juga sedang mempersiapkan jaringan hotel miliknya di Yogyakarta dan Cikarang.

Bekerjasama dengan Grand Sahid Jaya Hotel, Kemenparekraf Sediakan Akomodasi untuk Tenaga Kesehatan
Salah satu kamar yang dipersiakan untuk tenaga kesehatan di Grand Sahid.

“Kami mempersiapkan sesuai kebutuhan. Karena yang di Ternate dan Morotai memenuhi standar untuk siap menerima tim medis. Termasuk Cikarang yang minggu depan sudah menerima tim medis,” katanya.

Saat meninjau langsung kesiapan akomodasi bagi tenaga kesehatan di Grand Sahid Hotel di Jakarta, Wishnutama menjelaskan, pihaknya terus berupaya memfasilitasi kebutuhan tenaga kesehatan dengan menggandeng industri pariwisata dalam masa darurat pandemi Covid-19. “Kita terus bahu-membahu menyediakan fasilitas dan akomodasi ini. Namun dengan kesiapan dan persyaratan yang harus dipenuhi pihak hotel,” jelasnya.

Menparekraf menjelaskan, Kemenparekraf telah melakukan realokasi anggaran Rp500 miliar, salah satunya untuk menyediakan akomodasi dan transportasi untuk tenaga kesehatan yang disesuaikan dengan permintaan kebutuhan dari rumah sakit.

“Hingga saat ini terdapat 1.725 tenaga kesehatan di Jakarta yang telah terfasilitasi. Kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan Kemenparekraf terhadap industri pariwisata yakni perhotelan termasuk staf dan pekerja di dalamnya,” tutup Menparekraf. (*/evi)

- iklan -