JAKARTA, ITN – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Poltekpar Palembang untuk menghasilkan entrepreneur-entrepreneur muda yang tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan kemampuan adaptasi menggunakan teknologi serta digitalisasi.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat menjadi narasumber dalam Webinar IncPreneur ‘Mendorong Generasi Muda Sebagai Young Entrepreneur dalam Menumbuhkembangkan Sektor Parekraf’ yang diadakan Poltekpar Palembang.
“Seperti kita ketahui bersama dampak pandemi Covid-19 terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif amat dahsyat. Wisatawan mancanegara terjun bebas jumlahnya 75% drop, ekonomi kreatif terkontraksi -2,39%, wisatawan nusantara juga turun 30% tahun lalu, tenaga kerja terkoreksi hampir 7%, devisa pariwisata jeblok hanya 3,5 miliar dollar dari sebelumnya 17 miliar dollar. Dan tentunya lebih banyak PHK, dan masyarakat kehilangan mata pencahariannya,” ujar Sandiaga Uno, Kamis (12/8/2021).
Lebih lanjut Menparekraf memaparkan sektor ekonomi kreatif menjadi pandemi Covid-19 winner adalah sub sektor aplikasi dan game developer, serta televisi dan radio. Ini menjadi penyemangat bagi Kemenparekraf karena ada 17 sub sektor ekonomi kreatif yang berpotensi untuk terus berkembang.
“Jika bisa melakukan transformasi dan mengakselerasi proses digitalisasi nya. Kami yakin bahwa 17 sub sektor ekonomi kreatif ini akan menjadi lokomotif kemajuan bangsa,” jelas Sandiaga Uno.
Kebijakan dan strategi pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dikatakannya fokus pada manusianya. Karena manusia harus memiliki up-skilling dan re-skilling dari berbagai kebutuhan yang terpacu dan terpicu karena pandemi Covid-19.
Sandiaga Uno menambah kan Ijazah bukan hal yang paling terpenting dalam mendapatkan pekerjaan, tapi justru pengalaman dan keterampilan yang menjadi utama dan prioritas. Kompetensi ini sudah sekarang mulai tergantikan dengan pendidikan vokasi.
“Saya mengajak 6 PTNP di bawah lingkungan Kemenparekraf, bersama Kemendikbudristek mendesain dengan mengedepankan pendidik vokasi yang terintegrasi dengan industri. Seperti kita lihat Google, IBM, Apple dan 12 perusahaan besar lainnya, sekarang tidak lagi melihat tingkat kelulusan universitas sebagai konsideran utama tapi mereka melihat dari sisi ketrampilan,” tambahnya.
Arahan Presiden dan Wakil Presiden kepada Kemenparekraf sangat jelas, bahwa dalam penyiapan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif tertumpu pada penyiapan SDM. Bagaimana SDM bisa menyiapkan destinasi, baik lima destinasi super prioritas, termasuk aspek kebersihan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan.
“Dan ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja dengan tiga platfrom utama kita yaitu adaptasi, inovasi, dan kolaborasi. Sementara kontribusi ekonomi kreatif terhadap Indonesia sudah optimal dan bisa ditingkatkan lagi. Indonesia sekarang ada di posisi tiga dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood, Korea Selatan dengan K-Pop, dan Indonesia sekarang sudah merangsek ke posisi ketiga, dengan anak-anak muda kita yakin semakin tinggi potensi dan kontribusi dari Sektor ekonomi kreatif kita menembus angka 1.100 triliun Rupiah,” ujar Sandiaga Uno.
Apa yang harus dilakukan saat ini kata SandiagaUno adalah sinergi dengan perguruan tinggi, contohnya apa yang dilakukan berkaitan dengan proyek kemanusiaan, penelitian dan riset, magang dan praktek kerja, program co-op yang dikembangkan, bagaimana contoh-contoh ini dari kegiatan pembelajaran membangun desa wisata, dengan suatu tematik pertukaran pelajar, dan studi proyek independen dan kegiatan wirausaha ini bisa terintegrasi dengan industri.
Pembangunan ekonomi kreatif dari sektor pendidikan tinggi ini fokus pada interaksi atau tiga C yakni Connect, Collaborate, Commerce with Celebrate.
“Jadi inilah cara kita terutama Poltekpar Palembang untuk mendorong proses interaksi dan integrasi dengan industri, dosen-dosen mahasiswa, perguruan tinggi prodi, mencetak entrepreneur-entrepreneur yang akan menciptakan lapangan kerja dan bukan mencari lapangan kerja,” ujarnya.
Capaian perguruan tinggi dalam masa pandemi Covid-19 ini tentunya amat beragam, tapi fokus Kemenparekraf adalah bagaimana melibatkan mahasiswa, dosen, peneliti, dan masyarakat untuk berjuang mengatasi pandemi Covid-19.
“Kita dorong solusi-solusi lokal, kita dorong kearifan-kearifan lokal, kita juga tingkat kapasitas masyarakat ketahanan individu untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” tegas Sandiaga Uno.
Pandemi Covid-19 kata Sandiaga Uno merupakan tantangan bagi semua. Ia mengaku perihatin dengan varian delta Covid-19 ini, untuk itu Sandiaga Uno mengajak semua harus bergandengan tangan mendukung upaya pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19.
Palembang sendiri sama dengan kota-kota besar lainnya juga harus mengikuti satu periode yang sangat memberatkan masyarakat yaitu PPKM Level 4 dan 3, mungkin kalau PPKM Level lebih rendah ada lebih banyak pelonggaran.
“Saya memberikan tips kepada anak muda, berinovasi dalam pandemi Covid-19 ini membuat peluang baru. Pada saat krisis 1997, saya memulai usaha karena saya di PHK. Banyak yang merasakan bahwa kehilangan mata pencaharian atau nafkah itu benar-benar berat. Tapi justru di masa krisis terbuka peluang untuk memulai bisnis. Dan itulah yang saya lakukan, saat itu kondisi ekonomi cukup berat. Namun dengan 4 kartu As, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas, Alhamdulillah usaha yang saya mulai hanya dengan tiga karyawan sekarang membuka lapangan pekerja bagi 30 ribu orang,” ungkap Sandiaga Uno.
Menutup pemaparanya, Menparekraf Sandiaga yang kini bertugas di Kemenparekraf, ingin memberi inspirasi bagi pelaku usaha kuliner gunakan kesempatan untuk berinovasi dengan digitalisasi, cloud kitchen, goes kitchen, central kitchen.
“Jadi justru dari aspek teknologi digitalisasi saya melihat hari-hari tidak pernah sepi anak-anak muda mengirimkan produk nya ke saya untuk di endorse. Misalkan di Palembang ada varian empek-empek lain daripada yang lain dengan senang hati saya endorse dan sukses untuk pelaku kuliner tetap semangat. PPKM ini insyaallah akan segera dilonggarkan, tapi kita harus tingkatkan kemampuan beradaptasi kita dengan teknologi,” tutup Sandiaga Uno.