JAKARTA, ITN– The Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft), pameran kerajinan tangan terbesar dan terlengkap se-Asia Tenggara kembali digelar untuk ke-25 kali.
Acara yang berlangsung pada 5-9 Februari 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta itu menempati seluruh hall atau seluas 24.941 meter persegi.
“Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi ikon dengan 26 island yang diisi oleh beberapa kementerian serta mitra Inacraft. Selain itu, terdapat 26 peserta Talam (kuliner Indonesia),” ujar Project Officer Inacraft 2025, Muchamad Ali Jufry dalam jumpa pers di JICC, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Tahun ini Inacraft mengangkat konsep Sustainability and Collaboration. “Kami ingin menjadikan momentum spesial ini secara khusus untuk memperingati 25 tahun perjalanan dalam mendukung industri kerajinan Indonesia dengan menyoroti pentingnya inovasi berkelanjutan serta kolaborasi lintas komunitas untuk mendukung perkembangan dunia kerajinan dan budaya,” ungkapnya.
Pameran Inacraft 2025 atau The 25’th Jakarta International Handicraft Trade Fair akan diikuti 1.061 stand. Total peserta individu sebanyak 729, peserta dari Kementerian/dinas 199 stand, BUMN 25 stand, dan peserta luar negeri sebanyak 19 stand.
Untuk penyelenggaraan tahun ini menurutnya, target transaksi retail Inacraf tidak muluk-muluk yaitu sebesar Rp100 miliar on the spot dengan kontrak dagang USD1,5 juta. Inacraft juga menargetkan 100.000 pengunjung dan buyers dari luar negeri 1.000 visitors.

Lebih lanjut Ali menegaskan, “Dan karena tema kami juga soal sustainability, maka masalah sampah akan kami kawal di semua hall. Sampah akan kami pilah-pilah”.
Dalam pameran kerajinan Nusantara terbesar di Asia Tenggara ini, di zona utama, seperti lobby akan dipamerkan produk-produk premium dan asli. Seperti batik tulis, tenun asli, ecoprint yang natural. “Kita bukannya anti mesin atau digital, tetapi yang asli, natural kita akan letakkan di depan,” ungkapnya.
Ali berharap Inacraft tidak hanya menjadi sebuah pameran, tetapi sarana edukasi dan sosialisasi sehingga semua yang terlibat baik peserta maupun pengunjung mendapatkan nilai manfaat lebih.
Salah satu bentuk kolaborasi yang ditampilkan adalah Mbatik 25 meter, mempresentasikan moment penting Inacraft selama 25 tahun. Pengunjung dapat berperan serta untuk menorehkan warna alam pada kain yang sudah dibatik dengan lilin panas, menggambarkan motif perjalanan 25 tahun Inacraft.
Ikon Yogyakarta
Dalam penyelenggaraan kali ini, Inacraft 2025 juga mengusung sub-tema The Cosmological Axis of Yogyakarta, Living in Harmony, sebagai pendamping tema utama.
Inacraft berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta sebagai ikon pameran. Menurut Aris Eko Nugroho, dipilihnya Yogyakarta sebagai ikon pameran karena Yogyakarta sejak 2023 ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
“Ini suatu kebanggaan bagi Yogyakarta karena terpilih sebagai ikon pameran. Pada event ini kami akan menampilkan produk kerajinan unggulan sekaligus mengangkat keindahan dan kekayaan tradisi seni, budaya. Akan ada dua tarian dan dua gunungan berisi gudeg untuk 200 orang yang akan dibagikan secara gratis,” jelasnya.
Pengunjung bisa menikmati penampilan karawitan, trunk show dan tari-tarian di Icon Stage Yogyakarta di selasar Main Lobby (lobi utama).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Eskportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Muchsin Ridjan mengatakan, “Peranan media sangat penting dalam menginformasikan kegiatan Inacraft. Pasalnya, kegiatan yang selalu mengangkat tema tetap From Smart Village to Global Market itu kini sudah menjadi milik dunia”.
“Inacraft sejak pameran kedua hingga tahun lalu tidak pernah rugi. Ini suatu kebanggaan. Perkembangannya luar biasa, sekarang sudah mendunia. Maka itu akan hadir 35 peserta asing dari Asia Selatan, ASEAN. Dulu kita pameran hanya dari face to face. Kini sudah mendunia. Ingat, UMKM adalah kartu pengaman bagi ekonomi nasional,” ujarnya.
Sepuluh zona utama
Untuk meningkatkan kenyamanan berbelanja dan memudahkan pengunjung Inacraf, Direktur Mediatama Event Umi Noor Wijiati mengatakan, “Asephi melakukan kurasi peserta pameran melalui pembagian zona berdasarkan jenis produk (zoning product)”.
“Terdapat 10 zoning area, dimulai dari lobi utama menampilkan ikon provinsi DI Yogyakarta, Inacraft Wining Product, household & housewares, gift &decorative items, footwear, bags, travel goods, toys & games,” ujarnya.
Selanjutnya di Cendrawasih Hall akan menyajikan batik, tenus, songket, perhiasan, produk BUMN, fesyen, dan lain sebagainya.
Inacraft diprakarsai oleh Asephi bekerja sama dengan Mediatama Event dan menjadi wadah promosi produk kerajinan lokal terbaru serta berkualitas untuk meraih pasar domestik dan peluang pasar global sebagai komoditi ekspor.
Pameran akan dibuka mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB dengan tiket masuk Rp35 ribu per orang. Dan bagi pembeli tiket dengan bank Mandiri akan mendapat diskon menjadi Rp25 ribu untuk 50 tiket pertama setiap harinya.
Menurut rencana, pameran yang berlangsung selama lima hari itu akan dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (evi)