JAKARTA, ITN- Komitmen terhadap isu keberlanjutan menjadi pesan utama yang disampaikan PT Eigerindo Multi Produk Industri, perusahaan yang menaungi brand Eiger Adventure (EIGER), penyedia perlengkapan luar ruang asal Indonesia.
Hadir sejak tahun 1989 di Kota Bandung, Jawa Barat, EIGER menemani penggiat ruang terbuka untuk menjelajahi keindahan alam tropis, khususnya ekosistem alam Indonesia.
Komitmen terhadap keberlanjutan diterapkan EIGER melalui berbagai strategi, salah satunya adalah menjalankan praktik bisnis berkelanjutan dengan menyusun peta jalan EIGER Environmental, Social dan Governance (ESG) Road Map.
Rabu (17/5) berlokasi di Sarinah, Jakarta Pusat, EIGER merilis laporan keberlanjutan atau Sustainability Report untuk tahun 2022. Laporan keberlanjutan atau EIGER ESG Report ini disusun sebagai inisiasi mandiri EIGER sebagai perusahaan non publik. EIGER meyakini, seluruh proses bisnis berkelanjutan perlu diterapkan dan dilakukan pengukurannya sejak dini, agar dampak terhadap lingkungan bisa direduksi sekecil mungkin.
Laporan keberlanjutan EIGER berisi berbagai aspek yang menjadi strategi dan komitmen EIGER untuk memberikan dampak terbaik bagi Indonesia. Mulai dari aspek Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan aspek Governance (Tata Kelola Perusahaan).
Riadi Suwano selaku General Manager Marketing EIGER menjelaskan, tahun 2022 EIGER mengambil tema “Stitching Together for a Better Future”. Melalui tema ini, EIGER membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk menjadi bagian dalam pembentukan masa depan yang lebih baik.
“Untuk menjaga alam kita dan rumah kita bersama, EIGER tak bisa bergerak sendiri. Ada kemitraan yang kami bangun dengan seluruh stakeholder dari hulu hingga hilir, demi mengurangi dampak lingkungan dalam seluruh proses bisnis EIGER,” ujar Riadi pada konferensi pers EIGER di Sarinah, Jakarta.
Upaya strategis EIGER terhadap keberlanjutan, dituliskan dalam laporan tahun 2022 sejumlah 50 halaman. Laporan ini bisa diakses dengan mudah di laman utama Eigeradventure.com.
Tercatat ada sejumlah penambahan capaian aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang berhasil dijalankan EIGER sepanjang tahun 2022.
Harimula Muharam selaku General Manager Product & Sustainability Project Leader EIGER memaparkan, ada peningkatan aspek laporan dari hanya delapan capaian di tahun 2021, menjadi 14 capaian di tahun 2022.
“Selama tahun 2022 kami melakukan lebih banyak lagi evaluasi dan pengukuran berbagai aspek yang berdampak terhadap lingkungan. Mulai dari tata kelola dan budaya perusahaan berkelanjutan, menambah jumlah bahan baku dari material terbarukan, melakukan penilaian aspek lingkungan dan sosial pemasok, sampai mengelola berbagai limbah fashion dan produk defect EIGER dalam proyek EIGER Green Project,” jelas Harimula.
Capaian komitmen positif lain yang berhasil dilakukan oleh EIGER adalah penggunaan bahan baku dari material terbarukan. Harimula mengatakan, komitmen EIGER hingga tahun 2030 akan ada 20% dari seluruh produksi menggunakan material terbarukan, mulai dari polyester daur ulang dari botol plastik, serat kayu selulosa, katun organik, hingga penggunaan bambu sebagai material yang diambil langsung dari alam.
“Tahun 2021 lalu, hanya 3,7% produk EIGER yang menggunakan material terbarukan. Pada 2022 angka ini menjadi 14% produk EIGER telah menggunakan material terbarukan. Kami optimis bisa mencapai target 20% sebelum tahun 2030,” ungkap Harimula
Sejalan dengan komitmen ini, saat ini EIGER juga tengah membangun rencana praktik-praktik keberlanjutan sesuai peta jalan dengan para pemasok. Sebab EIGER hari ini adalah perusahaan ritel dan distribusi, seluruh produksi EIGER dipasok oleh pemasok dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Total ada 81% produk EIGER yang diproduksi oleh pemasok di dalam negeri selama tahun 2022. Rencana strategis kami termasuk membuat EIGER Sustainable Supply Chain. Penguatan kapasitas para pemasok, terutama skala UMKM untuk peningkatan kualitas pemasok lokal,” jelas Harimula
Mewakili manajemen EIGER Riadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung EIGER dalam menerapkan praktik keberlanjutan.
“Saat ini adalah tahun kedua EIGER bisa merilis laporan keberlanjutan ini. Kami meyakini, masih ada banyak hal yang bisa kami lakukan sesuai peta jalan praktik-praktik keberlanjutan. Dari kantor pusat EIGER di Kabupaten Bandung, Jawa Barat perlahan kami bisa mengurangi dampak lingkungan, untuk Indonesia, untuk rumah yang kita tinggali,” tutup Riadi. (*/evi)