JAKARTA, ITN- SALURAN televisi yang berfokus pada makanan dan bertujuan merayakan pengalaman unik kuliner Asia dengan rasa cinta dan global, Asian Food Channel (AFC) kembali dengan musim ketiganya.
IndonesiaTripNews.Com berkesempatan untuk mengikuti perjalanan kuliner koki selebritas (celebrity chef), Nik Michael Imran dan pembawa acara dan Food Blogger AFC, Sarah Benjamin (dari Singapura) dalam gelaran Cooking Demo di Almond Zucchini Cooking Studio, Jakarta Selatan belum lama ini.
Keduanya menyajikan resep masakan yang murah, cepat, mudah, dan lezat. Makanan penuh cinta yang menggugah selera untuk mempromosikan musim ketiga atau yang terbaru dari menu-menu karya mereka yang terangkum dalam tema “Cooking for Love”.
Saat memasak Chef Nik dan Sarah tidak hanya menampilkan hidangan yang menggiurkan dan mudah dimasak, tetapi mereka juga memberikan tips dan trik memasak serta memberikan kesempatan untuk mencicipi hidangan yang baru saja dimasak.
Menu yang dimasak dalam cooking demo, antara lain Lumpia Udang ala Vietnam (Vietnamese Prawn Spring Rolls), Red Curry Beef on Crispy Rice Cakes, Crab Pasta, dan Coffee Cheescake.
Nik membuat masakan pembuka, yakni Vietnamese Prawn Spring Rolls. Menu ini merupakan resep dari Vietnam yang sudah di–fusion. “Saya tetap menghadirkan taste familiar khususnya bagi para warga Vietnam, namun saya berikan sentuhan twist dengan menambahkan prune juice Ada rasa Vietnam, tapi ada kejutan berbeda:.
“Buat saya resep ini sangat simple dan mudah dibuat, prosesnya juga cepat. Mereka seperti hidangan utama lainnya dalam setiap episode. Banyak rasa yang bisa kita padukan, sekaligus lebih mudah untuk tetap menarik perhatian para pemirsa. Penonton, tentunya akan tertarik melihat langkah baru lebih cepat,” ujar Nik sambil mendemokan masakannya.
Lebih lanjut Nik yang berdarah Malaysia dan Australia ini mengatakan, “Menumis bawang putih itu menjadi kunci kesuksesan rasa dari makanan. Usahakan bawang putih tidak terlalui cokelat, cukup kuning muda saja. Hanya keluar harum saja, tidak terlalu matang. Ambil tengah-tengahnya saja, yakni tidak terlalu garing seperti masakan oriental tapi sedikit condong ke western. Kalau terlalu matang, masakan akan terasa pahit”.
Nik kemudian menambahkan prune juice, fish sauce, dan bumbu paprika ke dalam tumisan bawang putih. Menurutnya ada sedikit pedas dikarenakan masakan Vietnam itu antara manis, pedas, dan asam. Dilanjutkan dengan memasukan udang. “Usahakan udang tidak terlalu matang, cukup kecokelatan di bagian luar. Suhu yang digunakan 55 hingga 58 derajat celcius agar tekstur tidak alot,” paparnya.
Setelah udang matang, Chef Nik meniriskan udang tersebut dan menyiapkan kulit spring rolls. Menurut Chef Nik yang telah belajar memasak sejak usia 15 tahun ini kesalahan umum yang terjadi adalah merendam kulitnya terlalu lama di dalam air dan itu membuat kulit spring rolls menjadi lembek, cukup bolak-balik sebentar saja.
Setelah menyiapkan kulit spring rolls, siapkan pula selada, daun mint, bihun, acar wortel dan timun, udang serta semua bahan isian yang kemudian di gulung dalam kulit spring rolls. “Untuk acar bila ingin buru-buru, cukup rendam wortel dan timun ke dalam air gula dan cuka selama 20 menit atau rendam semalaman. Acar akan terasa crispy dan asam sedikit,” kata Nik.
Untuk sausnya Chef Nik membuat saus otentik, yakni dari saus ikan, jus lemon, gula, cabai, bawang putih, dan sedikit air.
Sementara Sarah yang mendemonstrasikan menu utama resep Red Curry Beef on Crispy Rice Cakes dari Thailand, dan Coffee Cheesecake, mengatakan, “Untuk resep hari ini, sajiannya cukup ringan dan bisa dipadukan secara bersamaan. Anda bisa ikut merasakan untuk mendapatkan rasa yang beragam”.
Masakan Thailand menurut Sarah memiliki citarasa yang pedas, manis, dan gurih. “Untuk rice cakes, gunakan beras sushi. Setelah beras matang, aduk dengan campuran cuka Jepang, gula, dan garam. Dalam nasi akan terasa asam dan mengilat,” ujar Sarah.
Menurut Sarah, penambahan cuka untuk menyeimbangkan rasa dari lauk yang minyaknya terlalu berat. “Ketika membuat sushi, nasi dibentuk kotak dan padat agar nantinya nasi tidak mudah pecah saat dimasak,” jelasnya.
Kemudian, nasi tersebut dimasukan ke dalam wajan panas berisi sedikit minyak agar bagian luarnya garing. Lalu tiriskan nasi tersebut bila sudah berwarna kecokelatan di sisi luarnya. Oleskan dengan campuran kecap asin, fish sauce dan gula. Sebaiknya oleskan campuran bumbu tersebut saat nasi itu matang kecokelatan dibanding belum matang agar bumbu tidak terlalu menyerap.
Lebih lanjut Sarah mendemokan cara membuat topping dengan memilih daging sapi bagian rib eye karena ada serat seperti marble, antara daging dan lemak cukup ditaburi garam laut saja. Masak daging selama 1-2 menit saja dan bolak-balik hingga matangnya medium rare.
“Agar pewarnaan daing merata, tuangkan minyak panas dengan sendok ke bagian daging yang belum kecokelatan, potong daging dengan potongan diagonal ketika daging matang,” ujar Sarah yang lahir dan besar di Singapura ini.
Sambil membantu Sarah memasak, Nik mengatakan, “Kami berkeliling ke sejumlah negara untuk masakan kami, diantaranya satau episode ada masakan dari Thailand, kemudian ada pula masakan Indonesia dan Malaysia”.
“Saya senang bisa datang ke Jakarta, kota dengan Nasi Goreng terenak di seluruh dunia yang pernah saya cicipi,” ungkap Chef yang juga penulis buku “Philosophy of Malaysian ‘Kampong’ Cooking” ini.
Penasaran dengan menu lainnya? Silahkan mengunduh www.asianfoodchannel.com/en/lovetocook/cooking-for-love atau menyaksikan tayangan Cooking for Love musik ketiga setiap hari Rabu pukul 21.00 di AFC. (evi)